4. Ingin lebih murah? Bikin sendiri
Kalau suka bikin kue, ada bahan, alat, dan kesempatan, kita bisa membuat kue sendiri. Membuat kue sendiri akan memberi keleluasaan menentukan bahan baku yang berkualitas.
Kalau tidak bisa bikin kue, ya pesan atau beli saja.Â
Setelah menentukan isi bingkisan, baru kita belanja. Dan kita bisa bungkus/kemas sendiri sesuai keinginan dan kreativitas.
5. Tak perlu banyak, yang penting berkualitas
Daripada memberi kue dalam ukuran besar namun rasanya kurang enak, lebih baik kue kemasan kecil yang rasanya enak. Mengapa ? Karena saat hari raya biasanya ada banyak makanan. Makanan yang enak akan lebih cepat habis dan jadi favorit, sebaliknya, yang kurang enak akan bertahan hingga pergantian bulan atau bahkan berjamur.
6. Pikirkan opsi sustainability
Dengan berbagai pilihan hampers, faktor sustainability bisa jadi pertimbangan. Misalnya, makanan akan habis, namun barang akan bisa dipakai terus menerus. Alih-alih memberi kue, kita bisa mengalihkan pada barang, misalnya alat makan minum, peralatan ibadah (mukena, sarung, baju koko, sajadah), hijab, pakaian, dll.
7. Kemasan ramah lingkungan
Alih-alih menggunakan pouch/tote bag plastik, kita bisa ganti dengan pouch dari kain blacu yang bisa digunakan berulang kali. Atau kita bisa menggunakan kemasan yang bisa didaur ulang, misalnya kardus coklat, besek (dari bambu), daripada kemasan mika atau kardus berlapis plastik.
Beberapa ornamen hiasan tak jarang berakhir di tempat sampah. Jadi pilihlah hiasan yang bisa dipakai ulang atau bisa didaur ulang, misalnya daripada menggunakan hang tag/sticker yang nantinya terbuang, alihkan ke gantungan kunci yang lebih bermanfaat.
Nah, mudah dan menyenangkan kan? Semoga makin berkah dan makin erat silaturahminya. Selamat membuat bingkisan lebaran !
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI