Mohon tunggu...
Hanindira Dayu
Hanindira Dayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNISA

be yourself✨

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kesehatan Mental Mahasiswa Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta di Masa Pandemi Covid-19

30 Januari 2022   08:37 Diperbarui: 30 Januari 2022   09:30 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi ini dimulai sejak beredarnya virus SARS-CoV-2 yang mengakibatkan timbulnya penyakit Covid-19 dengan beberapa gejala seperti sesak napas, demam, anosmia dan lain - lain. Kondisi pandemi ini tentu saja membuat dunia berubah 180 derajat. Pandemi ini tentunya membuat aktivitas sehari-hari masyarakat menjadi sangat terbatas. Masyarakat yang awalnya biasa beraktivitas di luar rumah, tetapi semenjak pandemi ini beredar sampai ke Indonesia, Pemerintah menghimbau kepada masyarakat untuk bekerja, belajar dan beribadah di rumah agar dapat memutus rantai penyakit Covid-19.

Hal ini menjadi hal yang menimbulkan pro dan kontra bagi masyarakat khususnya bagi mahasiswa Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Pandemi ini membuat mahasiswa belajar di rumah masing-masing adapun yang pulang kembali ke kampung halaman. Instansi cukup tanggap untuk penanganan pembelajaran daring yang memudahkan para mahasiswa dan juga para dosen.

sumber : Okezone edukasi
sumber : Okezone edukasi

Pembelajaran melalui daring ini menghasilkan dampak positif yaitu, mahasiswa dapat mengakses materi dengan mudah dimanapun dan kapapun, belajar lebih santai dan fleksibel, bisa berkomunikasi dengan keluarga, dan lain-lain. Adapun dampak negatif yang didapatkan bagi para mahasiswa seperti, mahasiswa menjadi malas bergerak, jarang beradaptasi dengan lingkungan luar/alam, keterbatasan sarana/pra-sarana pembelajaran seperti laptop, smartphone, serta wilayah yang tidak mendukung sinyal internet dan yang paling parah putus kuliah karena masalah ekonomi, dan lain-lain.

sumber : kabarkampus.com
sumber : kabarkampus.com

Dari dampak negatif ini bisa merusak fisik dan mental sebagian mahasiswa, dengan malas bergerak maka fisik mahasiswa tidak akan ter-metabolisme dengan baik yang menimbulkan berbagai macam penyakit. Lalu, apa yang membuat mental sebagian mahasiswa rusak?

Penyebab mental sebagian rusak di masa pandemi yaitu Pertama, bosan dan jenuh dengan suasana belajar sehari-hari nya hanya di kamar sehingga kurang bersemangat. Kedua, faktor ekonomi bisa saja menjadi 'hantu' pikiran sebagian mahasiswa. Ketiga, sebagian mahasiswa memiliki masalah percintaan. Keempat, seperti kasus yang sedang marak di Indonesia, sebagian mahasiswa memiliki trauma terhadap pelecehan verbal maupun non verbal secara online. Terakhir, tidak semua mahasiswa memiliki hubungan dengan keluarga yang harmonis sehingga adanya pandemi ini yang membuat sebagian mahasiswa memiliki konflik dalam rumah. Nah, pada hal ini tentunya menjadi beban pikiran mahasiswa tersebut, tidak hanya memikirkan tugas yang overload tetapi mahasiswa tersebut harus memikirkan bagaimana cara memecahkan masalah keluarga nya tersebut.

Pada prinsip nya di umur remaja menuju dewasa adalah masa-masa kritis mental, karena pada masa ini sebagian remaja harus beradaptasi untuk belajar menjadi orang dewasa. Misalnya, di masa SMA/SMK sebagian anak masih memiliki mental yang sedikit lemah dan tidak stabil, Lalu di masa remaja menuju dewasa harus memiliki mental sekuat 'baja' karena di masa inilah sebagian anak harus terbiasa menghadapi masalah yang ada di kehidupan. Oleh karena itu, adanya pandemi ini sungguh menjadi dilema bagi mahasiswa.

Kemudian, bagaimana cara nya menjaga kesehatan mental mahasiswa?

Melakukan hal-hal positif misalnya mengikuti seminar daring, olahraga dirumah, mengikuti pengajian daring, dan promosi donasi melalui media sosial, mengatur kegiatan sehari-hari agar jadwal kegiatan kita tertata rapi, mengurangi berpikir hal yang merugikan secara berlebihan, mengurangi bermain gawai dan media sosial, sering berkomunikasi dan bertukar cerita dengan keluarga, dan beribadah shalat wajib maupun sunnah serta membaca Al-Qur'an maka Allah SWT akan senantiasa memberikan kita nikmat sehat fisik dan mental.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun