Mohon tunggu...
Hanna Salsabila
Hanna Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

crois en toi

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Membongkar Proses Administrasi dalam Asesmen Psikologi

6 Desember 2024   17:03 Diperbarui: 6 Desember 2024   17:14 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Interpretasi Hasil

Setelah data diolah, hasilnya harus diinterpretasikan.

  • Penguji menafsirkan skor dengan membandingkannya dengan norma populasi yang sesuai.
  • Harus mempertimbangkan konteks psikologis individu, seperti riwayat medis atau latar belakang sosial.
  • Penting juga untuk memastikan bahwa interpretasi tersebut sesuai dengan tujuan awal asesmen.

6. Pelaporan Hasil 

Setelah interpretasi selesai, hasil asesmen harus disusun dalam bentuk laporan. Laporan ini berisi ringkasan skor, analisis hasil, dan rekomendasi untuk langkah selanjutnya. Laporan ini bisa digunakan oleh psikolog, guru, manajer SDM, atau pihak lain yang berkepentingan, tergantung pada tujuannya. Laporan harus ditulis dengan jelas, menjaga kerahasiaan peserta.

7. Tindak Lanjut dan Evaluasi

Setelah laporan disampaikan, tindak lanjut sering dilakukan berdasarkan rekomendasi dalam laporan. Tindak lanjut ini bisa berupa terapi, pelatihan, atau asesmen ulang untuk memantau perubahan atau kemajuan.


Etika dan Kerahasiaan

Aspek etika dan kerahasiaan merupakan bagian penting dari administrasi asesmen psikologi. Seorang profesional yang melakukan asesmen harus mematuhi kode etik yang telah ditetapkan, seperti menghormati hak-hak individu yang mengikuti tes, menjaga kerahasiaan hasil tes, dan tidak menggunakan hasil tes untuk tujuan yang tidak sesuai.

Contoh Kasus di Dunia Nyata

Kasus :

Sebuah perusahaan besar menggunakan asesmen psikologi untuk menilai kandidat pada proses seleksi karyawan. Namun, administrasi yang buruk terjadi karena:

  • Penguji memberikan instruksi yang tidak konsisten kepada kandidat.
  • Ada gangguan selama tes, seperti ruangan yang bising atau perangkat digital yang bermasalah.

Akibatnya : 

Hasil tes tidak akurat karena peserta tidak memahami instruksi dengan jelas. Akibatnya, perusahaan gagal merekrut kandidat terbaik dan terjadi kerugian operasional.

Kasus tersebut menunjukkan bahwa administrasi yang buruk dalam asesmen psikologi dapat mengakibatkan dampak serius, mulai dari kerugian materi hingga kesalahan keputusan yang memengaruhi hidup seseorang. Oleh karena itu, administrasi yang tepat harus menjadi prioritas dalam setiap asesmen psikologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun