Jika tempe (kedelai) sudah diakui sebagai makanan sehat dunia, mungkin ini saatnya tempe dari kacang lokal lainnya diangkat. Di pasar tradisional Jogja, tempe koro dan tempe benguk ada sebagai alternatif. Sayangnya saya belum ketemu tempe ini di Jakarta.
Lalu bagaimana menjadikan sumber serat tersebut sebagai menu sahur yang sehat ?
Terus terang lidah saya ini lidah ndeso Indonesia. Sementara  biji-kacang kaya serat kaya protein yang saya sebutkan sebelumnya biasanya diolah dengan citarasa Amerika Latin, India, Turki, dll. Ada yang rasanya masuk (untuk saya), ada juga yang tidak.
Maka inilah yang saya lakukan. Sebisa mungkin saya tambahkan biji-bijian tersebut dalam masakan rumah.
Misalnya :
- Lodeh/sambal goreng labu siam dengan tambahan kacang tolo/kacang merah.
- Mensubstitusi topping mie/bihun ayam  dengan lentil dan tahu.
- Perkedel kentang dengan tambahan isian kacang polong.
- Sayur daun kelor plus kacang ijo (khas di Sulawesi)
- Sup tomat (minestrone) dengan kacang merah, kacang putih, ayam, dan wortel.
- Rendang daging plus kacang merah.