Mohon tunggu...
bu hanna hanna
bu hanna hanna Mohon Tunggu... Guru - Guru Ndeso

Guru Sosiologi dan Antropologi di SMAN 1 Ngemplak Boyolali Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Lawan Hoaks dengan Aksi Nyata

23 Oktober 2017   12:19 Diperbarui: 23 Oktober 2017   13:44 1724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Proses antisipasi dengan aksi nyata yang pertama dalah gerakan revolusi mental di sekolah seperti gerakan 1821 adalah sebuah himbauan dari pihak sekolah yang menuntut orang tua dan masyarakat memonitoring selama 3 jam dari pukul 18.00 sampai dengan 21.00 memberlakukan jam belajar tanpa terkoneksi televisi dan smartphone. Gerakan revolusi mental sangat membutuhkan dukungan orangtua dan masyarakat setempat untuk terus -- menerus mengingatkan putra-putrinya untuk tidak terkoneksi dengan berbagai jenis media. Fokus pada membaca dan belajar serta ibadah. Upaya ini dilakukan setelah pulang sekolah untuk merebut kembali kehidupan kaum muda kedalam kehidupan nyata.

Aksi lawan hoax kedua adalah gerakan cinta lingkungan adalah sebuah upaya yang meliputi aktifitas nyata dari menanam, membuang sampah pada tempatnya, memisahkan sampah, mengelola sampah dan daur ulang sampah agar bermanfaat. Gerakan cinta lingkungan menuntut kerjasama sekolah, keluarga dan masyarakat untuk saling mengingatkan selalu terus -- menerus melakukan pekerjaan seperti membuang sampah pada tempatnya, hidup bersih, memisahkan sampah organik dan anorganik, menggolah sampah agar dapat digunakan atau dimanfaatkan kembali, menanam dan merawat tanaman.

Aksi lawan hoax melalui gerakan 1821 dan cinta lingkungan melibatkan sekolah, keluarga dan guru untuk terus-menerus melakukan kegiatan nyata membatasi pergaulan dalam dunia maya mengembalikan kesadaran masyarakat kedalam kehidupan yang lebih bermakna membangun kesadaran batas maya dan nyata. Sehingga memiliki pertahanan terhadap berita hoax.Resistensi terhadap berita hoax dianggap mampu untuk membangun kondisi yang harmonis sikap positif dan memperbaiki interaksi sosial dan alam pikiran yang 'dingin' terhadap pengetahuan yang benar.

Sinergis

Mengidentifikasi berita hoax, mengetahui kebenaran, memecah bongkahan es ketidaktahuan dengan pembelajaran bermakna, melawan hoax dengan aksi 1821 dan cinta lingkungan adalah upaya kerja bersama-sama antara pihak sekolah, keluarga dan masyarakat. Aktifitas nyata tersebut menuntut kerja yang bersifat sinergis saling dukung demi terlaksananya upaya mengembalikan kesadaran masyarakat terhadap ancaman berita hoax. Tentu saja upaya kerja bersama merebut kembali kesadaran kritis masyarakat adalah hal yang mustahil dilakukan jika pihak -- pihak yang terkait lemah dalam memonitoring aktifitas pembiasaan hidup yang diidealkan. Oleh sebab itu mempengaruhi ketiga pihak supaya sinergis harus dilakukan dengan penuh semangat. Kata orang Jepang Ganbatte Kudasai kerja yang penuh semangat demi mewujudkan cita-cita atau suatu kondisi bebas hoax.

Kampanye terus -- menerus di kelas, sekolah, keluarga, masyarakat, media masa, dan literasi digital diharapkan mendorong banyak pihak untuk selalu mengkritisi setiap berita yang dibaca. Kita tidak dapat menolak pesatnya teknologi komunikasi yang mendunia namun kita bisa menepis pengaruh negatifnya. Yaitu melalui bekerjasama dengan pihak -- pihak terkait yang efektif untuk mencapai masyarakat yang kondusif bagi pembangunan yang nyata. Tetap semangat dan terus kerja lawan hoax dengan aksi nyata!

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun