Mohon tunggu...
Dimas Putut Marsanto
Dimas Putut Marsanto Mohon Tunggu... Sales - Abdi Kehidupan

Peminat dan Penikmat Sastra, Budaya, Film, Arsitektur dan Perencanaan Keuangan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menantang Tuhan

19 November 2022   06:00 Diperbarui: 19 November 2022   06:31 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari ke 5                                     

Ada perkuliahan pukul 08.00 pagi ini. Sambil bergegas jalan sebelum jam masuk kuliah Aku lewati ruangan dosen pengampu yang tiba-tiba meminta tolong diriku dengan sangat untuk membantunya membawakan materi perkuliahan yang tertinggal di dalam kendaraannya. Berdua Kami menuju mobil beliau. Ternyata yang dimaksud materi oleh beliau adalah kotak-kotak putih bertuliskan “Syukuran atas kelahiran putri kedua Kami, mohon doanya semoga menjadi anak shalihah yang berguna untuk agama dan keluarga. Tertanda Harjiono dan Istri". Dibagikan kepada seluruh sejawat dosen yang ada di Ruang Jurusan.  Aku pun tak terlewatkan sebagai imbalan mengangkat, tak dinyana didalamnya berisi nasi lengkap beserta lauk pauknya beserta kue-kue manis. Pikirku ini merupakan set kuliner lengkap untuk siang dan malam.

Keesokan harinya subuh pagi itu Aku terbangun dari tidur. Setelah menunaikan kewajiban sholat dan rutinitas mencuci pakaian Aku tiba-tiba tersadar. Alhamdulillah Ya Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, ternyata selama ini Engkau mengabulkan semua pintaku untuk bertahan hidup lima hari kedepan melalui berbagai pelimpahan. Aku sadar bahwa menantang diri Mu adalah sebuah dosa besar. Aku merasa lalai dan linglung ketika melontarkan tantangan tersebut Ya Allah. Aku merenung sesaat hingga ting, ting, ting suara notifikasi di ponsel berbunyi dan refleks Aku membacanya : Rekening Anda yang diakhiri nomor xxxx telah menerima dana sebesar Rp. 800.000,- pada tgl. 1 April 2022.

Wonorejo, 18 November 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun