Mohon tunggu...
Hanisa Fazrianti
Hanisa Fazrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa otw semester 3

Selanjutnya

Tutup

Film

Tugas Bahasa Indonesia- Deskripsi Teman (4)

14 Oktober 2022   05:32 Diperbarui: 14 Oktober 2022   05:50 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Deksripsi Teman

Film Ngeri-Ngeri Sedap

Ada keluarga batak yang memiliki empat orang anak, tiga laki-laki, dan satu perempuan. Bapaknya bernama pak Domu  dan ibunya bernama mak Domu, anak pertama ini seorang laki-laki berprofesi sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) bernama Domu, anak kedua perempuan juga seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil) bernama Sarma, anak ketiga ini laki-laki mempunyai profesi sebagai komedian bernama Gabe, dan anak terakhirnya laki-laki ialah dia berkuliah selama kuliah Sahat ikut dengan kakek petani jagung dan Sahat membantu kakek tersebut.

Suatu ketika saat sudah beranjak dewasa dan sudah selesai dalam hal pendidikannya mereka menjalani karirnya masing-masing, anak-anak nya tersebut memutuskan untuk merantau, sebenarnya ibunya ini tidak memberikan izin anak-anaknya untuk merantau tetapi sebaliknya bapaknya memberikan izin untuk mereka merantau, dikarenakan bapaknya ingin pekerjaan anaknya di pandang baik oleh orang-orang di desanya. Kota tujuan mereka merantau adalah Jakarta dan Jawa Tengah. Hanya satu anak perempuannya yang tidak merantau. 

Pada saat anaknya merantau ibunya sedih karena anak-nya tidak pulang-pulang dan selalu beralasan sibuk dengan kerjaannya. Karena keluarganya kangen dengan anak-nya yang merantau tetapi selalu tidak bisa pulang ke kampung akhirnya ibu dan bapak berfikir bagaimana cara agar anaknya ini pulang kampung. Dan saat itu juga ibuk dan bapak pergi ke rumah opung dan saat sesampainya di sana ternyata opung mempunyai rencana untuk mengadakan resepsi pernikahannya karena di dalam keluarga Batak resepsi pernikahan itu wajib dilakukan, dulu belum melaksanakan resepsi karena tidak ada biaya, dan sekarang anak- anak dari opung sudah memiliki biaya untuk resepsi opungnya. Opung berpesan saat acara resepsinya nanti mau semua cucunya datang menghadiri resepsi pernikahannya. Di saat itu juga pak Domu dan mak Domu ini binggung karena mereka juga sedang memikirkan bagaimana caranya agar mereka pulang di satu sisi opungnya pun minta cucu-cucunya datang ke acara resepsi. Di situ juga anak-anaknya belum tau kalau opungnya mau mengadakan resepsi. Karena hal tersebut pak Domu dan mak Domu memutar otak lebih lagi agar mereka pulang. 

Dan akhirnya pak Domu mempunyai ide "bagaimana kalau kita pura-pura cerai agar anaknya pulang". Mak Domu menyetujui dan mereka mencoba bertengkar di rumah karena di rumah tersebut masih ada anak yang perempuan sengaja mereka membesarkan suara agar terdenger oleh Sarma dan Sarma sedih karena mendengar orang tuanya berantem, Sarma mencoba bertanya kepada orang tua-nya kenapa mereka berantem dan Sarma mencoba menelpon abang dan adiknya yang di Jakarta dan di Jawa Tengah untuk memberi tahu kalau bapak dan ibu berantem dan ingin pisah lalu Sarma meminta saran gimana baiknya. 

Setelah beberapa hari kejadian berantem tersebut Sarma paham maksud dan tujuan orang tuanya berantem karena mendengar percakapan bapak dan ibu di malam hari mendengar hal itu Sarma hanya bisa diam. Anak-anaknya pun menelpon orang tua-nya menanyakan kenapa berantem. 

Suatu hari mereka berdua berantem lebih parah karena memang anaknya belum pulang juga dan Sarma menelpon abang dan adik-nya lagi  "abang...adikk..bagaimana ini bapak sudah keterlaluan bertengkarnya aku tidak kuat melihatnya". 

Selang beberapa hari mereka yang merantau datang ke kampung naik pesawat, niat mereka pulang hanya ingin menyelesaikan permasalahan orang tuanya, orang tuanya pun senang karena anaknya pulang setelah itu dibicarakan baik-baik dan pada hari itu mereka membicarakan juga tentang privasi. 

Di balik itu juga ibunya sedang memikirkan agar anaknya tidak pulang saat resepsi opung nanti. Saat mereka berbincang-bincang tentang privasi pak Dormo membahas permasalahan anaknya, anaknya yang pertama ingin menikah dengan perempuan sunda dimana dalam suku batak tidak boleh menikah dengan suku sunda.

Yang ketiga Gabe ini dia kuliah jurusan hukum tapi di Jakarta ia memilih menjadi komedian dan bapaknya tidak suka karena mereka tidak berguna menjadi komedian dan yang terakhir Sahat di dalam batak anak terakhir laki-laki itu harus ikut dengan orang tua-nya mau menikah ataupun belum menikah.

Tetapi Sahat ini tidak mau karena Sahat ini ikut kakek-kakek petani di Jawa Tengah yang sudah merawatnya selama merantau. Karena pembicaraan bapaknya itu mereka tidak setuju dengan statement dari bapaknya karena itu termasuk hak anak tetapi di sisi lain orang tua-nya kecewa, di situ juga anak-anaknya sudah mulai memberontak karena tidak nyaman dengan pembicaraan bapaknya. 

Setelah selesai itu semua mak Domu ngomong kepada anak-anak-nya kalau opungnya mau resepsi dan anaknya akhirnya mengambil cuti lagi selama sehari untuk menghadiri resepsi opung. Resepsi pun berjalan dengan lancar tetapi anak-anaknya pak dan mak Domu ini dibicarakan tetangga karena tidak mengerti adat batak, bahasa-bahasa batak. 

Keesokan hari-nya yang anak pertama ini berinisiatif untuk menyelesaikan semua masalah bapak ibu ini tadi, tetapi posisi di sini bapaknya malah egois dan ibu juga kesal karena keegoisan bapaknya ini yang tidak memenuhi hak-hak anaknya ini, dan saat itu orang tuanya jujur kalau kemarin berantem hanya pura-pura agar mereka pulang karena tidak percaya Dormo memanggil Sarma untuk meminta kejelasaan yang sebenarnya dan Sarma pun jujur karena memang ibu kangen dengan anaknya ini. 

Mereka marah karena hal tersebut dan mereka satu-satu langsung pulang ke tempat rantauan mereka masing-masing, tetapi sebelum mereka pulang mereka sempat berbincang-bincang kalau dulu Sarma ini disuruh PNS padahal Sarma ini mau menjadi koki, dan sudah daftar kelas masak di Bali tetapi dibatalkan karena memauan orang tua-nya dan besoknya mereka terbang ke tempat rantuan.

Bapaknya di tinggal sendirian di rumah, ibu dan ka Sarma pergi ke rumah orang tua mama Domu, lalu anak yang terakhir ini berusaha ke rumah opung untuk membicarakan bagaimana baiknya setelah selesai semuanya 2 hari kemudian Sahat ini datang ke rumah bapak pamit untuk ke Jawa Tengah tetapi bapaknya hanya diam karena sudah kesal. 

Dan pada suatu hari bapaknya berfikir kalau memang bapak ini salah kepada anak-anaknya dan terlalu keras akhirnya bapak datang ke Jakarta untuk bertemu dengan anak-anaknya dan calonnya Domu dan diberikan izin.

Lalu bapaknya lanjut ke tempat Gabe dan ke Sahat bapaknya ini ke kakek yang petani dan berterima kasih kepadanya karena sudah menjaga Sahat dan mereka jadi satu mobil menuju ke rumah ibu dan Sarma untuk menyelesaikan masalahnya dan untuk balikan agar menjadi keluarga yang utuh dan mereka bersatu lagi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun