Mohon tunggu...
Haniam Maria
Haniam Maria Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sekolah Inklusi "Gratis" Kota Atlas

4 November 2017   10:07 Diperbarui: 4 November 2017   10:35 4110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SD Juara Semarang (Sumber : sdjsemarang.mysch.id)

Sekolah inklusi merupakan lembaga pendidikan formal dimana penyelenggaraan pendidikannya menyatukan anak-anak berkebutuhan khusus dengan anak-anak normal ada umumnya untuk belajar. Pada sekolah inklusi semua siswa akan mendapatkan perlakuan yang sama di sekolah, yang membedakan yaitu siswa berkebutuhan khusus akan mendapatkan pendampingan dari guru pendamping khusus (GPK). Seperti sekolah pada umumnya, sekolah inklusi dapat berada pada jenjang SD, SMP dan SMA/SMK.

Data Balai Pengembangan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah (BP2KLK), di Jawa Tengah terdapat 554 sekolah inklusi. Sebanyak 485 sekolah negeri dan 49 sekolah sekolah swasta. Menurut jenjang pendidikannya, sekolah inklusi pada jenjang SD memiliki jumlah terbanyak yakni 463 sekolah, jenjang SMP 76 sekolah, jenjang SMA 6 sekolah dan SMK 4 sekolah.

Semarang sebagai ibu kota Provinsi Jawa Tengah memiliki sebanyak 44 sekolah inklusi (Data BP2KLK) yang tersebar di beberapa tempat. Salah satu sekolah inklusi di Kota Semarang tidak memungut biaya bagi peserta didik alias gratis untuk golongan kurang mampu yang dikelola sebagai percontohan pengelolaan sekolah gratis. SD Juara Semarang, sekolah inklusi non-pemerintah tersebut menerapkan kesetaraan bagi anak-anak normal dan berkebutuhan khusus untuk mendorong anak berkebutuhan khusus terpacu dan mampu mensejajarkan diri dengan anak yang lainnya.  Sebagai sekolah inklusi, SD Juara memiliki beberapa siswa berkebutuhan khusus, seperti Neneng yang mengalami disklesia atau sulit membaca meski usianya sudah hampit 17 tahun, juga Anisa yang kesulitan berbicara.

 Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, sedang mengupayakan SMK Jateng untuk dijadikan sekolah inklusi. Menurutnya, SMK Jateng yang notabenya sekolah yang dibiayai oleh pemerintah  dapat menerima difabel dengan harapan pelajar difabel mampu mendapatkan ketrampilan serta kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Selain itu, hal tersebut juga dapat menjadi jalan keluar dengan banyaknya jumlah anak berkebutuhan khusus yang belum terlayani dengan maksimal pada khususnya di bidang pendidikan terlebih pada jenjang SMA/SMK (Sumber : radioidola 4 November 2017).

SD Juara Semarang (Sumber : sdjsemarang.mysch.id)
SD Juara Semarang (Sumber : sdjsemarang.mysch.id)
Besar harapan seiring dengan bertambahnya sekolah inklusi di Jawa Tengah memberikan kesempatan siswa berkebutuhan khusus untuk mengenyam pendidikan setara dengan siswa pada umumnya. Sekolah inklusi mengajarkan tentang keberagaman dan sikap toleransi antar siswa. Dimana siswa harus saling menghargai perbedaan fisik antara siswa regular dan siswa berkebutuhan khusus. Karena meskipun anak berkebutuhan khusus memiliki kekurangan  fisik, namun di sisi lain mereka pasti memiliki kelebihan dibandingkan siswa reguler. Keterbatasan bukanlah halangan untuk berprestasi dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik.

Note : Kota ATLAS (Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat) julukan bagi Kota Semarang Jawa Tengah

Penulis : Haniam Maria

Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun