Mohon tunggu...
Hannaput
Hannaput Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Apa Salah dan Dosa Pak Jokowi Sehingga Amien Rais Membenci dan Menghujat sampai ke Ubun-ubun?

13 Juni 2018   12:20 Diperbarui: 13 Juni 2018   12:35 1997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang menjadi pertanyaan kenapa hal ini bisa terjadi, padahal Pak Jokowi tidak pernah konflik dan bersinggunggan dengan Amin Rais sehingga menjadi suatu yang aneh jika Amin Rais terus menyerang dan menghujat Pak Jokowi. Mulai dari pengibulan sertifikat tanah, sampai yang terakhir yang cukup mengehebokan adalah pernyataannya tentang adanya partai Allah dan partai setan. 

PAN, PKS, dan Gerindra ia anggap sebagai partai Allah yang harus berjuang bersama umat Islam untuk menumbangkan Jokowi, ia tidak secara jelas menyebut partai apa yang ia maksud sebagai partai setan. 

Kejadian ini tentu sangat ironi bagi dunia perpolitikan Indonesia, dunia politik sudah tidak lagi mengedepankan nilai-nilai dan norma dalam menyerang lawan. Apa yang disampaikan Amin Rais kalau boleh dikatakan adalah musibah besar dan memyebabkan kegaduhan-kegaduhan ditengah masyarakat. Banyak dari masyarakat menduga apa yang yang dilakukan oleh Amin Rais dan menjadi pertanyaan dengan sepak terjangnya yang menyita perhatian publik, misalnya tiba-tiba mengusung nama lain sebagai capres. 

Namun semua ini terjawab dari statement Amin Rais yang menginginkan maju sebagai Presiden. Kalau niatnya Amin Rais maju sebagai Presiden tidak perlu melakukan hal-hal yang naf dengan menyerang Bapak Jokowi, apa tidak ada cara yang lebih santun dan beretika. Kalau niat awalnya maju menjadi Capres  harus  kita dukung 1000 % dan membuat rakyat banyak pilihan. Cuman harus diingat Pidato Prabowo Subianto dalam suatu pertemuan untuk maju sebagai Presiden tidak cukup dengan gelar Profesor, pintar, intelek, pendukung yang banyak  tapi juga harus memiliki peluru yang banyak alias fulus. 

Di Indonesia banyak orang ahli, pintar, cakap dan lain-lain namun hanya segelintir orang yang memiliki fulus sehingga menjadi faktor kendala untuk maju sebagai Capres. Dengan majunya Amin Rais sebagai Capres maka kita harus berfikir positif dan berasumsi bahwa beliau sudah memiliki segala tinggal waktu yang menentukan apakah rakyat memilihnya. Apabila kenyataannya pahit maka beliau harus legowo dan jangan sampai terjadi impoten akal sehat dan intelektualnya. read (^#!)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun