Mohon tunggu...
Right Man
Right Man Mohon Tunggu... profesional -

Selalu tertarik dengan hal – hal baru dan eksis dalam kesederhanaan. Menulis adalah kebutuhan!

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

TNI Segera Buka Langkah Militer di Papua

4 Agustus 2011   01:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:07 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

[caption id="attachment_122800" align="alignright" width="400" caption="Illustrasi"][/caption] Gugurnya seorang prajurit bernama Pratu Fana di Puncak jaya serta tertembaknya sebuah helicopter TNI jenis MI-17 yang mengakibatkan bagian bawah helicopter berlubang akan menjadi jalan masuk bagi TNI untuk membuka langkah militer diwilayah tersebut.

Menurut KSAD Jenderal Pramono Edhie Wibowo menegaskan bahwa bila kondisi papua tidak segera kondusif apalagi sampai terjadi penyerangan-penyerangan terhadap prajurit TNI yang mengakibatkan seorang prajurit gugur tidak menutup kemungkinan TNI akan mengupayakan pendekatan secara militer.

"Kita akan kejar semua pelaku yang mengganggu keamanan. Pendekatan bagi masayarakat yang tidak mengganggu akan dilakukan pendekatan secara teritorial, untuk yang mengganggu akan dilakukan pendekatan militer," tegasnya di Gedung Balai Kartini, Jakarta, Rabu (3/8/2011) malam.

Diketahui Organisasi Papua Merdeka (OPM) tidak senang melihat masyarakat lokal di Papua merasa dekat dengan TNI sehingga gangguan demi gangguan mereka gunakan untuk membuat tidak kondusif situasi sehingga terkesan TNI sering melakukan tekanan keras terhadap penduduk lokal. Ketika itu beberapa personel TNI sedang melakukan Bhakti Sosial membangun sebuah gereja di kawasan Puncak bersama masyarakat setempat. Melihat hal tersebut (Tentara Manunggal Masuk Desa), OPM yang merasa pernah menduduki wilayah Puncak melakukan serangkaian serangan hingga gugurnya Pratu Fana.

KASAD mengatakan bahwa insiden ini tidak terkait dengan keinginan rakyat papua untuk merdeka tapi sebaliknya keberadaan TNI disana sangat diterima masyarakat setempat khususnya terkait kegiatan pembangunan yang dilakukan TNI diwilayah teritorialnya.

"Tidak benar jika insiden tersebut merupakan bentuk keinginan rakyat Papua yang ingin merdeka. Rakyat malah senang, namun OPM tampaknya yang tidak senang," imbuhnya.

Untuk saat ini TNI terus meningkatkan keamanannya dan mensiagakan satuan-satuan setempat agar selalu mewaspadai setiap gerakan yang mengarah pada perusakan oleh OPM hingga timbulnya korban dari rakyat papua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun