Sesaat kuheningkan rasa, mengingat dimanakah aku pernah mendengar tabuhan tsb,
Alunan itu seperti pesta penyambutan, pada sebuah kerajaan yang menyambut seseorang datang..
Dan saat ini, aku seperti sedang berkunjung kesebuah dimensi lain yang tak kasat mata..
Dengungan semakin bergema..
Ketika disebalik tirai hitam bermunculan wajah-wajah samar, memakai gelang-gelang dan kalung-kalung emas, mencekal sebuah tombak kuning emas dan berpakain lumut..(kain hijau seperti rumput).
Semakin nyata terlihat, rupa-rupa tersebut tidak memiliki rona, rautan yang tak bernyawa, hingga kusadari sesaat mataku terkesiap memandang telapak kaki yang tak berkasut mengambang..
Ya!, mereka berjalan seakan melayang, tak menyentuh ujung pijakan..
*
Kokok ayam terdengar berkali-kali, tandai malam telah berakhir dibatas pagi,
Aku terusik, buaian memori terbang entah kemana, aku terbangun, patahan melodi pun retak lalu tercuri waktu..
Pagi, menjemput nyanyian kokok ayam, dan kelambu hitam pun terbuka, tirai malam terurai..
CONTINUE...->
PEMBERITAHUAN;
*-> Masa kini
**-> Masa lampau
HONY
Pelabuhan Ratu