Tasawuf, juga dikenal sebagai sufisme, adalah aspek spiritual Islam yang berfokus pada mencapai kedekatan dengan Allah melalui pengendalian diri, pembersihan jiwa, dan latihan rohani. Selama sejarah tasawuf, para ulama telah membentuk beberapa kelompok atau aliran. Dua yang paling sering dibicarakan adalah Tasawuf al-Ashilah dan Tasawuf al-Adkkilah, yang merujuk pada cara yang berbeda untuk memahami dan mengamalkan ajaran tasawuf.
A. Tasawuf al-Ashilah
Tasawuf al-Ashilah menekankan pada disiplin ilmu syariah, tasfiyah (penyucian jiwa), dan tazkiyah (pemurnian batin), dan mengarah pada cara yang lebih konvensional dan logis dalam mencapai kedekatan dengan Allah. Istilah "ashilah" secara harfiah berarti "asal" atau "pokok", yang merujuk pada pokok ajaran yang jelas dalam perjalanan spiritual seorang sufi.
Tasawuf al-asilah terdiri dari empat bagian: sumber, tujuan, metode, dan model. Sumber utama tasawuf al-asilah adalah Al-Qur'an dan sunah Rasulullah. Berdasarkan sumber, tujuan, metode, dan model, tasawuf al-asilah dibagi menjadi lima kelompok: tasawuf qur'ani, tasawuf sunni, tasawuf akhlaki, tasawuf amali, dan tasawuf salafi.
1) Tasawuf Qur’ani
Istilah "tasawuf Qur'ani" mengacu pada praktik tasawuf (sufisme) yang berlandaskan pada Al-Qur'an. Dalam konteks ini, tasawuf dipandang sebagai upaya untuk menghidupkan ajaran-ajaran Al-Qur'an dalam aspek batin dan spiritual, dengan fokus pada pembersihan jiwa dan pembentukan akhlak yang mulia dengan mengikuti petunjuk-petunjuk yang terdapa dalam Al-Qur'an.
Mungkin ada perbedaan pendapat antara beberapa ulama yang mendefinisikan tasawuf Qur'ani, tetapi sebagian besar mereka setuju bahwa tasawuf Qur'ani adalah tasawuf yang berpegang teguh pada prinsip-prinsip yang ditemukan dalam Al-Qur'an dan menjadikannya sumber utama untuk memperbaiki diri, meningkatkan spiritualitas, dan membangun hubungan yang lebih dekat dengan Allah.
2) Tasawuf  Sunni
Tasawuf Sunni adalah jenis tasawuf yang berbasis pada ajaran Islam yang benar, mengutamakan pembersihan hati dan mengamalkan akhlak mulia sesuai dengan contoh Nabi Muhammad SAW. Tasawuf Sunni menekankan bahwa perjalanan spiritual harus selalu bergantung pada Al-Qur'an dan Sunnah. Upaya untuk mencapai kedekatan dengan Allah dengan menghilangkan sifat buruk dan memperbaiki hubungan dengan alam dan sesama manusia adalah tujuan tasawuf Sunni.
3) Tasawuf Akhlaki
Tasawuf Akhlaki adalah cabang dari tasawuf (sufisme) yang menekankan pada pembentukan dan penyempurnaan akhlak atau perilaku moral seseorang dalam perjalanan spiritualnya. Dalam perspektif ini, tasawuf tidak hanya dilihat sebagai upaya untuk mencapai kedekatan dengan Tuhan (ma'rifatullah) melalui ibadah ritual, tetapi juga sebagai proses yang mengutamakan perbaikan karakter dan akhlak seseorang agar seorang Muslim dapat mencerminkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari
Secara sederhana, tasawuf akhlaki adalah tasawuf yang berfokus pada membangun akhlak yang baik yang sesuai dengan ajaran Islam dan sifat Rasulullah SAW, seperti sabar, ikhlas, rendah hati, pemaaf, jujur, dan adab yang baik dalam interaksi dengan orang lain.Tasawuf Akhlaki adalah cabang tasawuf (sufisme) yang menekankan pada pembentukan dan penyempurnaan akhlak atau perilaku moral seseorang selama perjalanan spiritualnya.
4) tasawuf amali
Tasawuf Amali adalah salah satu tasawuf yang lebih menekankan pada praktik atau amalan nyata dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan langsung dengan penyucian jiwa dan pencapaian kedekatan dengan Allah. Istilah "amali" dalam hal ini berasal dari kata "amal", yang berarti amalan atau perbuatan. Oleh karena itu, tasawuf amali dapat diartikan sebagai tasawuf yang fokus pada pengamalan prinsip-prinsip spiritual dalam bentuk tindakan konkret yang sesuai dengan syariat Islam, dengan tujuan untuk membersihkan hati dan meningkatkan akhlak.