Mohon tunggu...
Haning Arum S.
Haning Arum S. Mohon Tunggu... Penulis - MomPreneur, Penulis, Editor. Pemilik blog haningarum.com

Haning Arum Sarasayu, lahir di Jakarta 41 tahun lalu. Ibu tiga anak ini mempunyai latar belakang yang beragam. Merintis beberapa usaha dan memulai pekerjaan sebagai editor pada tahun 2016 lalu. Sebagai dedikasinya pada dunia literasi, dia kemudian mendirikan sebuah penerbitan untuk mendukung para pecinta literasi. Saat ini kegiannya adalah sebagai MomPreneur, penulis, editor dan menjadi mentor di kelas-kelas menulis. Mari mengenalnya lebih jauh lewat sosial medianya: Facebook: Haning Arum S. Instagram: @haningarum Twitter: @haningarum WhatsApp: 0812 837 23 234 Telegram: t.me/haningarum Telegram Channel: t.me/haningarums t.me/emak2berbisnis

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Kredit Tapi Produktif, Mungkinkah?

10 Mei 2022   20:34 Diperbarui: 11 Mei 2022   09:14 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Bandung (9/5) - Siapa yang tidak pernah dengar dan mengalami soal kredit? Ya, sebagaian besar masyarakat Indonesia pasti sudah akrab dengan kata kredit dan tidak jarang di antara kita yang pernah mengalami kesulitan soal kredit ini.

Pertanyaan yang kemudian muncul, mungkinkah kredit yang dimiliki bukanlah sebagai beban yang membuat kehidupan kita tidak tenang dan tertekan tapi malah menjadikan perekonomian menjadi lebih baik?

Toni Muliadi, Co-founder BPR Mitra Parahyangan Bandung, lewat acara webinar "Parade Pengusaha Bandung Berbagi Inspirasi", yang diadakan oleh IIDB-Indscript Creative bersama BUKUIN menyampaikan bahwa kredit sangat mungkin menjadi produktif. Lebih jauh beliau menjelaskan bahwa kredit dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Kredit Komersil 

Kredit komersil biasa disebut kredit produktif yang nama kredit ini digunakan untuk suatu kegiatan yang nantinya dapat menghasilkan barang atau jasa yang menghasilkan. Dana dari kredit komersil ini biasanya dipakai untuk mengembangkan usaha atau investasi. Termasuk dalam kredit komersil: Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Modal Kerja juga Kredit Investasi.

2. Kredit Konsumtif

Kredit yang digunakan untuk keperluan konsumtif seperti membeli kebutuhan pribadi, kredit kepemilikan rumah, kredit pembelian mobil dan lain sebagainya.

Beliau juga mengatakan, jangan mudah tergiur dengan kredit yang tidak terencana dengan matang sehingga pada akhirnya kita terjebak dengan utang. Memang tidak ada salahnya jika kita sangat terpaksa yang akhirnya mengharuskan untuk mengambil utang atau kredit, tapi dengan menimbang atau mengukur kemampuan kita dalam membayar cicilannya nanti.

Bagi UMKM yang mengajukan kredit di BPR Mitra Parahyangan Bandung mungkin merasakan bahwa mengajukan kredit di tempat kami terasa lebih sulit dengan berbagai pertanyaan yang diajukan secara mendetail. Hal tersebut dilakukan karena kami bukan saja ingin memberikan kredit bagi UMKM namun juga memberikan pendampingan UMKM agar dana yang diberikan dapat digunakan dengan tepat, imbuhnya lagi.

Kuncinya adalah jangan terjebak utang, maksudnya adalah, ketika kita tidak tepat perencanaan atau penggunaan dalam dana yang telah didapatkan, maka kemudian kita akan terjebak pada kondisi ketidakmampuan untuk membayar utang tersebut. 

Bahkan yang lebih mengerikan lagi, jika pada akhirnya harus membayar utang dengan berutang, hingga akhirnya kita tidak mampu keluar dari lubang utang itu sendiri.

Jadi caranya bagaimana agar kredit atau utang tidak menjadi beban bagi kehidupan kita? Simak tips berikut ini.

1. Tetapkan tujuan kredit atau utang.

2. Cermati cash flow, bagaimanakah kemampuan kita dalam membayar kredit atau utang. 

3. Perencanaan yang matang dalam penggunaan dana kredit atau dana yang telah dipinjam.

4. Wajib memiliki strategi bisnis agar dana kredit atau utang dapat berkembang menjadi penghasilkan atau menaikkan omset.

5. Mengambil kredit atau utang bukan sekadar karena keinginan tapi karena kebutuhan atau urgensi yang tepat.

Memiliki pengalaman pribadi dengan utang yang tidak sehat, dan menjadikan mengalaman tersebut sebagai pengalaman yang sangat berharga dalam hidup sehingga membuat beliau terus mengimbau kepada masyarakat untuk mengelola utang dengan tepat. 

"Boleh saja ngutang, asal produktif," kata Pak Toni pada akhir sesi sharing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun