Siapa yang tidak ingin memiliki gigi putih?
Tren pemutihan gigi semakin populer di era sosial media saat ini, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda. Sosial media seperti Instagram, TikTok, dan YouTube penuh dengan influencer yang menampilkan senyum cerah dan gigi putih bersinar. Sementara gigi putih sering sekali dikaitkan dengan penampilan yang menarik dan kesan kebersihan. Penting untuk mengetahui bahwa gaya ini tidak selalu aman atau berhasil jika tidak dilakukan dengan tepat.
Pemutihan gigi telah menjadi salah satu prosedur kosmetik yang paling dicari di era saat ini. Para influencer di sosial media sering mempromosikan berbagai produk pemutihan gigi, baik secara langsung di toko maupun di akun sosial media mereka. Beberapa cara yang populer seperti menggunakan pasta gigi pemutih, strip pemutih gigi, pemutih gigi dengan lampu LED dan gel pemutih yang dikombinasikan, serta bahan pemutih gigi alami.
Apakah ada bahaya yang dapat ditimbulkan terkait penggunaan pemutihan gigi ini?
Meskipun beberapa produk dan metode pemutihan dapat memberikan hasil yang sangat memuaskan, ada beberapa bahaya yang perlu diperhatikan, terutama jika dilakukan tanpa pengawasan seorang profesional. Berikut ini adalah beberapa risiko yang dapat ditimbulkan terkait dengan penggunaan pemutihan gigi:
Pertama, pengrusakan enamel (lapisan terluar gigi yang berperan sebagai pelindung) gigi. Beberapa produk pemutih gigi mengandung bahan kimia seperti hidrogen peroksida dan karbamid peroksida yang jika digunakan terlalu banyak dapat merusak enamel gigi. Gigi memiliki lapisan pelindung di luarnya, dan jika lapisan ini rusak, gigi menjadi lebih rentan terhadap kerusakan, lebih sensitif terhadap suhu dan makanan tertentu, serta lebih mudah berlubang.
Kedua, jaringan mulut terluka dan iritasi gusi. Jika kita tidak menggunakan produk pemutihan gigi dengan hati-hati, strip pemutih yang salah atau gel yang terlalu lama dapat menyebabkan gusi menjadi merah, bengkak, dan bahkan perdarahan. Bahan kimia pemutih dalam produk pemutihan gigi dapat menyebabkan iritasi pada gusi atau luka pada jaringan mulut.
Ketiga, hasil yang tidak merata. Pemutihan gigi secara mandiri, terutama dengan produk yang dibeli tanpa resep dokter gigi, dapat menyebabkan warna gigi yang tidak merata. Misalnya, gigi yang memiliki tambalan mungkin tidak tampak seputih gigi alami, atau gigi tertentu mungkin tampak lebih putih daripada gigi yang lain.
Keempat, peningkatan sensitivitas gigi. Pemutihan gigi, terutama yang dilakukan dengan bahan kimia yang kuat, dapat menyebabkan gigi menjadi lebih sensitif. Hal ini terjadi karena bahan pemutih dapat meresap ke dalam dentin (lapisan di bawah enamel) yang mengandung serat saraf sehingga menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan ketika akan makan atau minum sesuatu yang panas, dingin, asam, maupun manis.
Kelima, ketergantungan pada pemutih gigi. Tekanan untuk memiliki gigi yang putih dan senyum yang sempurna di sosial media dapat menyebabkan ketergantungan pada pemutihan gigi berlebihan. Hal ini tentunya dapat mengancam kesehatan mulut dalam jangka panjang.
Lalu, Apa yang Harus Dilakukan Sebelum Menggunakan Pemutihan Gigi?
Terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menjamin bahwa proses tersebut aman dan efektif untuk digunakan:
1. Konsultasi dengan Dokter Gigi. Dokter gigi dapat mengetahui keadaan pada gigi dan mulut kita. Kita dapat memastikan bahwa tidak ada permasalahan terkait kesehatan gigi yang memerlukan penanganan medis. Bahkan, kita bisa meminta rekomendasi pemutihan gigi yang bagus.
2. Memilih Produk yang Terpercaya. Pilihlah produk yang sudah bersertifikasi BPOM atau FDA. Produk ini biasanya mengandung bahan yang aman untuk digunakan.
3. Ikuti Petunjuk Penggunaan. Jangan melebihi waktu pemakaian yang disarankan karena dapat merusak gigi dan gusi.
4. Pertimbangkan Pemutihan melalui Profesional. Hal ini tentunya lebih aman karena mereka sudah berpengalaman profesional. Bahkan, mereka dapat mengawasi reaksi yang terjadi di gigi ataupun gusi kita selama proses pemutihan.
5. Perhatikan Kesehatan Gigi secara Keseluruhan. Walaupun sudah melakukan pemutihan, kita tetap harus menjaga kebersihan gigi kita, menggosok gigi dua kali sehari, dan rutin periksa ke dokter gigi setiap periode tertentu.
Meskipun pemutihan gigi dapat membantu kita tampil lebih baik dan lebih percaya diri, sangat penting untuk mengetahui bahaya yang dapat muncul jika dilakukan secara sembarangan. Mengikuti tren di sosial media tanpa memahaminya dapat membahayakan kesehatan gigi dan mulut kita. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk memutihkan gigi secara permanen, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter gigi dan pastikan untuk memprioritaskan kesehatan gigi kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H