Mohon tunggu...
Hanni Anggraeni
Hanni Anggraeni Mohon Tunggu... Akuntan - Undergraduate Student in Information Technology - Bina Sarana Informatika University

Accounting and Finance Professional with 3+ years in manufacturing and industrial sectors. Skilled in financial reporting, accounts management, and online vendor payments. Experienced in record-keeping, reconciliation, and document management. Currently studying Information Technology with proficiency in Python, JavaScript, CSS, and PHP. Adept in Excel, Word, Accurate, and e-Faktur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

ESBN Inovasi Penomoran Buku Pendidikan Global Karya Anak Bangsa

15 Oktober 2024   12:25 Diperbarui: 15 Oktober 2024   13:59 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia pendidikan Indonesia kembali mengukir prestasi di kancah internasional melalui inovasi sistem penomoran buku pendidikan yang dikenal dengan nama Educational Serial Book Number (ESBN). Sistem yang diprakarsai oleh Rahmat Putra Yudha, M.Ed TESOL, pendiri Virtual Education Academy dan Presiden Asosiasi Literasi Indonesia, kini menjadi alternatif global untuk mengidentifikasi dan mengkatalogkan buku-buku pendidikan.

Revolusi Penomoran Buku Pendidikan

ESBN hadir sebagai solusi inovatif yang menawarkan standardisasi lebih baik dan kemudahan akses terhadap sumber daya pendidikan di seluruh dunia. Berbeda dengan ISBN (International Standard Book Number) yang digunakan secara umum, ESBN dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik komunitas pendidikan.

"ESBN adalah sistem penomoran unik yang memfasilitasi distribusi, pengatalogan, dan akses buku serta sumber daya pendidikan, termasuk buku teks, modul, buku kerja, monograf, buku panduan, tutorial, dan lainnya," jelas Rahmat Putra Yudha kepada Kompas.com, Selasa (15/10/2024).

Keunggulan ESBN

Sistem ESBN menawarkan beberapa keunggulan signifikan antara lain:

  1. Standardisasi global, ESBN menyediakan sistem seragam untuk mengidentifikasi dan mengkatalogkan buku pendidikan, terlepas dari asal atau bahasa buku tersebut.
  2. Peningkatan akses, dengan sistem yang jelas dan terstandarisasi, ESBN memudahkan distribusi sumber daya pendidikan, terutama ke daerah terpencil atau kurang beruntung.
  3. Pelacakan efektif, ESBN membantu pelacakan penggunaan buku pendidikan, membantu pengambilan keputusan untuk pembelian dan distribusi di masa depan.
  4. Pengakuan kredibilitas, penggunaan ESBN menandakan bahwa buku telah melalui proses identifikasi yang ketat dan memenuhi standar konten pendidikan tertentu.
  5. Biaya terjangkau, ESBN menawarkan solusi yang lebih ekonomis untuk mengidentifikasi dan mengkatalogkan buku pendidikan.

Struktur ESBN yang Unik

ESBN menggunakan dua jenis barcode yang memberikan identifikasi antara lain:

  1. GTIN GS1 US, ESBN telah terdaftar dengan nomor GTIN 197644309436 di GS1 US, menjamin pengakuan global.
  2. Kode 128 sebagai Kode ESBN terdiri dari 13 digit yang dibagi menjadi empat elemen:
    • 3 digit kode negara (menggunakan kode M49 PBB)
    • 7 digit nomor identifikasi unik buku
    • 2 digit tahun publikasi
    • 1 digit jenis buku pendidikan

"Struktur ESBN yang unik ini membuat identifikasi yang lebih spesifik dan relevan untuk buku-buku pendidikan," tambah Rahmat.

Siapa yang Dapat Menggunakan ESBN?

ESBN terbuka untuk berbagai pihak dalam industri penerbitan pendidikan, antara lain:

  1. Badan Nasional
  2. Penerbit Universitas
  3. Penerbit Fakultas atau Departemen
  4. Penerbit Sekolah
  5. Penerbit Pendidikan Lokal

Pengakuan Internasional

ESBN merupakan hasil dari Program Konsorsium Proyek ESAA Uni Eropa 2021 dengan ID Proyek ESAA 2021048 EU. Pengakuan ini menunjukkan bahwa inovasi anak bangsa Indonesia telah mendapat tempat di kancah internasional.

"Ini adalah bukti bahwa Indonesia mampu berkontribusi dalam inovasi pendidikan global," ujar Prof. Dr. Ainun Na'im, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, menanggapi keberhasilan ini.

Dampak ESBN terhadap Industri Penerbitan Pendidikan

Kehadiran ESBN diproyeksikan akan membawa perubahan signifikan dalam industri penerbitan pendidikan. Andi Kristanto, Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), menyambut positif inovasi ini.

"ESBN membuka peluang bagi penerbit Indonesia untuk menjangkau pasar global dengan lebih mudah. Ini adalah langkah maju dalam meningkatkan kualitas dan aksesibilitas buku-buku pendidikan kita," tutur Andi.

Dengan keunggulan yang ditawarkan, ESBN diharapkan dapat segera diadopsi secara luas oleh industri penerbitan pendidikan di Indonesia dan dunia. Rahmat Putra Yudha mengungkapkan rencananya untuk melakukan sosialisasi dan pelatihan penggunaan ESBN kepada para penerbit dan lembaga pendidikan di seluruh Indonesia.

"Kami berharap dalam waktu dekat, ESBN akan menjadi standar baru dalam penomoran buku pendidikan di Indonesia dan membantu meningkatkan kualitas serta aksesibilitas pendidikan kita," tutup Rahmat.

Bagi pihak yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang ESBN, dapat menghubungi admin@esbn-international.com.

Inovasi ESBN ini menjadi bukti nyata kontribusi Indonesia dalam memajukan sistem pendidikan global. Dengan adanya sistem penomoran yang lebih spesifik dan terstandar untuk buku pendidikan, diharapkan akses terhadap sumber daya pendidikan berkualitas dapat semakin merata, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia.


Hanni Anggraeni - Universitas Bina Sarana Informatika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun