Mohon tunggu...
HANNELIA
HANNELIA Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kampanye Baliho Komunikasi Persuasif

24 November 2024   16:42 Diperbarui: 24 November 2024   16:56 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi:  Jl. Jampiroso, Karang Kopek Wetan, Ngluwar, Kec. Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah 56485

Baliho menggunakan gambar tokoh populer (presiden) untuk menciptakan efek bandwagon (ikut arus), di mana pemilih merasa bahwa mendukung kandidat adalah bagian dari gerakan yang lebih besar. Hal ini memperkuat citra bahwa kandidat adalah bagian dari kesinambungan pemerintahan nasional. Kehadiran foto tokoh nasional adalah bentuk propaganda testimonial, di mana citra dan popularitas tokoh tersebut diharapkan berpindah ke kandidat. Propaganda ini juga memanfaatkan teknik transfer, mengalihkan nilai-nilai positif (seperti kerja keras dan keberhasilan) dari tokoh nasional ke kandidat lokal.

Hubungan Kedua Baliho dengan Teori Komunikasi Integrasi Informasi (IIT)

Teori Integrasi Informasi (Information Integration Theory) menjelaskan bagaimana individu memproses dan menggabungkan informasi dari berbagai sumber untuk membentuk sikap atau keputusan.

1. Integrasi Informasi Lokal dan Nasional

   - Baliho 1: Menggunakan pendekatan lokal dengan humor budaya ("Brengose") yang relevan dengan audiens Magelang, menguatkan local identification.

   - Baliho 2:Mengintegrasikan konteks nasional melalui referensi presiden, memberikan bobot kredibilitas tambahan untuk audiens Yogyakarta.

2. Bobot dan Valensi Informasi

   - Informasi di Baliho 1 (kata humor dan nilai moral "SATRIA") memberikan kesan positif pada audiens dengan penekanan budaya lokal. Informasi di Baliho 2 (figur nasional) memberikan valensi positif dengan fokus pada kesinambungan dan aksi nyata.

3. Efek pada Sikap dan Perilaku Pemilih

   - Pemilih Magelang cenderung terpengaruh oleh kedekatan budaya dan kesan lucu yang membangun kedekatan emosional. Pemilih Jogja lebih mungkin dipengaruhi oleh kredibilitas eksternal (afiliasi dengan tokoh nasional) dan kejelasan visi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun