Mohon tunggu...
Hanina Syifa
Hanina Syifa Mohon Tunggu... Aktor - Universitas Indraprasta PGRI

saya adalah mahasiswa pendidikan bahasa Inggris. memiliki hobi membaca fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hindari Konflik dengan Tetangga! Beberapa Adab Bertetangga yang Baik dalam Pandangan Islam

27 Juni 2023   18:57 Diperbarui: 27 Juni 2023   18:59 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada kenyataannya, tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri; mereka harus bergantung satu sama lain. Itulah sebabnya manusia hidup berkelompok, dan saling membantu satu sama lain. Cara hidup seperti ini tidak hanya ada di masyarakat saat ini, tetapi telah ada selama berabad-abad, sejak manusia menemukan konsep bersosialisasi. Salah satu bentuk bersosialisasi adalah dengan bertetangga.

Bertetangga berarti hidup dengan orang lain di lingkungan yang dekat atau jauh. Tetangga adalah keluarga di lingkungan yang membutuhkan perawatan moral khusus. Setelah anggota keluarga, tetangga adalah teman terdekat. Dibandingkan dengan keluarga yang tinggal berjauhan, tetangga lebih mengetahui suka duka dan dapat memberikan pertolongan pertama jika terjadi sesuatu. 

Dalam Islam, etika bertetangga merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap muslim, baik terhadap sesama muslim maupun terhadap non muslim. Etika bertetangga ini terjalin dengan iman. Etika ini berlaku tidak hanya untuk umat Islam sebagai individu, tetapi juga untuk negara Islam dan pemerintah. Moral dan perilaku yang tepat diperlukan untuk memupuk kerukunan dan persatuan di antara tetangga. Selain itu, Islam mengajarkan umat Islam bagaimana menjadi tetangga yang baik.

Allah SWT bahkan dalam Surah An-Nisa ayat 36 memerintahkan kepada hamba-Nya untuk selalu berbuat baik kepada tetangga.

Artinya: "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri."

Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang adab bertetangga menurut Islam:

1. Dahulukan salam

Adab bertetangga yang pertama adalah saling menyapa. Selanjutnya, salam saat bertemu dianggap sopan dalam kebiasaan sehari-hari. Ketika tetangga bertemu, mereka dianjurkan untuk saling menyapa dengan mengucapkan salam. Mereka yang mendahului salam lebih unggul secara akhlak dan karenanya menerima lebih banyak kebaikan. 

Seperti yang dianjurkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sabdanya, menjelaskan pentingnya salam dalam hubungan baik.

Adapun hadis tersebut, berbunyi:

.

Artinya: "Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu perbuatan apabila kalian lakukan niscaya akan membuat kalian saling mencintai satu sama lain? Sebarkanlah salam di antara kalian (ketika saling bertemu)," (HR. Muslim no. 54, Abu Dawud no. 5193, Ibnu Majah no. 3692 dan Ahmad II/391, 442).

2. Tidak menganggu tetangga.

Tidak mengganggu satu sama lain adalah adab bertetangga yang harus diikuti oleh semua Muslim yang baik. Ini akan menunjukkan rasa saling menghormati. Sering kita jumpai fenomena tetangga ribut satu sama lain, yang disebabkan oleh kurangnya kepedulian terhadap tata krama bertetangga dan menimbulkan gangguan bagi tetangga lainnya. Misalnya, kita tidak boleh memutar musik keras setelah tengah malam karena akan mengganggu tetangga yang ingin tidur dan menyebabkan kita melewati jam malam untuk beraktivitas.

Seringkali kita menemui fenomena tetangga yang ribut satu sama lain yang diakibatkan oleh sikap tak menjaga adab bertetangga dan mengusik tetangga lain. Contohnya adalah, hendaknya kita tidak menyetel lagu kencang-kencang hingga tengah malam karena hal ini dapat mengganggu tetangga yang ingin tidur serta melewati batas jam malam untuk beraktivitas. 

3. Pembicaraan yang berlebihan dan tidak penting

Salah satu contoh yang sering dijumpai dalam kehidupan bertetangga adalah orang-orang yang masih dalam satu lingkungan saling membicarakan satu sama lain. Faktanya, tetangga tidak bisa ada tanpa berkomunikasi satu sama lain. Namun, diskusi semacam itu tidak boleh dihindari. Hal ini demi kebaikan, seperti menghindari ghibah atau menggunjing pihak lain, yang dapat menimbulkan fitnah dan akibat negatif lainnya.

4. Saling membantu

Jika tetangga memiliki masalah dengan harta, mengalami musibah, atau bahkan kehilangan, umat Islam harus membantu sesuai dengan adab bertetangga. Berikanlah bantuan tanpa diminta, karena saling tolong-menolong itu merupakan kewajiban seorang muslim kepada saudaranya. 

5. Menjenguk tetangga yang sakit

Tetangga berhak dikunjungi bila sakit. Artinya, tanpa memandang status sosial pihak yang sakit, tetangga yang tidak sakit wajib menjenguknya. Karena tetangga pada dasarnya adalah teman, mereka harus diperlakukan dengan adil. 

Sebagaimana dijanjikan, manfaat menjenguk orang sakit akan menuai pahala berlipat dari Allah. Malaikat akan mendoakan kita selama kita menjenguk orang sakit, baik keluarga maupun bukan. Sebagai pengingat untuk mensyukuri kesehatan yang masih Allah berikan.

6. Tidak menghalangi bangunan tetangga

Dalam hidup bertetangga tentu saja kita akan memiliki rumah yang bersebelahan sebagai tetangga. Beberapa rumah didaerah padat penduduk seperti jakarta bahkan berdempetan. Setiap muslim hendaknya memperhatikan pembangunan rumahnya agar tidak merugikan rumah tetangganya. Misalnya dengan membuat bangunan megah dan tinggi sehingga membuat cahaya tidak dapat masuk ke rumah tetangga, menghalangi jalan umum atau sejenisnya.

7. Memberi makan pada tetangga

Saling berbagi antar satu sama lain itu indah. Apalagi berbagi dengan tetangga dekat. Biasanya saat kita sedang masak wangi masakan akan tercium hingga keluar rumah hingga ke rumah sebelah yaitu tetangga kita, dari sini kita bisa sesekali melebihkan porsi masakan kita agar tetangga juga dapat mencicipi masakan yang kita buat. 

Bahkan, Rasulullah shallallahu 'alahi wassalam pernah bersabda kepada Abu Dzar radhiyallahu 'anhu:

Artinya: "Wahai Abu Dzar, apabila kamu memasak sayur (daging kuah) maka perbanyaklah airnya dan berilah tetanggamu," (HR. Muslim).

Lalu, utamakan juga tetangga yang memiliki jarak rumah lebih dekat dengan kita. Ini tidak hanya menambah pahala dari Allah SWT, namun juga dapat meningkatkan hubungan dengan baik antar sesama manusia.

Demikianlah beberapa adab bertetangga yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Masih banyak dan luas lagi adab bertetangga yang tidak tertulis sesuai dengan norma dan lingkungan masing-masing yang tidak bisa disebutkan disini. Semoga kita senantiasa dapat membuat kerukunan dalam kehidupan bertetangga sehingga membuat lingkungan tempat tinggal kita nyaman, aman dan tentram.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun