Mohon tunggu...
hannamuddinwafiyurrahman
hannamuddinwafiyurrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

---

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perbedaan Makiyah dan Madaniyah: Konteks, Gaya, dan Pesan

5 Desember 2024   22:30 Diperbarui: 5 Desember 2024   22:34 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Alqur'an adalah wahyu yang diturunkan Allah SWT, kepada nabi Muhammad Saw melalui perantara malaikat Jibril. Dalam penurunannya, Al-Qur'an melalui beberapa proses, dimulai dari penyampaian wahyu oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW kemudian diturunkan secara bertahap selama 23 tahun, yang terbagi menjadi dua periode, yakni periode Makkiyah dan periode Madaniyah, dimana setiap periode ini memiliki karakteristik tersendiri yang mencerminkan situasi dan kondisi umat Islam pada masa itu.

Apa itu Ayat Makiyah dan Madaniyah?

Al-Imam az-Zarkasy 2 dalam bukunya al-Burhn f 'Ulm al-Qurn mengemukakan salah satu pendapatnya tentang pengertian makiyyah dan madaniyyah. Menurutnya ayat/surah makkiyyah adalah ayat/surah Al-Quran yang turun sebelum hijrah Nabi sekalipun turun bukan di Mekah, sedangkan ayat/surah madaniyyah adalah ayat/surah Al-Quran yang turun setelah hijrah Nabi sekalipun turun bukan di Madinah

Lantas, bagaimana perbedaan ayat makiyah dan madaniyah?

Dari segi konteksnya, Ayat-ayat Makiyah hadir dalam situasi ketika umat Islam masih menjadi minoritas di Mekkah. Di masa ini, tekanan dan tantangan dari kaum musyrik sangat kuat, oleh karena itu, ayat-ayat Makiyah sering kali berisi seruan kepada tauhid, penegasan akan keesaan Allah, dan ancaman terhadap kesyirikan. Ayat ayat makiyah juga berisi pesan pesan mengenai akidah, seperti keesaan Allah (tauhid), kehidupan setelah mati, surga, neraka, dan peringatan terhadap siksa akhirat. Di sisi lain, ayat-ayat Madaniyah diturunkan di Madinah, saat umat Islam mulai membangun komunitas yang kokoh. Ayat-ayat Madaniyah ini lebih banyak membahas hukum-hukum syariat, kehidupan bermasyarakat, dan hubungan antar umat beragama. Ayat madaniyah memiliki pesan yang lebih bersifat praktis dan aplikatif. Pesannya mencakup hukum-hukum syariat, aturan sosial, politik, ekonomi, serta hubungan antarumat beragama. Ayat-ayat ini membimbing umat Islam untuk membangun komunitas yang harmonis dan menjalankan Islam sebagai pedoman hidup secara menyeluruh.

Adapun dari segi gaya Ayat-ayat Makiyah cenderung memiliki gaya bahasa yang singkat, padat, dan puitis. Hal ini, bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat Mekkah yang saat itu memiliki tradisi sastra yang kuat. Pilihan kata yang digunakan lebih emosional dan menggugah, sering kali disertai dengan sumpah atau pengulangan untuk menegaskan pesan tauhid serta peringatan tentang hari kiamat. Sebaliknya, ayat-ayat Madaniyah memiliki gaya bahasa yang lebih panjang, terperinci, dan argumentatif. Gaya ini sesuai dengan kebutuhan umat Islam di Madinah yang sudah lebih mapan dan membutuhkan pedoman praktis untuk menjalani kehidupan bermasyarakat, termasuk aturan-aturan hukum, tata cara ibadah, serta politik dan sosial.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun