Nama: Haniyah Syahidah Firmansyah
NIM: 11230541000047
Dosen Pengampu: Muhammad Firdaus Lc., MA., Ph. D
Mahasiswa Program Studi Kesejahteraan Sosial
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syraif Hidayatullah Jakarta
Tahun 2024
Naskah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Retorika
PERDAMAIAN
Assalamu'alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismillahirrahmanirrahim.
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً
الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ
Pertama-tama, marilah kita semua panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Kita bersyukur masih diberikan nikmat yang begitu banyak sehingga kita masih diberikan kesempatan untuk berkumpul lagi, dengan nikmat kesehatan yang masih diberikan-Nya.
Tak lupa pula shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, serta kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya yang mulia.
Pada kesempatan kali ini, izinkan saya menyampaikan beberapa hal mengenai pentingnya perdamaian dalam kehidupan kita.
Perdamaian adalah salah satu pilar utama dalam Islam yang harus kita jaga dan perjuangkan. Islam adalah agama perdamaian, sesuai dengan namanya islam yang berati perdamaian. Kata islam berasal dari سَلِمَ yang artinya selamat, bebas dan damai. Dalam bahasa Arab berbunyi: سَلِمَ – يَسْلَمُ – سِلْمًا – سَلْمًا – سَلاَمَةً yang berarti damai. Kemudian, terdapat istilah السَّلاَمُ الْعَلَمِ yang diartikan perdamaian dunia.
Iman, Islam, dan perdamaian adalah kesatuan yang tidak bisa terpisahkan. Jika seseorang memiliki iman dan Islam yang baik, maka bisa dipastikan kedamaian akan menghiasi dan menaungi kehidupannya bersama masyarakat.
Ma’asyiral Muslimin yang di Rahmati Allah,
Salah satu ajaran agama islam yaitu rahamatan lil’alamin yang artinya Rahmat bagi seluruh alam. Islam mengajarkan agar umatnya hidup berdampingan dengan semua ciptaan-Nya, termasuk sesama manusia, hewan, dan juga tumbuhan.
Didalam Al-Qur’an dijelaskan tentang perdamaian, salah satunya di surat Al-Anfal [8] ayat 61 yang berbunyi;
۞ وَاِنْ جَنَحُوْا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
61. (Akan tetapi,) jika mereka condong pada perdamaian, condonglah engkau (Nabi Muhammad) padanya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya hanya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Dalam tafsir Wajiz, ayat ini menjelaskan bahwa perang bukanlah satu-satunya cara yang paling baik untuk menyelesaikan suatu masalah. Perdamaian adalah yang lebih diinginkan oleh islam. Jika umat muslim lebih condong kepada perdamaian, maka terimalah karena perang bukanlah yang dikehendaki agama kita.
Ayat ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama rahmatan lil 'alamin, yaitu agama yang membawa rahmat dan kasih sayang bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu, kita sebagai umat muslim harus hidup dalam perdamaian tanpa ada pandangan berbeda suku, ras, dan agama
Ma’asyiral Muslimin yang di Rahmati Allah,
Dengan adanya perdamaian dalam hidup, semua dalam kehidupan kita, termasuk pembangunan dan ketenangan dalam beribadah, dapat berjalan dengan baik. Kita bisa merasakan betapa nikmatnya beribadah di tengah-tengah perdamaian yang jauh dari konflik dan peperangan. Jika kita berada dalam situasi perang, pasti kita tidak bisa beribadah dengan tenang seperti sekarang.
Perdamaian tidak hanya memberikan dampak positif dalam kehidupan dunia, tetapi juga merupakan sikap yang bernilai pahala. Seperti yang Rasulullah katakan pada suatu hadits, Rasulullah mengatakan bahwa ketika seseorang dapat mewujudkan suatu perdamaian, maka pahala yang akan di dapatkan bisa melebihi pahala Shalat, Zakat, dan Sedekah. Sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah saw dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At-Tarmidzi:
أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَفْضَلَ مِنْ دَرَجَةِ الصَّلَاةِ، وَالصِّيَامِ، وَالصَّدَقَةِ؟ " قَالُوا: بَلَى. قَالَ: " إِصْلَاحُ ذَاتِ الْبَيْنِ. وَفَسَادُ ذَاتِ الْبَيْنِ هِيَ الْحَالِقَةُ
"Maukah jika aku kabarkan kepada kalian sesuatu yang lebih utama dari derajat puasa, shalat dan sedekah? Para sahabat berkata, Tentu ya Rasulullah. Beliau bersabda: Mendamaikan orang yang sedang berselisih. Rusaknya orang yang berselisih adalah pencukur (mencukur amal kebaikan yang telah dikerjakan)."
Dari hadits ini, kita dapat memahami bahwa Nabi Muhammad sangat mendorong kita untuk menjadi pembawa perdamaian. Ini sesuai dengan misi beliau untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Orang yang mengutamakan perdamaian menunjukkan akhlak yang baik dengan memberikan contoh untuk menyebarkan kasih sayang dan menghindari permusuhan.
Ma’asyiral Muslimin yang di Rahmati Allah,
Marilah kita selalu menjadikan perdamaian sebagai landasan hidup kita. Semoga kita selalu mampu menjaga dan memperjuangkan perdamaian, baik dalam kehidupan pribadi maupun bermasyarakat. Dengan demikian, kita tidak hanya meraih kebahagiaan dunia, tetapi juga memperoleh pahala yang berlimpah di sisi Allah SWT. Semoga kita semua senantiasa diberi kekuatan dan petunjuk untuk menjadi pembawa kedamaian, menebarkan kasih sayang, serta menjauhi segala bentuk permusuhan.
Mari kita terus berusaha mengamalkan ajaran Islam yang rahmatan lil'alamin, sebagai rahmat bagi seluruh alam. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi langkah kita dalam menciptakan perdamaian dan menjadikan kita hamba-hamba yang dicintai-Nya.
Amin ya Rabbal Alamin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H