Mohon tunggu...
Hanninda
Hanninda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitar Negeri Semarang

Penulis blog seputar kuliner, keuangan, gaya hidup, hingga atraksi menarik.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Nekat! Dokter Lulusan Youtube Lenyapkan Nyawa Bocah di India

15 September 2024   14:14 Diperbarui: 15 September 2024   19:59 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun meninggal di distrik Saran di Bihar setelah seorang 'dokter palsu' diduga melakukan operasi untuk menghilangkan batu empedu menggunakan instruksi dari YouTube. Menurut keluarga korban, mereka membawa bocah tersebut ke Rumah Sakit Ganpati di Saran setelah dia muntah beberapa kali, dan mereka mengklaim bahwa 'dokter' melakukan operasi tersebut tanpa persetujuan mereka, seperti dilansir NDTV.Ketika ditanya mengapa mereka membawa Krishna Kumar ke dokter 'palsu', Ajit Kumar Puri, meskipun ada keraguan tentang kualifikasinya, keluarga tersebut berkata, "Kami hanya ingin muntahnya berhenti. Dia melakukan operasi tanpa persetujuan kami."

Dikutip dari laporan NDTV lebih lanjut mengatakan bahwa polisi telah mendaftarkan FIR dan mengirim jenazahnya untuk diautopsi. Upaya sedang dilakukan untuk menemukan dokter gadungan dan staf lain dari Ganpati Seva Sadan. Sementara itu, pasien lain di rumah sakit ditinggalkan begitu saja setelah stafnya menghilang.

Inilah yang terjadi

Keluarga Krishna Kumar mengatakan mereka membawanya ke Rumah Sakit Ganpati di Saran setelah dia mengalami muntah-muntah parah. Ketika kondisinya memburuk, 'dokter' tersebut mengatur ambulans untuk memindahkannya ke rumah sakit di Patna.
"Kami menerimanya dan muntahnya segera berhenti. Namun dokter Ajit Kumar Puri mengatakan dia perlu dioperasi. Dia melakukan operasi dengan menonton video di YouTube. Anak saya meninggal setelahnya" kata anggota keluarga tersebut.

Menurut keluarga, korban tersebut meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit, dan 'dokter' tersebut bersama orang lain meninggalkan tubuhnya di rumah sakit sebelum melarikan diri. Keluarga menyatakan ketidakpastian tentang kualifikasi 'dokter' tersebut, dengan mengatakan, "Kami pikir dia gadungan dan palsu."

Kakek Krishna Kumar, Prahlad Prasad Shaw, mengatakan kondisi bocah itu tampak membaik setelah muntahnya berhenti. "Tetapi dokter menyuruh ayahnya pergi untuk suatu keperluan dan mulai mengoperasi anak laki-laki tersebut tanpa persetujuan keluarga. Anak laki-laki itu kesakitan. Ketika kami bertanya kepada dokter mengapa dia kesakitan, dia membentak kami dan bertanya apakah kami dokter. Sore harinya, anak laki-laki itu berhenti bernapas. Jantungnya dipacu (dengan CPR) dan kemudian dilarikan ke Patna. Dia meninggal dalam perjalanan. Mereka meninggalkan jenazah anak laki-laki itu di tangga rumah sakit dan melarikan diri," tutur Shaw dilansir dari Hindustan Times, Rabu (11/9/2024).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun