Mohon tunggu...
Shandra
Shandra Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Pelajar yang hobi menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sinergi Pemuda Indonesia dalam Keberagaman

1 Juli 2023   15:04 Diperbarui: 1 Juli 2023   15:12 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
THINKSTOCKS/ANNASUNNY: ilustrasi keberagaman

Lalu apa yang menjadi peran pemuda dalam menanggulangi masalah ini? Pemuda Indonesia adalah penentu kemajuan bangsa Indonesia. Sebagai kaum muda, kita harus mengambil langkah untuk mengembalikan persatuan Indonesia dalam bingkai "Bhinneka Tunggal Ika." Hidup dalam era modern, membuat kita sebagai kaum muda dipermudah untuk menyebarkan promosi persatuan ke setiap orang.  

gusdurian.net: Pemberian bantuan Gusdurian kepada jemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) di Jakarta
gusdurian.net: Pemberian bantuan Gusdurian kepada jemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) di Jakarta
Gusdurian Network Indonesia (GNI) menjadi salah satu organisasi non-profit yang bergerak untuk mempertahankan persatuan dan mengukuhkan rasa nasionalisme serta mengimplementasikan sila kelima Pancasila yaitu keadilan sosial dalam multikulturalisme. 

Alissa selaku direktur dari Gusdurian memaparkan bahwa tren dari demokrasi dalam keberagaman sudah menurun selama 30 tahun terakhir. Maka dari itu, harapannya organisasi Gusdurian Network Indonesia dapat mengadvokasi dan memberi dampak baik kepada anak muda di Indonesia untuk lebih mengenal keberagaman serta menghargai perbedaan (Bimantara, 2022). 

Penulis juga berharap, Gusdurian Network Indonesia (GNI) turut didukung oleh pemerintah agar advokasi dari organisasi ini dapat menembus kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya anak muda Indonesia.

Penulis juga mengajukan solusi dimana pemuda Indonesia dapat membuat hashtag/tagar yang mencirikan persatuan Indonesia.Selain itu, kaum muda dapat membuat challenge dengan membuat konten kreatif yang menyoroti pentingnya persatuan dalam keberagaman, menghilangkan paham 'miring' yang menjadi akar keretakan persatuan Indonesia.

Dari pemangku kebijakan, penulis berharap bahwa dapat diadakan revitalisasi perundang-undangan, dimana Kementerian Agama dapat mempermudah izin untuk membangun rumah ibadah serta memberantas para "penjajah" yang menyimpang dari aturan perundang-undangan. 

Lagi, pemangku kebijakan yang membawahi asset keberagaman Indonesia, dapat membentuk komunitas "JAGA INDONESIA" yang bekerjasama dengan pemerintah agar bersama melindungi, menjaga, dan mengentaskan paham-paham menyimpang untuk memaksimalkan persatuan Indonesia.

Indonesia adalah negara yang kaya dan sebagai wujud syukur kita atas anugerah yang Tuhan berikan bagi Indonesia, sudah sepatutnya kita menjaga dan melindungi Indonesia. Peran pemuda bukan hanya sebatas sebagai penghubung, tapi juga pelindung agar keberagaman Indonesia bisa kembali kepada bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun