Mohon tunggu...
Hanik Wal Umaro
Hanik Wal Umaro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo semua!!! Perkenalkan saya Hanik Wal Umaro Mahasiswa semester 7 di UIN Sunan kalijaga Yogyakarta jurusan Pendidikan Fisika, saya memiliki hobi membaca novel, dan juga menulis, bagi saya menulis adalah cara saya mengungkapkan isi di hati saya ketika saya tidak bisa bercerita dengan siapapun. menulis itu asik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengelolaan Sampah Organik Rumah Tangga dengan Metode Reaktor Ember Tumpuk

26 Desember 2023   11:56 Diperbarui: 26 Desember 2023   15:27 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampah sebagai akibat dari rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah, bisa dilihat  sampai saat ini masih menjadi salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh negara termasuk Indonesia. Indonesia berada di peringkat kedua sebagai penghasil sampah plastik ke laut terbesar setelah Tiongkok. Salah satu penyebab dari permasalahan sampah ini karena rendahnya tingkat kesadaran dari masyarakat sendiri tentang pentingnya dalam pengelolaan sampah khususnya sampah rumah tangga, yang mana sampah rumah tangga sendiri dihasilkan secara terus menerus setiap harinya. Sampah yang dihasilkan setiap harinya oleh masyarakat seperti sampah organik dan sampah anorganik. 

Sampah sendiri diartikan sebagai limbah yang bersifat padat dan dianggap sebagai suatu yang tidak berguna, adapun sampah organik dan anorganik adalah dua jenis sampah yang berbeda. Sampah organik adalah jenis sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup, sampah anorganik adalah sampah yang bukan berasal dari makhluk hidup. Dari kedua jenis sampah tersebut tentunya jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan permasalahan baru, salah satunya jika sampah dibiarkan menumpuk atau dibuang sembarangan dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan pada saluran air sehingga menjadi penyebab terjadinya banjir, menimbulkan bau yang tidak sedap, merusak keindahan, lebih fatal menjadi sarang dari bakteri dan virus sehingga menimbulkan penyakit. Oleh karena itu, pengelolaan dari dua jenis sampah ini jelas berbeda dan dalam tulisan ini adalah bagaimana cara pengelolaan sampah organik rumah tangga melalui metode ember tumpuk.

Sampah rumah tangga sebagai salah satu jenis sampah yang paling sering bahkan dihasilkan setiap harinya, salah satunya yaitu dari sisa dapur seperti sayuran, buah buahan, daging, daun dan lain-lain. Sehingga sampah tersebut masuk ke dalam jenis sampah organik. Sampah organik harus dikelola dengan tepat dan dilakukan secara berkelanjutan, ditambah pentingnya untuk meningkatkan kesadaran pada masyarakat mengenai pentingnya dalam mengelola sampah yang dihasilkan setiap hari oleh masyarakat. Untuk itu sangat diperlukan penanganan serta penanggulangan yang tepat dimana hasil dari pengelolaan tersebut dapat digunakan kembali oleh masyarakat itu sendiri, salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan mengelola secara mandiri sampah tersebut di rumah, dan hasil dari pengelolaan sampah tersebut berupa produk yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, yang mudah untuk dibuat adalah pengolahan sampah melalui metode ember tumpuk yang dapat menghasilkan pupuk cair dan padat.

Kuliah Kerja Nyata atau biasa disingkat dengan kkn merupakan salah satu kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa termasuk UIN Sunan kalijaga Yogyakarta. Adapun kkn 112 salah satunya dilaksanakan di Padukuhan 1 Singosaren yang berada di kalurahan Singosaren, kapanewon Banguntapan, kabupatan Bantul. Singosaren sendiri termasuk dalam desa yang cukup padat penduduk, salah satu penyebabnya yaitu banyaknya para pekerja pabrik sehingga banyak berdiri kontrakan dan kos-kosan, menjadi penyebab banyaknya sampah yang dihasilkan setiap harinya. 

Adapun tema dari kkn 112 UIN Sunan kalijaga bertemakan mengenai sampah, sehingga permasalahan sampah menjadi salah satu yang paling diikuti dan ditelaah oleh mahasiswa selama melakukan pengabdian. Kalurahan Singosaren sendiri termasuk dalam desa yang memperhatikan mengenai permasalahan sampah ini, salah satunya yaitu kalurahan singosaren menyiapkan ratusan ember tumpuk yang siap dibagikan kepada masyarakat sebagai langkah dalam upaya penanganan sampah organik dari sisa rumah tangga. 

