Menurut penelitian, menonton film dapat membantu meredakan stres karena dapat melepaskan hormon stres dan menggantinya dengan hormon endorfin. Hormon endorfin berfungsi untuk menjaga kestabilan emosi dan meningkatkan rasa bahagia.
3. Membantu Seseorang Lebih Peka terhadap Perasaan Orang Lain
Mengapa demikian? Hal ini karena film/drama yang mendalam sering kali menggambarkan berbagai konflik emosional, seperti cinta, kehilangan, atau persahabatan sehingga membuat para penonton merasakan emosional yang sama hingga tercipta ke dalam kehidupan nyata. Itulah sebabnya, tak jarang para pecinta film/drama  memiliki kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya.
Sebagai salah satu media komunikasi, film kerap menampilkan karakter-karakter dengan berbagai latar belakang dan pengalaman hidup. Tak jarang dalam juga menampilkan bagaimana seseorang menunjukkan empati dan banyak ajakan peduli sesama.
Menurut peneliti empati dan psikolog Universitas Stanford Jamil Zaki, empati adalah "perekat super psikologis yang menghubungkan orang-orang dan mendukung kerja sama dan kebaikan." (The Economist, 7Juni 2019)
4. Memiliki Pesan Moral yang Relevan dengan Kehidupan Sehari-hari
Film yang baik tentu yang mampu menghadirkan pesan moral di dalamnya. Pesan moral itu akan lebih terlihat mengena di hati jika bisa mengubah perilaku buruk penontonnya menjadi lebih baik. Meskipun memang harus melalui proses atau tahapan-tahapan penting dalam perubahan itu, penggemar film harus piawai menghadirkan hal baru terkait nilai-nilai kehidupan dalam kesehariannya setelah menonton film.
Menurut Aristotle, orang yang memilki kebajikanakan selalu bertindak demi kebaikan orang lain, tidak hanya demi kepentingan diri sendiri.
Pesan moral dari sebuah film tidak sedikit yang membuat pemirsanya terkenang karena melekat di hati dan pikiran, seperti mengajarkan tentang pentingnya kejujuran, keberanian dan kerja keras, contohnya seperti film Miracle in Cell No.7 yang sudah di-remake oleh beberapa negara salah satunya adalah negara Indonesia.
5. Memahami Budaya dan Tradisi Suatu Daerah atau Negara
Menurut Franz Boas(1858-1942), kebudayaan mencakup segala macam bentuk manifestasi dari perilaku sosial suatu komunitas, reaksi-reaksi dari individu yang dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan yang dimiliki oleh kelompok di mana ia hidup, dan juga hasil dari aktivitas-aktivitas manusia yang ditentukan kebiasaan-kebiasaan.