Mohon tunggu...
Haniyah Syahidah F
Haniyah Syahidah F Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa- Mahasiswi Program Studi Kesejahteraan Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

selflove

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perdamaian

3 Juli 2024   14:55 Diperbarui: 3 Juli 2024   15:35 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AIDA-Makna-Perdamaian

Didalam Al-Qur’an dijelaskan tentang perdamaian, salah satunya di surat Al-Anfal [8] ayat 61 yang berbunyi;

۞ وَاِنْ جَنَحُوْا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ 

61. (Akan tetapi,) jika mereka condong pada perdamaian, condonglah engkau (Nabi Muhammad) padanya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya hanya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Dalam tafsir Wajiz, ayat ini menjelaskan bahwa perang bukanlah satu-satunya cara yang paling baik untuk menyelesaikan suatu masalah. Perdamaian adalah yang lebih diinginkan oleh islam. Jika umat muslim lebih condong kepada perdamaian, maka terimalah karena perang bukanlah yang dikehendaki agama kita.

Ayat ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama rahmatan lil 'alamin, yaitu agama yang membawa rahmat dan kasih sayang bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu, kita sebagai umat muslim harus hidup dalam perdamaian tanpa ada pandangan berbeda suku, ras, dan agama

Ma’asyiral Muslimin yang di Rahmati Allah,

Dengan adanya perdamaian dalam hidup, semua dalam kehidupan kita, termasuk pembangunan dan ketenangan dalam beribadah, dapat berjalan dengan baik. Kita bisa merasakan betapa nikmatnya beribadah di tengah-tengah perdamaian yang jauh dari konflik dan peperangan. Jika kita berada dalam situasi perang, pasti kita tidak bisa beribadah dengan tenang seperti sekarang.

Perdamaian tidak hanya memberikan dampak positif dalam kehidupan dunia, tetapi juga merupakan sikap yang bernilai pahala. Seperti yang Rasulullah katakan pada suatu hadits, Rasulullah mengatakan bahwa ketika seseorang dapat mewujudkan suatu perdamaian, maka pahala yang akan di dapatkan bisa melebihi pahala Shalat, Zakat, dan Sedekah. Sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah saw dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At-Tarmidzi: 

أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَفْضَلَ مِنْ دَرَجَةِ الصَّلَاةِ، وَالصِّيَامِ، وَالصَّدَقَةِ؟ " قَالُوا: بَلَى. قَالَ: " إِصْلَاحُ ذَاتِ الْبَيْنِ. وَفَسَادُ ذَاتِ الْبَيْنِ هِيَ الْحَالِقَةُ

"Maukah jika aku kabarkan kepada kalian sesuatu yang lebih utama dari derajat puasa, shalat dan sedekah? Para sahabat berkata, Tentu ya Rasulullah. Beliau bersabda: Mendamaikan orang yang sedang berselisih. Rusaknya orang yang berselisih adalah pencukur (mencukur amal kebaikan yang telah dikerjakan)."

Dari hadits ini, kita dapat memahami bahwa Nabi Muhammad sangat mendorong kita untuk menjadi pembawa perdamaian. Ini sesuai dengan misi beliau untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Orang yang mengutamakan perdamaian menunjukkan akhlak yang baik dengan memberikan contoh untuk menyebarkan kasih sayang dan menghindari permusuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun