Salah satu pengajar kelas A, Latif Faqih memberikan materi Tauhid kepada peserta. Ia menceritakan tantangan saat mengajar yaitu sulitnya peserta dalam memahami materi yang disampaikan.
"Tantangan saat mengajar lebih besar dikelas A, karena pada usia itu, peserta lebih aktif dan sangat sulit untuk diam mendengarkan dan memahami materi," ujarnya.
Tidak hanya di dalam ruangan, Egi menambahkan Pesantren Ramadan kali ini mengadakan kegiatan di luar ruangan. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu, games post to post dan ice breaking agar peserta tidak jenuh.
"Karena kegiatan belajar mengajar efektif dari Senin sampai Sabtu, maka hari Ahad tidak libur, tetapi peserta diajak belajar di luar ruangan. Pada Ahad pertama diisi oleh games post to post, dan Ahad kedua diisi oleh ice breaking dan nonton bareng," ujarnya.
Kendati demikian, Egi berharap agar tiap peserta dapat mengaplikasikan materi yang sudah disampaikan kedalam kehidupan mereka, agar ilmu yang diterima dapat bermanfaat bagi lingkungan di sekitarnya.
"Ya, mudah-mudahan peserta yang mengikuti mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Sehingga, ketika selesainya acara ini, peserta dapat mengaplikasikan dan bisa menambah wawasan dari apa yang telah diajarkan," tutupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H