Sragen, (30/7/2023) Dewasa ini, kegiatan literasi sering kali digencarkan oleh pemerintah sebagai gerakan yang harus ditanamkan kepada anak sejak usia dini. Kurangnya manajemen pengelolaan perpustakaan desa dengan baik, menjadikan perpustakaan desa begitu mudah terbengkalai dan tidak lagi diminati oleh Masyarakat, khususnya anak-anak usia Sekolah Dasar.
Adanya tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan dan mengembangkan literasi menjadi salah satu hal yang mendesak yang harus ditangani untuk transformasi masa depan yang lebih baik, utamanya di wilayah pedesaan guna meningkatkan angka “melek aksara.”
Desa Blangu merupakan bagian dari Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen, yang memiliki permasalahan terkait tidak adanya kegiatan literasi yang dapat mendongkrak pengembangan inovasi diri. Adanya perpustakaan Desa Blangu tidak cukup berjalan baik untuk mendorong masyarakat tertarik dan mulai meningkatkan literasi diri, karena pada faktanya perpustakaan desa tersebut berakhir terbengkalai dan tidak berjalan lagi. Oleh sebab itu, TIM KKN UNDIP 2022/2023 berupaya mengusung tema edukasi terkait gerakan literasi dengan memanfaatkan sebagian buku-buku yang sebelumnya sudah dimiliki oleh perpustakaan Desa Blangu.
Pengupayaan tersebut diusung dalam program kerja TIM KKN UNDIP 2022/2023 dengan judul program berupa “Pekan Literasi”. Banyaknya anak-anak usia SD di Desa Blangu, menjadi salah satu fokus utama target atau sasaran dari program Pekan Literasi ini. Program “Pekan Literasi” adalah program yang digerakkan dengan memanfaatkan buku yang sudah ada dari perpustakaan desa. Program ini nantinya berupa kegiatan kumpul bersama, membaca buku, kemudian pada sesi akhir ditutup dengan kegiatan diskusi ringan dan menuliskan hasil dari apa yang sudah dibaca. Sehingga, anak-anak dalam membaca buku dapat merasakan kebermanfaatannya baik dari sisi akademis atau pun sisi moral.
Harapan dari dilakukannya program Pekan Literasi ini adalah anak-anak dapat mengembangkan inovasi diri mereka dengan lebih baik. Melalui program tersebut, anak-anak juga dapat mengontorl emosinya dengan lebih stabil karena literasi sendiri mendorong anak-anak untuk lebih peka, kritis, juga logis secara bersamaan, sehingga diharapkan Pekan Literasi ini menjadi jembatan yang bermanfaat untuk mengantarkan mereka pada transformasi masa depan yang lebih baik.
