[caption id="attachment_122800" align="alignright" width="400" caption="Illustrasi"][/caption] Gugurnya seorang prajurit bernama Pratu Fana di Puncak jaya serta tertembaknya sebuah helicopter TNI jenis MI-17 yang mengakibatkan bagian bawah helicopter berlubang akan menjadi jalan masuk bagi TNI untuk membuka langkah militer diwilayah tersebut.
Menurut KSAD Jenderal Pramono Edhie Wibowo menegaskan bahwa bila kondisi papua tidak segera kondusif apalagi sampai terjadi penyerangan-penyerangan terhadap prajurit TNI yang mengakibatkan seorang prajurit gugur tidak menutup kemungkinan TNI akan mengupayakan pendekatan secara militer.
"Kita akan kejar semua pelaku yang mengganggu keamanan. Pendekatan bagi masayarakat yang tidak mengganggu akan dilakukan pendekatan secara teritorial, untuk yang mengganggu akan dilakukan pendekatan militer," tegasnya di Gedung Balai Kartini, Jakarta, Rabu (3/8/2011) malam.
Diketahui Organisasi Papua Merdeka (OPM) tidak senang melihat masyarakat lokal di Papua merasa dekat dengan TNI sehingga gangguan demi gangguan mereka gunakan untuk membuat tidak kondusif situasi sehingga terkesan TNI sering melakukan tekanan keras terhadap penduduk lokal. Ketika itu beberapa personel TNI sedang melakukan Bhakti Sosial membangun sebuah gereja di kawasan Puncak bersama masyarakat setempat. Melihat hal tersebut (Tentara Manunggal Masuk Desa), OPM yang merasa pernah menduduki wilayah Puncak melakukan serangkaian serangan hingga gugurnya Pratu Fana.
KASAD mengatakan bahwa insiden ini tidak terkait dengan keinginan rakyat papua untuk merdeka tapi sebaliknya keberadaan TNI disana sangat diterima masyarakat setempat khususnya terkait kegiatan pembangunan yang dilakukan TNI diwilayah teritorialnya.
"Tidak benar jika insiden tersebut merupakan bentuk keinginan rakyat Papua yang ingin merdeka. Rakyat malah senang, namun OPM tampaknya yang tidak senang," imbuhnya.
Untuk saat ini TNI terus meningkatkan keamanannya dan mensiagakan satuan-satuan setempat agar selalu mewaspadai setiap gerakan yang mengarah pada perusakan oleh OPM hingga timbulnya korban dari rakyat papua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H