Kelompok 1 kkn dari padukuhan 1 melakukan koordinasi kepada kepala Padukuhan 1 mengenai penanganan sampah ini melalui ember tumpuk, hasil dari wawancara tersebut yaitu kelompok kkn diberikan kesempatan untuk menjelaskan mengenai tata cara penggunaan dari ember tumpuk sekaligus langsung mendistribusikan ember tumpuk kepada masyarakat di padukuhan 1 singosaren.

Kegiatan sosialisasi mengenai ember tumpuk dilaksanakan pada hari Jum'at tanggal 3 November 2023 pada pukul 14.00 sampai 17.30 WIB di bale padukuhan 1 singosaren, kegiatan yang didominasi oleh ibu-ibu kwt dihadiri oleh 50 orang termasuk 10 mahasiswa kkn. Adapun kegiatan ini dilaksanakan setelah mendapat persetujuan baik dari kepala dukuh 1 Singosaren, adapun materi yang disampaikan oleh mahasiswa kkn ini berkenaan mengenai bagaimana tata cara penggunaan dari ember tumpuk dan apa yang dihasilkan dari ember tumpuk tersebut. Materi yang disampaikan melalui power point dengan menunjukkan langsung contoh ember tumpuk yang sudah disediakan langsung dari kalurahan. Acara yang diawali dengan pembukaan dari ketua pkk yaitu ibu andriani selaku ibu dukuh singosaren 1, setelahnya yaitu langsung penyampaian materi oleh Teni Nursafitri, selaku mahasiswa kelompok 1.

Materi penyuluhan mengenai pengelolaan sampah untuk menghasilkan pupuk cair dan padat melalui metode ember tumpuk yang disampaikan sebagai berikut:

Alat dan bahan yang disediakan yaitu; Limbah sampah organik sisa dapur, seperti sayur-sayuran, buah busuk, dan lain-lain, selanjutnya yaitu Em4, larva BSF atau maggot, 2 ember bekas, kran, solder plastik, pipa pralon bekas, alat bor. Selanjutnya yaitu Proses pembuatan ember tumpuk pertama alat dan  bahan disiapkan, selanjutnya untuk ember bagian atas dilubangi bagian bawah dengan bor sebanyak mungkin dengan diameter 0,6-0,8 jarak 1 cm, fungsi dari ember bagian atas yaitu untuk menampung dan meniriskan sampah yang akan diolah, dengan pipa yang berada di bagian tengah yang berfungsi untuk memunculkan larva maggot, selanjutnya ember yang bagian bawah dilubangi untuk dipasangkan kran, berfungsi tempat pupuk cair keluar. Terakhir ember atas dan bawah ditumpuk, ember tumpuk siap digunakan.

Selanjutnya materi yang disampaikan mengenai cara kerja dari ember tumpuk yaitu sebagai berikut: sampah organik sisa dapur rumah tangga dimasukkan secara berkala ke dalam ember tanpa perlu dicuci atau dipotong, kemudian ember ditutup dengan rapat tanpa ada celah, mikroba akan muncul sendiri diakibatkan pengaruh dari kelembaban dan panas dari dalam ember, langkah selanjutnya yaitu lindi yang didapatkan dari ember tumpuk dibiarkan kurang lebih selama 1 bulan, untuk seterusnya dilanjutkan dengan proses pematangan pupuk cair atau sering juga disebut dengan POC, setelah itu lindi dimasukkan dalam botol, dijemur sampai berubah warna menjadi hitam dan aroma khas yang lembut di hidung. POC yang sudah siap pakai diencerkan dan ditambahkan dalam air, kompos dapat digunakan untuk penyuburan tanaman.

Metode ember tumpuk adalah salah satu dari sekian banyak cara yang dapat dilakukan dalam mengelola sampah yang ada, paling penting dari semuanya adalah kesadaran masyarakat mengenai pentingnya dalam mengelola sampah yang baik sehingga dapat menciptakan lingkungan yang sehat. Setelah dilakukan sosialisasi dan pendistribusian ember tumpuk di setiap rumah lingkungan padukuhan singosaren 1 ini, bisa menjadi langkah awal dalam upaya menanggulangi sampah khususnya sampah rumah tangga dengan membuat pupuk cair dan padat sebagai media bertanam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun