Mohon tunggu...
Hannaput
Hannaput Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Revolusi Mental, Menanggapi Sebuah Kritik dan Keinginan "Founding Father"

10 Juni 2018   11:21 Diperbarui: 10 Juni 2018   11:31 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum lebih jauh dilansir dari Kominfo Revolusi mental adalah menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong. 

Hal yang merupakan cita-cita dari soekarno ini juga merupakan suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala.

Dalam Rapimnas Partai Demokrat Pidato AHY sebelumnya AHY menyampaikan dengan luas sembilan strategi untuk mewujudkan Indonesia yang maju. Dia juga berupaya untuk diterima semua pihak dengan memberikan pujian kepada semua rezim, mulai Soekarno sampai Jokowi.

Paling banyak tentu pujian kepada rezim Jokowi. Suami Annisa Pohan itu menyatakan, Jokowi telah meraih sejumlah prestasi dan capaian. Keberhasilan dan capaian tersebut harus dijaga dan ditingkatkan.

Namun sesaat kritik ini berubah bagai seorang gojek yang salah arah berbalik menjadi kritikan terhadap jokowi

Gerindra, PKS dan PAN sibuk kritik Jokowi, dan sekarang partai Demokrat ikut kritik Jokowi. Apakah ini tanda Demokrat telah merapat dalam koalisi Gerinda, PAN, dan PKS? Apapun dinamika seperti ini yang terjadi saya hanya mau menyampaikan bahwa demi mengamankan mudik asyik 2018, tidak ada kata libur cuti lebaran bagi kabinet kerja Jokowi-JK. Polri, TNI, BIN, BUMN, bekerja sama H-5 sampai H+5 mengamankan hari raya idul fitri dari ancaman nasional, stabilitas harga pangan dan persediaan BBM.

Tidak cukup hanya dengan 5 tahun merealisasikan segala permasalahan Indonesia, belum lagi masalah-masalah warisan-warisan yang diberikan Presiden pendahulu nya, sehingga butuh waktu untuk menggenjot SDM hingga tercipta masyarakat yang memiliki daya saing tinggi. kemungkinan prioritas SDM itu akan difokuskan oleh Jokowi ditahun-tahun selanjutnya. Jadi revolusi mental pun tetap terlaksana namun waktu nya dimulai di tahun selanjutnya.AHY menyebut, tenggelamnya jargon revolusi mental lantaran masifnya pembanguan infrastruktur, nah ini baik, infrastruktur akan membantu Indonesia terhubung dari sabang sampai merauke dan lahirnya pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia.

 AHY yang terlalu menggebu-gebu seperti itu dapat menyebabkan serang opini antara pendukung jokowi dengan pihak AHY.

Apabila ditelisik lebih lanjut dari pernyataan AHY Secara tidak langsung ia mengapresiasi keberhasilan Jokowi membangun Infrastruktur terlihat dari pernyataan "Ketika pemerintah saat ini, berhasil membangun ribuan kilometer jalan, ratusan jembatan, dan proyek infrastruktur lainnya." 

Pembangunan SDM akan menjadi target Jokowi di tahun-tahun berikutnya. ini adalah pola yang matang, sederhana, dan cerdas apabila kita mau menelaah, analogi nya seperti ini, membangun sekolah dulu lalu mencerdaskan siswa nya kemudian. 

SDM tanpa infrastruktur yang merata pun akan menghambat pertumbuhan ekonomi. oleh sebab itu dilakukan solusi diantaranya membangun tidak hanya diluar jawa melainkan dipulau-pulau luar lainnya dibangun agar tidak lagi muncul masalah-masalah separatisme seperti sekarang ini, sehingga kita fokus berkembang, infrastruktur nya dibangun, SDM nya kemudian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun