Mohon tunggu...
hani putri
hani putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Waktu adalah uang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Toleransi Kebudayaan di Indonesia

6 September 2023   11:10 Diperbarui: 6 September 2023   11:12 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki sejuta keberagaman. Keberagaman di Indonesia biasa dikenal dengan sebutan Bhineka Tunggal Ika. Bhineka Tunggal Ika sendiri memiliki arti “Berbeda-beda tetapi tetap satu”, meskipun Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, ras dan budaya, tetapi tetap menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Perbedaan tersebut mendorong kita untuk selalu menghormati, bertoleransi dan tetap menjalani hidup berdampingan dengan keharmonisan. Semua warga negara Indonesia harus menjaga persatuan dan persaudaraan, meski terdapat banyak perbedaan, jangan sampai Indonesia ini terpecah-belah akibat isu negative.

Belakangan ini, Indonesia sering mengalami masalah toleransi. Karena banyaknya perbedaan yang akhirnya menimbulkan perpecahan. Sebenarnya, dengan adanya perbedaan tersebut negara kita ini menjadi indah dan berwarna. Perbedaan ini juga memperkuat persaudaraan dan kerja sama antar warga negara untuk mencapai kemajuan Indonesia.

Oleh karena itu, masyarakat memerlukan sifat/sikap toleransi, termasuk toleransi terhadap perbedaan. Toleransi harus dipupuk sejak dini agar bisa menerima kesenjangan/perbedaan yang ada. Cara meningkatkan persatuan dan menghindari perpecahan dalam masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia adalah dengan sikap dan tindakan toleransi terhadap keberagaman. Setiap orang hendaknya bersikap toleran terhadap keberagaman antar golongan, ras, suku, agama, dan budaya.

Salah satu keberagaman di Indonesia adalah kebudayaan, kebudayaan adalah hasil jerih payah nenek moyang yang terdahulu dan mungkin menjadi bedoman kita dalam berperilaku. Termasuk informasi tentang moralitas, hukum, adat istiadat, seni, dan aspek lainnya dari setiap budaya. Untuk mempertahan dan menjaga budaya yang ada saat ini dan mencegah kehancurannya, kita sebagai warga negara harus memiliki pola pikir yang toleran.

Akhir-akhir ini banyak sekali konflik di media sosial tentang kebudayaan, salah satunya adalah tentang Alm. Mbah Marijan yang berprofesi sebagai juru kunci gunung Merapi di Jawa Tengah. Dalam kisahnya Mbah Marijan tewas karena tidak mau turun ketika proses evakuasi meletusnya gunung Merapi, hal ini dikarenakan Mbah Marijan sendiri memiliki mandat/perintah dan sumpah dengan Sultan Hamengkubuwono 9 untuk menjaga Merapi. Hal ini menimbulkan konflik, terdapat salah satu pengguna akun Tiktok yang menghujat Alm Mbah Marijan, pennguna tersebut mengatakan perlakuan Mbah Marijan adalah beban bagi tim SAR saat itu, banyak sekali perdebebatan di kolom komentar, kebanyakan orang setuju karena memang Mbah Marijan sendiri adalah abdi dalem yang menerima amanah dari keraton, jika dilanggar maka ada hal yang tidak seharusnya terjadi. Ada juga yang berfikir bahwa komentar pengguna akun ada benarnya juga, “argumennya memang rasional dan logis dari segi filsafat tetapi Mbah Marijan itu sama seperti nahkoda kapal, dia tidak boleh pergi dari kapal apapun yang terjadi sebelum semuanya pergi dari kapal”, ucap salah satu pengguna lain.

Dari salah satu konflik yang beredar tersebut sekecil apapun perbedaan kebudayaan, kita harus tetap toleransi dan saling menghormati. Tanpa adanya sikap toleransi maka kerukunan, persatuan dan kemajuan bangs akita tidak akan pernah terwujud. Maka kita harus mengingat kata pepatah, “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun