Ini akan mempermudah saat cek dan ricek karena di kantor ekspedisi ada banyak barang. Kadang kita juga enggak fokus karena kelelahan. Misalnya ada barang yang terselip, barang bisa dikirim susulan. Jika di box sudah ada alamatnya, tentu akan lebih mudah. Tak ada salahnya juga Anda pasang tulisan sticker "fragile".
Packing barang dengan rapi dan tidak ada celah.
Barang rusak biasanya karena goncangan saat pengiriman. Selalu ada resiko jalan terjal, atau perpindahan moda angkutan.Â
Untuk amannya, bungkuslah barang berharga Anda dengan kain agar tidak bergesekan langsung. Misalnya, gunakan seprei, jilbab, lap bersih untuk membungkus mug, piring, atau bahkan alat elektronik.Â
Jika Anda menggunakan bubble wrap, tentu akan membutuhkan bermeter-meter dan menambah sampah. Wadah yang bercelah bisa dimasukkan barang-barang kecil agar benar-benar padat. Lama kelamaan, Anda akan terampil packing barang sendiri dan tahu dimana letak barang tersebut saat dibutuhkan kemudian.
Di kantor ekspedisi, kita bisa minta packing kayu agar kontainer plastik aman sampai tujuan. Resiko ban kontainer copot atau ada sedikit pecah tetap ada. Memang untuk packing kayu ini ada tambahan biaya, namun jika barang Anda memang berharga, tak jadi soal kan ya?
Tips terakhir adalah membawa  barang  penting  di koper sendiri, yang akan Anda bawa langsung.
Pengiriman barang kargo membutuhkan waktu. Jika ada penginapan/mess yang menampung, tentu tak jadi soal, namun jika langsung pindah ke rumah baru, Anda akan kelabakan karena barang masih dalam proses pengiriman.Â
Untuk itu pisahkan sedikit barang darurat yang akan Anda perlukan bersama dengan Anda. Pakaian seragam, barang perlengkapan bayi dan anak, ataupun alat makan sederhana mungkin akan Anda butuhkan segera.