Mohon tunggu...
Hanna Nurul Imani
Hanna Nurul Imani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Perempuan yang bertekad untuk hidup yang lebih baik dari hari sebelumnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengalaman Seru Asistensi Mengajar Tanpa Mengajar

7 Juni 2024   06:38 Diperbarui: 7 Juni 2024   06:39 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Experience is the best teacher, tidak bisa dipungkiri pembelajaran didalam kelas tidak cukup untuk memberikan pengalaman terbaik mahasiswa dalam mendalami ilmunya, program Asistensi Mengajar (AM) menjadi salah satu kesempatan bagi mahasiswa yang ingin mengaplikasikan ilmunya secara langsung di sekolah, sekalipun tetap perlu membayar UKT (Uang Kuliah Tunggal) disemester tersebut, program yang dirancang pemerintah ini menjadi solusi untuk berbagai pihak, mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmunya, pihak sekolah mendapat tambahan baru tenaga kependidikan hingga meningkatkan kualitas pendidikan. Pengalaman berharga ini dilaksanakan kurang lebih selama 1 semester, mahasiswa dapat mendalami dan mengembangkan ilmunya sesuai jurusan, tentu dengan pelajaran yang didapati selama dilapangan. Salah satunya saya sebagai mahasiswa Administrasi Pendidikan, sekalipun jurusan ini berasal dari Fakultas Ilmu Pendidikan tetapi saya tidak mengajar saat mengikuti program ini. Jurusan saya berfokus terhadap manajemen atau tata kelola administrasi di sekolah, sehingga ketika menjalani program ini saya dengan teman-teman sejurusan tidak mengajar melainkan membantu guru didalam bidang-bidang yang dimiliki sekolah, seperti bidang kurikulum bidang perpustakaan, dan lain sebagainya. Berikut beberapa bentuk kegiatan yang saya lakukan selama mengikuti program AM :

1. Membantu bidang BKK (Bursa Kerja Khusus) dalam program Career Day

2. Menjadi MC (Master of Ceremony) dalam Program P5 kebekerjaan

Sumber: SMK Negeri 2 Malang
Sumber: SMK Negeri 2 Malang

3. Membantu bidang perpustakaan dalam merekap buku

Sumber: SMK Negeri 2 Malang
Sumber: SMK Negeri 2 Malang

Menjalani program AM membuat saya menyadari banyak hal, terkhusus karena saya menjalani program tersebut di SMK atau Sekolah Menengah Kejuruan. Dulunya, saya bukalah lulusan SMK dan selama masa perkuliahan di kelas saya jarang mengobservasi SMK, dengan menjalani program AM ini dan membantu guru secara langsung, saya menemukan banyak hal baru, hingga dapat merumuskan judul skripsi karena menurut saya sangat menarik untuk dibahas. Hal-hal menarik inilah yang membuat saya sangat senang menjalani program AM, sekalipun menghabiskan banyak tenaga, pikiran, dan waktu. Selama mengikuti program AM, saya jadi mengetahui bagaimana berjalannya sekolah, baik dalam mengelola setiap program yang akan dilaksanakan hingga mengelola peserta didik. tentu yang saya dapati barulah sedikit dari realita yang sesungguhnya, tetapi hal ini sudah cukup memberikan gambaran seberapa penting manajemen dalam suatu lembaga atau organisasi. Saya menjadi lebih menghargai jurusan, dosen, dan guru-guru yang bekerja di balik layar pendidikan, sekalipun mungkin jarang berinteraksi langsung dengan peserta didik, tapi tanpa rumusan dan pengelolaan yang beliau-beliau lakukan, program-program sekolah tidak akan berjalan secara maksimal.

Tantangan-tantangan tentu akan selalu ada dalam setiap scane kehidupan, termasuk saya saat menjalani program ini. Adaptasi menjadi hal yang pertama kali saya rasakan sebagai tantangan yang perlu diatasi, karena selain terasa asing dengan program SMK, perlunya beradaptasi dengan budaya kerja yang ada. Beberapa kali saya melakukan kesalahan, tapi guru-guru selalu menyemangati saya untuk terus berkembang, dengan padatnya jadwal sekolah pada kalender pendidikan, tidak memberikan saya kesempatan untuk terus berkubang pada penyesalan. Saya pun belajar tentang pengorbanan dan ketepatan dalam pengambilan keputusan.

Berdasarkan pengalaman inilah, pahit manisnya menjadikan pengalaman tersebut sebagai guru terbaik kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun