Mohon tunggu...
Hony Lov3ly
Hony Lov3ly Mohon Tunggu... -

my name's hannie born in sukabumi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wajah Dibalik Kabut dalam Hujan

13 Maret 2015   04:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:44 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mentari kian menyengat tubuh ku, begitu panas ku rasakan, sehingga membuat kulitku terlihat kemerahan, sedikit terbakar, maklum saja cuaca di pulau ini memang sedikit panas, karena itulah pulau ini menjadi sebuah pulau yang banyak di kunjungi oleh turis turis yang ingin berjemur.
Aku kembali melemparkan pandanganku, menikmati debur ombak hamparan laut, dan kuil kuil yang terlihat begitu indah memagari sekitar pantai ini, "hh.., aku teringat akan suatu mitos yang mengatakan, bahwa bila sedang berdiri di sini tak boleh memikirkan sesuatu yang tidak baik, seperti halnya untuk meloncat ke bawah tebing, itu akan menjadi kenyataan dalam hidupnya nanti, sedangkan aku sendiri kini memikirkannya, "hmm.., apakah nantinya aku akan mengalami hal tsb,"?(?),..
entahlah, hanya tuhan yang tau, dan mungkin mitos ini tidak benar benar nyata.

Beberapa hari sudah aku di sini, di pulau yang begitu banyak orang ingin kunjungi, dan aku sudah di sini hanya untuk menikmati indahnya pantai ketika saga membuka aura.
*
Tak terasa kehidupan ini begitu cepat berlalu, dari bulan ke bulan dan tahun ke tahun, tetapi itu tak berlaku dalam hidup ku, sejak akhir peninggalan mu.
**
Aku, masih memandang mu, dalam ribuan kristal bening yang menirai tutupi tubuh mu,
"Santo.., ada apa denganmu,"?.., bisakah kau berikan penjelasan padaku(?).., itulah pertanyaan dalam benak ku, Kau tetap berdiri mematung, tak bergeming sedikit pun, dalam hujan yang kian berkabut tebal, malam kian menjelang, beberapa menit sudah kau berdiri di sana, tanpa mengucapkan sepatah kata pun, yang membuat ku begitu bingung.

Malam semakin dingin, dalam tiupan angin yang datang hembus kulit tubuh ku, "hhh.., tak bisa ku biarkan terus begini, aku harus menghampiri nya, (?), pikirku.

Segera ku seret kaki ku ke dalam rumah, untuk mengambil payung, karena hujan begitu lebatnya, hingga walau pun dalam jarak beberapa meter pun tubuhku akan kuyup jika tak memakai payung.

Bergegas ku hampiri nya, dia di balik hujan masih berdiri, namun alangkah ku terkejut hingga membuat tubuh ku menggigil, dia seperti mengambang dalam bayangan kabut, semakin ku dekati, dia seperti berlari menjauh, "ahh, ada apa ini"?, apakah aku bermimpi,(?).

Dalam guyuran hujan ku lihat dia semakin samar, berdiri menjauh dari pandanganku, dan semakin kabur saja tatapan ku menembus serpihan asap putih dalam kabut,
apa yang terjadi? (?),
Apa ini benar benar nyata(?),.. ataukah hanya halusinasi(?),
aku semakin tak mengerti dengan apa yang ku lihat, dan akhirnya, kau benar benar hilang dalam hujan, kau seperti raib di telan kabut yang menutupi mu.

"Astagpirrullah..", itulah yang terucap dari bibirku, lalu segera ku
ku langkahkan kaki ku memasuki pintu rumah ku.

Malam ini begitu aneh, pikir ku berkecamuk dengan semua yang terjadi, apakah sebenarnya ini(?), ada apa dengan ku, ?
sehingga melihatnya dalam halusinasi, atau memang benar benar dia,(?),..

Malam yang panjang dengan berjuta pemikiran, dan akhirnya kantuk menyergapku dalam buaian malam
Continue..->
HONY
Pelabuhan Ratu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun