Taman Ismail Marzuki (TIM). Acara digelar di kawasan Pusat Kesenian Jakarta TIM selama lima hari, yakni mulai 8 - 12 November 2023. Tema dari acara Ulang Tahun Taman Ismail Marzuki yang disusun tahun ini adalah "TIM Ruang Bersama Dalam Cipta dan Karya". kegiatan HUT ke-55 TIM diisi dengan pertunjukan teater dan musik, pameran seni rupa, bazar UMKM, pembagian makanan tradisional khas betawi gratis, hingga pembuatan Siomay dengan panjang 55 meter. Perayaan tersebut dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat secara gratis.
Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menggelar berbagai rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-55Perayaan di HUT Taman Ismail Marzuki kali ini tidak hanya mengusung tema seni dan pertunjukan, tetapi juga menghadirkan sensasi kuliner yang luar biasa dan unik, siomay raksasa berukuran 55 meter yang dibuat langsung di TIM lebih tepatnya di Drop off Gedung Trisno Sumarjo. Pembuatan siomay ini dilakukan pada hari Sabtu, 11 November 2023. Siomay dengan panjang 55 meter dapat dinikmati secara gratis oleh para pengujung Taman Ismail Marzuki pada hari tersebut.
Siomay 55 meter ini dibuat langsung oleh seorang lelaki paruh baya bernama Yogi. Dia adalah peraih 9 jenis piagam dari MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) karena kehebatannya memecahkan rekor. Dan di acara HUT TIM kali ini, lelaki tersebut memecahkan rekor kembali dengan membuat siomay terpanjang di dunia. Filosofi makna dibalik pembuatan siomay 55 meter tersebut dijelaskan langsung oleh sang pembuat.
"55 meter siomay terpanjang ini bukan saya persembahkan, yuk kita persembahkan untuk Taman Ismail Marzuki. 55 meter utuh dan tersambung! Jadi, Taman Ismail Marzuki terus berkarya dan tidak pernah putus seperti siomay yang tersambung 55 meter ini. Itu harapan kami. Dan kenapa 55 meter? Karena itu angka HUT TIM yang ke 55." Ujar yogi, sang pembuat dan pemecah rekor siomay 55 meter. Dia pun menjelaskan kenapa harus membuat siomay meskipun banyak makanan-makanan lain? Karena, meskipun siomay bukan berasal dari Indonesia melainkan dari negara China, yang jelas, siomay ini sudah menjadi makanan favorit masyarakat Indonesia. Yogi juga menambahkan alasan ingin membuat siomay pada hari itu karena, ia sendiri pernah mengais rezeki dari siomay, ia sempat berjualan siomay semasa hidupnya, dan dari penghasilan berjualan siomay tersebut, ia dapat menyekolahkan anaknya hingga S2.
Pembuatan siomay 55 meter memakan waktu yang cukup lama, sekitar 5 jam yang dimulai dari 17.00 - 21.20 WIB. Siomay dibuat dan disusun langsung oleh Yogi dan dibantu dengan keluarganya. Dari mulai pemasangan gas, arang dan daun, lalu penyusunan siomay sepanjang 55 meter yang tidak terputus. Hal tersebut disaksikan langsung oleh para pengunjung Taman Ismail Marzuki pada hari itu. Pengunjung melihat dan menunggu proses pembuatan siomay dengan antusias meskipun memakan waktu yang lama. Dan saat siomay tersebut telah siap disantap, para pengunjung mendapatkan bagian mereka masing-masing dan menambahkan saus kacang yang telah disiapkan. Pengunjung HUT TIM sangat menikmati siomay tersebut karena rasanya yang sangat enak. Bahkan beberapa dari pengunjung khususnya wanita paruh baya membungkus sisa dari adonan siomay yang tersisa.
Kira-kira berapa banyak bahan yang dibutuhkan ya untuk membuat siomay sebesar dan sepanjang 55 meter itu ? Yogi memaparkan bahwa untuk membuat siomay sepanjang ini, ia memakai ikan seberat 55Kg, tepung 20Kg, ayam 15Kg, dan bahan-bahan dasar lainnya seperti bengkoang, labusiam juga bawang-bawang. Dan  yang paling unik, semua bahan yang sudah tercampur menjadi adonan tersebut memiliki berat sebesar 55kg, sangat bersamaan dengan angka HUT taman Ismail Marzuki yang 55 ini.
Pengunjung sangat terkesan dengan pencapaian dan semangat Yogi dalam kehebatannya memecahkan berbagai rekor. Ini juga suatu pengalaman yang menyenangkan di HUT Taman Ismail Marzuki dengan mengadakan pembuatan siomay raksasa yang dapat dilihat secara langsung proses pembuatannya. Sebagai peringatan ulang tahun yang tak terlupakan, siomay raksasa berukuran 55 meter di Taman Ismail Marzuki tidak hanya memuaskan selera, tetapi juga memberikan pesan tentang pentingnya bersatu dalam keberagaman, sambil tetap menjunjung tinggi warisan kuliner dan seni yang menjadi ciri khas Indonesia. Teruslah berkarya dan jangan pernah putus! Taman Ismail Marzuki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H