Mohon tunggu...
Hanna Tsurayya
Hanna Tsurayya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pecinta Seni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Sastra Islam dalam Naskah Maulid Syaraf Al-anam

20 Desember 2021   13:04 Diperbarui: 20 Desember 2021   13:09 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas mengenai manusrkrip keislaman di Nusantara. Tidak hanya itu, dalam pembahasan ini saya juga ingin  menjelaskan mengenai sastra. Apa itu sastra? Sastra merupakan suatu cabang seni yang menjadikan bahasa sebagai sarananya. 

Perkembangan sastra Islam sudah terjadi sejak masa bani Umayyah hingga kini masa modern. Yang mana jenis sastra menjadi lebih beragam, dari yang hanya sastra non fiksi kini juga terdapat sastra non fiksi yang telah tersebar luas dan telah banyak diminati oleh orang-orang dari berbagai kalangan. 

Sastra bisa ditemukan dalam bentuk prosa, puisi, novel dan jenis sastra lainnya. Dalam sebuah manuskrip yang akan diulas mengenai tentang kisah rasul, kegamaan dan lain-lain yang dikemas dalam bentuk puisi. Yang mana puisi merupakan salah satu jenis sastra yang sekarang sudah berkembang.

Manuskrip Keislaman Nusantara 

Dengan demikian masyarakat memiliki tingkat keragaman yang tinggi, tinggal di wilayah yang mencakup Indochina dan semenanjung Malaya hingga kepulauan sekitarnya di kawasan Asia Tenggara disebut sebagai sebuah keanekaragaman ini, yang dapat dibuktikan melalui keragaman tradisi tulisnya. 

Pada masyarakat Asia Tenggara tergolong memiliki tingkat kesadaran literasi yang tinggi. Hal ini ditandai dengan keberadaan manuskrip-manuskrip baik yang tersimpan di lembaga-lembaga maupun di masyarakat bahkan jumlahnya jauh lebih besar daripada yang disimpan dan terawat rapi di perpustakaan.

Masyarakat Asia Tenggara di masa silam menulis di atas manuskrip yang terbuat dari kulit kayu kertas Eropa, bambu dan kertas modern senada dengan bahannya yang beragam mereka pun menulis menggunakan bahasa dan aksara yang beragam pula ratusan bahasa tertulis dalam ragam bahasa resmi telah memperkaya Khazanah manuskrip di Asia Tenggara. 

Manuskrip berfungsi sebagai tempat pengetahuan termasuk dalam pedoman dalam menjalankan agama dan kepercayaan yang dianutnya melalui manuskrip masyarakat Asia Tenggara untuk dilestarikan oleh penerusnya di masa depan.

Sejatinya manusia juga menyediakan sumber-sumber pengetahuan seperti sejarah pengobatan dan ajaran kearifan lokal yang senantiasa relevan sepanjang zaman namun tidak banyak perhatian masyarakat terhadap sumber-sumber primer ini banyak anggapan bahwa manuskrip merupakan benda yang sudah tidak berguna akibatnya seringkali manuskrip disimpan secara sembarangan di tempat yang tidak layak sehingga mempercepat kerusakannya.

Manuskrip keislaman dalam pengertiannya merupakan manuskrip lama atau kuno yang berisi antara lain tentang : ajaran Islam, doa, al-Quran, tafsir, hadis, fikih , tauhid, zikir, manakib, wirid, shalawat, maulid, terekat, nahwu, berzanji, sastra Islam. 

Manuskrip Islam Indonesia Timur memiliki aksara seperti : Arab,  Jawi (Arab-Melayu), Lontaraq, Pegon (Arab-Jawa) dengan bahasa yang digunakan yaitu Arab, Melayu dan daerah daerah setempat ditemukannya manuskrip tersebut (Makassar, Wolio, Jawa, dan lain-lain).

Puisi dalam Naskah Maulid Syaraf Al-anam

Pada sebuah manuskrip yang ditemukan di Kuningan yang disimpan dan dijaga oleh Yayasan Al-Ma'mur Ponpes Tazkiyatun Nafs, Cipondok, Kadugede, Kuningan, naskah ini milik KH. Ma'mur Nawawi pengasuh pesantren, naskah ini berasal dari warisan pendiri Pesantren pada tahun 2017. 

Dikutip dari Manuskrip Nusantara Kementrian Agama RI, naskah tersebut berbentuk puisi dimana puisi merupakan salah satu bentuk sastra yang kini disukai banyak orang. Naskah tersebut berisikan teks maulid (hikayat kelahiran Nabi Muhammad SAW) yang dinamakan Maulid Syaraf al-Anam. 

Tak hanya itu naskah ini berisi tentang silsilah Hadrah Fatihah (kirim fatihah) kepada Syekh Muhyiddin Abdul Qadir al-Jilani, kepada Syekh Abdullah Idrus al-Ba'lawi, dan kepada para sahabat Nabi. Ucapan salam kepada Rasulullah SAW, puiji-pujian kepada Rasulullah SAW, dan doa-doa keselamatan. Naskah tersebut memuat juga teks yang menjelaskan tentang adab wanita.

Berikut beberapa bait puisi yang terdapat di dalam naskah Maulid Syaraf Al-anam :

Dalam seperempat bulan, terang-nya telah datang untuk cahaya

Alam semesta diterangi pada sisi timur dan barat

Dan surga berkata kepadanya, "halo."

Dan matahari akan bersinar dan cahaya akan terbit

Itulah yang merupakan penggalan bait puisi, yang terdapat dalam naskah Maulid Syaraf Al-anam, yang menceritakan keindahan saat kelahiran Rasulullah SAW dalam setiap baitnya mengandung makna dan juga bahasa yang indah. Itulah karya seni sastra yang bisa dinilai serta dinikmati oleh semua orang dalam hal keindahan bahasa dan juga maknanya. Kita harus menjaga, merawat, serta melesatarikan manuskrip-manuskrip keislaman nusantara agar isinya bisa dimanfaatkan dengan baik juga dinikmati oleh pembaca masa kini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun