Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya ini akan membentuk suatu kesatuan dan keteraturan.Â
Di mana setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-masing, dan selama tidak ada fungsi yang terganggu maka keseimbangan dari ekosistem tersebut akan terus terjaga.
Laut merupakan salah satu kompleks kehidupan yang didalamnya terdapat hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.Â
Di mana hubungan ini mencakup beberapa komponen yaitu komponen biotik dan komponen abiotic. Salah satu ekosistem yang paling banyak dijadikan sebagai tempat hidup (habitat) oleh berbagai jenis organisme adalah Ekosistem Pelagic (Laut Dalam).
Ekosistem Pelagic atau yang dikenal dengan Ekosistem Laut Dalam merupakan wilayah laut yang berada diluar pesisir dan diatas dasar laut. Berdasarkan kedalamannya, parameter fisika-kimia dan organisme yang hidup didalamnya, Ekosistem Pelagic (Laut Dalam) dibagi menjadi beberapa zona yaitu Zona epipelagic, Zona mesopelagic, Zona bathypelagic, Zona abyssopelagic, dan Zona hadopelagic.Â
Berbagai jenis organisme hidup pada Ekosistem ini, diantaranya Ordo Cetacea yang merupakan mamalia laut dengan ukuran yang sangat besar. Salah satu organisme yang masuk kedalam Ordo Cetacea adalah Paus Bungkuk (Megaptera Novaeangliae)
Megaptera Novaeangliae atau yang lebih dikenal dengan Paus Bungkuk, merupakan satu-satunya spesies dari genus Megaptera  yang masih memiliki hubungan keluarga dengan family Balaenopteridae, termasuk didalamnya paus biru, paus sirip dan paus sei.Â
Paus Bungkuk (Megaptera Novaeangliae) termasuk kedalam jenis paus balin yang terkenal karena nyanyiannya yang merdu. Paus Bungkuk (Megaptera Novaeangliae) akan membuat berbagai macam suara mulai dari erangan dan tangisan, hingga erangan dan dengkuran.Â
Hal ini dilakukannya untuk membuat nyanyian yang indah yang berlangsung selama 5-35 menit. Nyanyian yang dihasilkan akan berbeda dari satu daerah dengan daerah lainnya.Â
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa nyanyian ini bertujuan untuk menarik perhatian paus betina, mempertegas wilayah kekuasaan, serta berkomunikasi.
Paus Bungkuk (Megaptera Novaeangliae) dewasa memiliki panjang berkisar antara 12-16 m dengan berat hampir mencapai 40 ton. Tubuhnya berwarna hitam di bagian atas dan bagian bawah berwarna putih dengan jumlah yang bervariasi, serta memiliki sekitar 30 alur perut yang lebar di tenggorokan dan dada.Â
Karakteristik utama yang membedakan paus ini dengan paus balin lainnya adalah bentuk siripnya yang panjang dan sempit, kira-kira sepertiga dari panjang tubuhnya yang bergigi dibagian tepi depan.Â
Bagian-bagian tubuh paus bungkuk ini terdiri dari, pukes, median notch, urogenital silt, anus, mammary glands, umbilicus, pectoral fins, axillae, ventral peast, rostrum, baleen, splash guard, two blowholes, dorsal fin, dorsal ridge, dan caudal peduncle.
Lalu dimanakah habitat utama paus bungkuk ini hidup? Paus bungkuk hidup di sepanjang pantai, terkadang paus ini akan  berenang di dekat pantai, bahkan sampai ke pelabuhan dan sungai-sungai kecil disekitar pantai.Â
Paus bungkuk akan melakukan migrasi panjang antara tempat makan di daerah kutub pada musim panas dan tempat berkembang biak di daerah tropis atau subtropis pada musim dingin.Â
Makanannya terdiri dari krustasea mirip udang yang disebut dengan krill, ikan kecil, dan plankton yang dikeluarkan oleh paus bungkuk dari air dengan balinnya. Paus Bungkuk menggunakan metode makan unik yang disebut bubblenetting.
Selain sebagai salah satu jenis paus dengan vocal yang kuat, Paus Bungkuk juga merupakan salah satu Cetacea yang paling akrobatik. Paus ini  akan  sering kali menerobos dengan melompat ke permukaan.Â
Ternyata pada pertengahan tahun 1960-an paus ini telah dilindungi dari pemburuan liar, namun beberapa tahun terakhir kondisi paus ini telah mengalami peningkatan.Â
Adanya peningkatan populasi ini mendorong International Union for Conservation of Nature (IUCN) untuk mengubah status paus bungkuk dari terancam punah menjadi rentan.
Referensi :
ANDREWS, R. D. (2019). Best Practice Guidelines for Cetacean Tagging. J. CETACEAN RES. MANAGE, 27-66.
Brtannica, T. Editors of Encyclopaedia. Humpback Whale. Encyclopedia Britannica. https://www.britannica.com/animal/humpback-whale
JOSHUA N. SMITH, A. W. (2008). Songs of male humpback whales, Megaptera novaeangliae, are involved in intersexual interactions. ANIMAL BEHAVIOUR, 467-477.
Rosmawati. (2011). Ekologi Perairan. Jakarta: Hilliana Press.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H