Face to face atau bertatap muka langsung dengan warga satu persatu. serta sampah yang ada dirumah warga tersebut dijadikan sebagai media untuk di contohkan bagaimana mengetahui jenis sampah.
Seperti antara lain botol plastik, gelas plastik bening (aqua) dan warna (ale-ale), plastik dan plastik warna ( bungkus mie, minuman dan sejenisnya ), duplek, karton, bak, melamin, seng, besi, dan lain-lain.
Dan teknis yang di lakukan yaitu dengan membentuk koordinator di wilayah masing-masing RT. Dengan pengambilan sampah satu minggu sekali kemudian warga mengumpulkan sampahnya di rumah koordinator lalu di lakukan penimbangan dan pencatatan oleh koordinator, Dan diangkut oleh petugas bank sampah.
Namun untuk pembayaran dilakukan satu bulan sekali sehingga warga bisa mendapat hasil yang lebih banyak di banding pembayaran satu minggu sekali.
untuk sampah dari bank sampah di kumpulkan di rumah yudi dan satu bulan sekali diambil pengepul untuk di timbang.
Bertahap dari satu RT. Kemudian berpindah ke RT lain. Untuk saat ini sekitar empat RT sudah berjalan hampir satu bulan. Setelah nanti melihat hasil dari teknis sebulan ini bumdes berupaya mengevaluasi kembali jika nanti ada yang perlu di rubah supaya tidak ada kerugian antara warga dan bumdes.
Untuk kesulitan nya masih banyak warga yang belum paham cara memilah yang benar sehingga bumdes masih terus mendampingi setiap kali penimbangan dirumah koordinator masing-masing.
Namun masih juga ada yang belum mau untuk mengumpulkan dirumah koordinator sehingga harus mendatangi rumah masing-masing.
Tak apalah memang baru pertama harus sabar dan terus mengedukasi warga.
koordinato