Mohon tunggu...
hanip rahman
hanip rahman Mohon Tunggu... Jurnalis - hanip rahman

hanip rahman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seabad yang Lalu, PERSIS Lahir Ketika Rasa Nasionalisme yang Baru Tumbuh

20 Januari 2021   16:08 Diperbarui: 31 Januari 2021   22:09 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bandung kelihatannya sedikit terlambat dibandingkan dengan daerah lain. Padahal, pada saat itu Cabang Sarekat Islam telah mulai bergerak di Kota Bandung pada sejak tahun 1913. Kesadaran akan hal itu menjadi cambuk untuk mendirikan sebuah organisasi keagaamaan.

Pertemuan yang Bersifat Kenduri

Ide pendirian organisasi keagamaan ini di inisiasi dari sekelompok orang-orang dari pertemuan yang bersifat kenduri. Pertemuan tersebut diadakan secara berkala di rumah salah satu anggota kerabat yang berasal dari Palembang, tetapi telah menetap lama di Bandung. 

Mereka merupakan keturunan dari tiga keluarga yang pindah dari Palembang pada abad ke-18 yang mempunyai hubungan erat dalam perkawinan. Selain itu, adanya kepentingan lain seperti, dalam usaha perdagangan serta adanya kontak antar anggota-anggota generasi yang datang kemudian, dalam mengadakan studi keagamaan ataupun kegiatan lain.

Dalam pembicaraan di pertemuan-pertemuan yang bersifat kenduri, Haji Zamzam dan Haji Muhammad Yunus yang paling banyak mengeluarkan pikiran-pikirannya. Karena mereka memilki pengetahuan keagamaan yang sangat luas. H. Zamzam dan H. M. Yunus sebenarnya adalah pedagang biasa, tetapi keduanya masih memiliki waktu untuk mempedalam pengetahuan tentang agama Islam. 

Haji Zamzam (1894-1952) pernah mengenyam pendidikan di Lembaga Dar al-Ulum, Mekkah selama tiga setengah tahun. Kemudian menjadi tenaga pengajar di Darul Muta'alimin yang merupakan sekolah agama di Bandung tahun 1910-an. Sedangkan Haji Muhammad Yunus, beliau mendapatkan pendidikan agama secara tradisional namun pandai berbahasa Arab, beliau tidak pernah mengajar, beliau hanya berdagang, tetapi minatnya dalam mempelajari dan memperdalam pengetahuan Islam tidak pernah hilang. Hartanya dimanfaatkan untuk membeli kitab-kitab yang diperlukan dan juga untuk anggota-anggota PERSIS setelah organisasi itu didirikan.

Pertemuan-pertemuan yang bersifat kenduri itu pada akhirnya menjelma menjadi kelompok belajar (study club) dalam bidang keagamaan, para anggota kelompok tersebut menelaah, mengkaji, serta menguji ajaran-ajaran yang diterimanya. 

Sedangkan kondisi diluar sana, keadaan kaum muslimin Indonesia terbawa arus taqlid, jumud, tarekat, khurafat, takhayul, bid'ah, dan syirik bahkan diperkuat dengan pengaruh jajahan Belanda. 

Setelah sekian lama mereka mengkaji kajian Islam yang sebenarnya dan mereka semakin sadar akan keterbelakangan dan kejumudan yang menyadarkan mereka untuk membuka pintu ijtihad dan mengadakan pembaruan serta pemurnian agama Islam di lingkungan masyarakat.

Setiap kelompok yang sudah tersebar di berbagai daerah selalu mengadakan hubungan dengan kelompok pertama yang ada di Bandung dan selalu mengadakan hubungan satu sama lain. Dalam keadaan seperti ini telah terbentuk suatu hubungan organiasi secara horizontal tanpa hubungan organisatoris yang resmi. 

Oleh karena itu, dengan maksud agar perjuangan serta jihad  yang telah dilakukan oleh setiap kelompok menjadi meningkat lagi, maka dengan resmi didirikanlah organisasi yang memiliki hubungan vertikal dengan satu Nizham Jam'iyyah yang pasti dan disusun bersama-sama. Kelompok studi pengkajian Islam itu kemudian dinamakan "Persatuan Islam" walaupun pada saat itu ada juga yang memberi nama "Permupakatan Islam".

Lahirnya PERSIS Secara Resmi

PERSIS didirikan secara resmi pada Rabu, 1 Shafar 1342 Hijriyah bertepatan dengan 12 September 1923 di Bandung. PERSIS didirikan oleh sekelompok orang Islam yang berminat dalam studi dan aktivitas keagamaan yang dipimpin oleh Haji Zamzam dan Haji Muhammad Yunus. Dengan demikian, sebagai organisasi formal yang berdiri secara resmi, maka PERSIS menjadi wadah organisasi dari umat Islam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun