Aksi Nyata Modul 3.3

Aksi Nyata Modul 3.3

Pengelolaan Program Yang Berdampak Pada Murid

Hanis Kartika Sari, S.Pd.SD

CGP Angkatan 4 Kelas 116 Kabupaten Tulungagung

Nama Program  : Kegiatan Membaca Al Qur'an di Musala Sekolah Setiap Hari Jumat.

Tujuan                  :

 Kegiatan membaca Al Qur'an di Musala setiap hari Jumat merupakan kegiatan kokurikuler yang dilakukan sebelum proses pembelajaran. Tujuan dari kegiatan ini adalah lebih mengaktifkan musala sekolah dan meningkatkan potensi siswa dalam membaca Al Quran sehingga terwujud siswa yang memiliki profil pelajar Pancasila, yaitu "Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, dan Berakhlak Mulia".

1. Peristiwa ( Facts )

• Latar Belakang

         Saya memiliki harapan bahwa siswa-siswa nantinya memiliki karakter Pancasila terutama beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Oleh karena itu saya ingin meningkatkan potensi siswa dalam keagamaan terutama dalam membaca Al Quran.

        Saya ingin kegiatan membaca Al Quran siswa tidak hanya dilakukan di rumah atau di tempat mereka belajar mengaji di luar sekolah. Tetapi bisa dilakukan di musala sekolah secara rutin dan terjadwal. Sehingga tidak hanya untuk meningkatkan potensi mereka tetapi bisa lebih mengaktifkan musala sekolah.

       Tentunya para siswa akan senang jika mereka bisa memanfaatkan musala sekolah tidak hanya untuk sholat tetapi juga untuk kegiatan membaca Al Qur'an yang telah rutin mereka lakukan di luar sekolah.

• Kegiatan yang Dilakukan pada Aksi Nyata.

       Dalam pelaksanaan aksi nyata ini saya menentukan strategi-strategi yang dilakukan untuk mendorong suara, pilihan, dan kepemilikan murid dalam program ini. Karena melalui suara, pilihan, dan kepemilikan inilah murid dapat mengembangkan kapasitas dirinya sebagai menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri, utamanya pada pelaksanaan program "Kegiatan Membaca Al Qur'an di Musala Sekolah Setiap Hari Jumat" ini. Strategi - strategi yang dilakukan adalah:

Voice/ Suara

1. Melakukan diskusi bersama siswa tentang program membaca Al Qur'an setiap hari Jumat di musala sekolah.
2. Memberikan kesempatan siswa untuk  bertanya dan menyampaikan pendapat.
3. Membuat kesepakatan dalam pelaksanaan program.
4. Melibatkan murid-murid dalam perencanaan program ini.

Choise/ Pilihan

1. Memberikan kesempatan pada murid untuk memilih peran yang dapat mereka ambil dalam program ini.
2. Memberikan kesempatan murid untuk mengelola pengaturan kegiatan.
3. Menggunakan musyawarah dalam mengambil keputusan.

Ownership/ Kepemilikan

1. Siswa dapat terlibat aktif dalam diskusi tentang program ini.
2. Merespon umpan balik yang diberikan murid.

Selain itu dalam pelaksanaan program ini, sebelumnya saya melakukan perencanaan dengan menggunakan alur BAGJA dengan tahapan sebagai berikut:

B-uat pertanyaan utama (Define)

Bagaimana kita dapat meningkatkan minat murid untuk mengaktifkan musala sekolah dengan kegiatan membaca Al Qur'an setiap hari Jumat sekaligus menguatkan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif, hingga berkemampuan dan berkeinginan untuk memberikan pengaruh positif kepada kehidupan orang lain dan sekelilingnya?

A-mbil pelajaran (Discover)

1. Aktivitas yang bagaimana yang dapat menarik minat murid untuk membaca Al Qur'an setiap hari Jumat?
2. Bagaiamana cara murid dalam melaksanakan pembacaan Al  Qur'an ?

G-ali mimpi (Dream)

Seperti apa bentuk kegiatan membaca Al Qur'an di musala setiap hari Jumat yang menyenangkan sekaligus menguatkan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif, hingga berkemampuan dan berkeinginan untuk memberikan pengaruh positif kepada kehidupan orang lain dan sekelilingnya?

J-abarkan rencana (Design)

1. Kebijakan sekolah seperti apa yang sudah ada (maupun yang belum ada) dapat menguatkan program ini?
2. Bagaimana program ini dapat masuk dalam jadwal mingguan di sekolah?
3. Sistem seperti apa yang sudah baik dalam mengaktifkan musala sekolah dapat diaplikasikan/diubah /disesuaikan untuk program ini?
4. Bagaimana kita mengetahui murid sudah bisa membaca Al Qur'an dengan lancar?
5. Bagaimana kita mengetahui menguatnya pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif, hingga berkemampuan dan berkeinginan untuk memberikan pengaruh positif kepada kehidupan orang lain dan sekelilingnya?

A-tur eksekusi (Deliver)

1. Siapa yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan program?
2. Siapa yang menyiapkan sarana dan prasarana dalam program?
3. Siapa yang bertugas memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan program?

Langkah-langkah yang dilakukan  dalam pelaksanaan program ini adalah:

1. Melakukan sesi diskusi dengan murid untuk menguatkan ide terhadap program yang telah/akan dibuat.
2. Berdiskusi dengan  murid untuk mengetahui program membaca Al Qur'an yang sudah dilakukan selama ini, dan hal apa yang paling menarik dari kegiatan tersebut.
3. Berdiskusi dengan  murid untuk mengetahui program membaca Al Qur'an yang sudah dilakukan selama ini, dan apakah murid sudah mampu membaca Al Qur'an dengan lancar.
4. Mendapatkan aspirasi (harapan/mimpi) umum dari lebih banyak murid tentang program yang dapat mengaktifkan musala sekolah dengan membaca Al Qur'an setiap hari Jumat sekaligus menguatkan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif, hingga berkemampuan dan berkeinginan untuk memberikan pengaruh positif kepada kehidupan orang lain dan sekelilingnya.
5. Komitmen dari murid-murid bersama guru, wali murid, dan kepala sekolah penting dalam pelaksanaan program ini.
6. Murid dapat menentukan bagaimana cara terbaik yang menarik dan menyenangkan bagi mereka dalam pelaksanaan kegiatan membaca Al Qur'an setiap hari Jumat.
7. Memberikan kesempatan siswa untuk menyediakan sarana dan prasarana dalam program ini, misalnya menyiapkan Al Quran dan menyalakan pengeras suara di musala sekolah.
8. Memberikan kesempatan siswa untuk memimpin temannya dalam kegiatan membaca Al Quran di musala sekolah setiap hari Jumat.

Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah para siswa merasa senang dengan mengaktifkan dan memanfaatkan musala sekolah dengan kegiatan membaca Al Qur'an, bertambah kecintaan mereka terhadap Al Qur'an, dan mewujudkan siswa yang bertakwa dan berakhlak mulia.

Koordinasi dengan guru PABD (dokpri)

Berdiskusi dengan murid tentang proses pelaksanaan program.

(dokpri)Pelaksanaan Kegiatan Membaca Al Qur'an di Musala Sekolah Setiap hari Jumat.

(dokpri)Murid yang mampu membaca Al Qur'an dengan lancar membantu teman yang belum mampu membaca Al Qur'an dengan lancar untuk belajar.

2. Perasaan ( Feelings )

      Perasaan saya dalam melaksanakan aksi nyata dengan program " Kegiatan membaca Al Qur'an di Musala Sekolah Setiap Hari Jumat" adalah bangga dan bahagia walaupun sebelumnya ada rasa khawatir dengan kesulitan-kesulitan yang mungkin akan terjadi. Saya sangat bersyukur karena semua pihak mendukung dengan program yang saya buat dalam aksi nyata ini untuk mewujudkan kepemimpinan murid dan pembelajaran yang berpihak pada murid. Murid-murid terlihat semangat dan senang melakukan kegiatan ini karena selain mereka membaca al Qur'an tetapi mereka juga bisa saling membantu dalam belajar membaca Al Qur'an.

3. Pembelajaran ( Finding )

     Pembelajaran yang saya dapatkan pada pelaksanaan program ini adalah bahwa koordinasi dan kolaborasi yang baik antara warga sekolah sangat mendukung keberhasilan dalam pelaksanaan program-program yang mendukung kemajuan sekolah. Kemajuan sekolah sangat berkaitan dengan keberhasilan sekolah yang dapat mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid. Pembelajaran yang berpihak pada murid adalah pembelajaran yang memberikan kesempatan pada murid menjadi pemimpin dalam  proses pembelajaran mereka sendiri. Tugas kita sebagai guru sebenarnya hanya menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka.

4. Penerapan ( Future )

     Dalam pelaksanaan program ini pastinya masih ada kekurangan dan perlu adanya perbaikan-perbaikan. Selain itu agar program ini bisa terus berjalan dengan lebih baik perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala. Manajemen risiko juga dibutuhkan karena dari setiap perencanaan ada unsur ketidakpastian, sehingga risiko yang tidak dapat dihindari bisa dikelola dan dikendalikan dengan baik agar tidak menimbulkan kerugian dan hambatan dalam pelaksanaan program ini. Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan ridhoNYA agar program ini bisa berjalan dengan baik dan berkelanjutan. Aamiin.