Di dalam negara Indonesia, seluruh karyawan mendapatkan THR yang diberikan kepada mereka yang merayakan hari besar keagamaan. THR biasanya dibagikan pada hari raya. Di Indonesia, mayoritas penerima THR paling banyak diterima di setiap perayaan Idul Fitri. Mengapa? Karena mayoritas orang Indonesia beragama Islam. Maka perusahaan tentu akan memberikan THR besar-besaran di hari raya Idul Fitri.
Sebuah kejutan manis diberikan Presiden Joko Widodo kali ini kepada pensiunan Pegawai Negeri Sipil. Untuk kali pertama para pensiunan ini akan menerima Tunjangan Hari Raya.
Pada hari ini saya telah menandatangani PP yang menetapkan pemberian THR dan gaji ke-13 untuk pensiunan, PNS, TNI, dan Polri. Dan ada yang istimewa tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya. THR tahun ini akan diberikan pula kepada pensiunan. Kita juga berharap ada peningkatan kinerja ASN (aparatur sipil negara) dan kualitas pelayanan publik secara keseluruhan.
THR nanti hampir sama seperti take home pay. Sementara, gaji ke-13 sebesar satu kali gaji pokok, tunjangan, dan lain-lain. Enak banget ya jadi PNS, terima rejeki nomplok jelang Lebaran. Nggak semua orang lho mau Lebaran dapat gaji total 3 kali lipat. Ini kalau masih ada PNS yang jelek-jelekin Pemerintah kebangetan lo.
Balik lagi ke soal THR yang kali ini diberikan kepada pensiunan saya kira ini juga bentuk apresiasi dari Pemerintahan Joko Widodo. Banyak di antara mereka yang dulu bekerja di jaman PNS hidupnya belum enak-enak banget.Â
Apalagi kalau yang nggak punya jabatan dan golongannya termasuk rendah. Ketika pensiun kita tahu bahwa banyak orang bergantung hanya dari dana pensiunnya saja yang mana jadinya sangat pas-pasan untuk kehidupan sehari-hari. Jadi pemberian THR ini setidaknya membantu banyak pensiunan kita terutama yang sudah sepuh dan tidak punya produktifitas selain mengandalkan penisunan yang diterima tiap bulan untuk melewati Lebaran dengan hati yang gembira.Â
Mungkin di antara mereka ada kakek nenek yang jadi senang karena bisa membelikan cucu-cucunya kue-kue lebaran yang lebih enak dan memberikan galak gampil atau angpao lebaran yang pasti akan jadi memori berkesan ketika cucunya besar nanti sementara mereka telah tiada.
THR yang besar ini juga sedikit banyak pasti akan mempengaruhi perekonomian. Sebab dengan kondisi ini tentu harusnya tak ada lagi keluhan harga yang sedikit naik jelang Lebaran. Mobilitas antar wilayah juga akan sangat terbantu sebab dengan dana itu mereka bisa bersilaturahmi dan berekreasi ke berbagai daerah. Sepertinya remeh, tapi secara tidak sadar akan sangat membantu banyak orang juga.Â
Bayangkan mereka pasti akan mampir makan, jajan, menginap, beli oleh-oleh, masuk tempat rekreasi, dan lain-lain. Rezeki bagi saudara-saudara kita juga yang kebetulan mencari uangnya berkaitan dengan sektor tersebut.
Tapi tetap saja ada yang kontra dengan kebaikan hati Pemerintah ini. Sebut saja Fadli Zon. Sosok Fadli Zon tentu tidak meragukan lagi, bahwa beliau akan selalu nyinyir dan tampak menjadi orang yang selalu giat dengan segala macam statemen atau pernyatan kontra-nya.Â
Tapi justru aneh dengan pernyataan yang kali ini keluar. Seolah-olah mau kembali menyerang pemerintah, dengan pernyataan-nya yang tampaknya lebih dari nyinyir dan terkesan aneh. "Jadi kenaikan ini menurut saya mungkin saja ada maksud-maksud karena ini tahun politik, lah, biasa. Saya kira pemerintahan-pemerintahan yang lalu juga melakukan hal yang sama," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/5/2018).