Mohon tunggu...
Hanik Amariah
Hanik Amariah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pendidikan Matematika

Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontemporer Elit Shalat Subuh Sulit

31 Desember 2022   09:29 Diperbarui: 31 Desember 2022   10:08 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Matematika Kontemporer adalah ilmu matematika kekinian dan lebih berkembang dari zaman tokoh-tokoh terkemuka hingga zaman modern. Kontemporer dalam kamus artinya modern. Bukan hanya teknologi yang bisa kontemporer di era modern ini, akan tetapi matematikapun juga bisa kontemporer. Dalam seiring perkembangan zaman, matematika awalnya mengikuti rumus-rumus sulit dan kuno. Hingga dari waktu ke waktu munculnya Ilmu Logika atau Filsafat yang digabungkan dan dikembangkan bersama dengan matematika. Yang artinya, matematika tidak harus mengikuti rumus sesuai penemuan para tokoh terdahulu namun bisa memakai cara logika. Dalam pembelajaran, siswa dilatih untuk membangun olah pikirnya tentang matematika atau ilmu hitung.

Kembali lagi kepada kapasitas kemampuan semua orang yang berbeda-beda, hanya ada beberapa orang yang memakai cara matematika dengan berpikir logika. Dulu cara berhitung sangatlah tradisonal. Mulai dari perhitungan menggunakan tangan, perhitungan menggunakan coret-coretan kertas, hingga berhitung menggunakan media kelereng dan alat hitung lain. Seiring perkembangan teknologi untuk memudahkan seni menghitung, semua ilmu juga mengalami kemajuan, khususnya di bidang matematika. Tahun 1642, Blaise Pascal menemukan alat bantu hitung yang disebut kalkulator. Alat ini dulunya diciptakan karena terinspirasi dari pekerjaan ayahnya yaitu menghitung pajak memakai cara manual dan mengalami kesulitan dalam menghitung. Sehingga Blaise Pascal ingin membantu ayahnya dengan menciptakan alat bantu hitung berupa kalkulator yang kemudian seiring perkembangan zaman alat tersebut dikembangkan menjadi alat yang lebih modern. 

Didunia pendidikan, guru selalu menjadi kunci kesuksesan siswa di masa depan. Setiap tes semester maupun tes kenaikan kelas, guru selalu disibukkan oleh nilai-nilai siswanya. Diantara puluhan bahkan ratusan siswa guru pasti sangat kewalahan jika menghitung dan merekap nilai siswa dalam hitung manual. Sebenarnya cara berhitung sangat banyak . Mulai dari menghitung memakai jari tangan, menghitung memakai coret-coretan di kertas, bahkan menghitung dengan menggunakan alat bantu hitung seperti kalkulator, guru juga akan kesulitan merekap nilai-nilai siswanya. Dari sini, banyak manusia yang menggabungkan dan mengembangkan ilmu teknologi kontemporer ke dalam ilmu matematika kontemporer.

Tahun 1985, diluncurkan pertama kali aplikasi sistem spreadsheet yang bisa mengatur baris dan kolom yang disebut Microsoft Excel oleh Dan Bricklin. Awalnya beliau menemukan aplikasi ini dengan iseng mencoba-coba menggunakan komputer karena ia selalu melamun melihat profesornya sering menulis dan menghapus angka-angka yang ditulis di papan tulis. Sehingga muncul ide untuk membuat sistem perangkat lunak yang dikembangkan bersama Bob Frankston. Seiring waktu, aplikasi ini menjadi sangat populer khususnya dalam dunia pendidikan. Berkat penggabungan dari Ilmu Matematika Kontemporer dengan Ilmu Teknologi Kontemporer ini, guru bisa dengan mudah merekap dan mengakses nilai-nilai siswanya tanpa berpusing-pusing menghitung manual.

Dalam perkembangan dunia Ilmu dan Teknologi, banyak dosen maupun tenaga pendidik lain yang menguasai perkembangan aplikasi pembelajaran khususnya aplikasi Microsoft. Guru bisa dengan mudah merekap semua nilai siswanya ke dalam satu aplikasi Microsoft yang mulanya terbentuk dari perkembangan ilmu matematika kontemporer. Mengenai hal ini tidak salah jika matematika disebut sebagai ibunya para ilmu dan menjadi sorotan para tokoh matematika untuk mengembangkannya menjadi matematika kontemporer. Di dunia yang sekarang sudah maju ini, siapa sih yang tidak ingin mengenal matematika yang sekarang sudah menjadi modern dan mudah dipahami ini? Bahkan banyak dari kalangan anak muda, kalangan dewasa, maupun dari kalangan lanjut usia telah mengakui bahwa "orang yang bisa matematika adalah orang keren dan orang pintar". Sebagai kalangan muda pasti pengen dong dianggap keren dan pintar. Apalagi banyak pendidikan di Indonesia yang menampung banyak pelajar, mulai dari TK hingga ke jenjang mahasiswa. 

Ngomong-ngomong tentang mahasiswa, khususnya jurusan pendidikan matematika pasti isinya adalah mahasiswa yang aktif dan produktif. Mengenai aktif itu sendiri, enggak mahasiswa namanya kalau enggak mengikuti organisasi. Mahasiswa selalu dipandang sebagai pelajar yang memiliki kedudukan paling tinggi dan punya skill yang banyak terutama di bidang berpikir kritis dan suara atau yang biasa disebut publik speaking. Di prodi pendidikan matematika, prospek kerja yang menjanjikan adalah prospek kerja menjadi seorang guru. Mahasiswa yang memilih prodi ini, selain dituntut untuk memahami matematika yang sekarang sudah menjadi matematika kontemporer, mereka juga lebih ditekankan untuk menguasai publik speaking yang baik atau aktif speak up.

Didalam suatu kampus pasti banyak organisasi atau UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang membuka peluang mahasiswa untuk belajar banyak hal. Untuk itu, mahasiswa dituntut untuk membagi waktunya antara kuliah dan berorganisasi. Untuk perkuliahan itu sendiri, tentu sangat tidak mungkin jika dosen tidak memberikan tugas. Baik tugas individu maupun kelompok. Mahasiswa tentu sudah tidak kaget lagi mengenai hal tersebut. Adapun dalam berorganisasi, mahasiswa juga dituntut untuk aktif berbicara, aktif bersosialisasi, aktif berkomunikasi, aktif berargumen, serta tak lupa untuk aktif bekerjasama.

Dalam perkuliahan dan berorganisasi, tentu banyak mahasiwa yang belum bisa mengatur waktunya dengan baik. Dalam hal ini, mahasiswa juga harus menjadi mahasiswa produktif seperti video penugasan saya yang di tugasi oleh ibu dosen pengampu saya yaitu Ibu Nila Ubaidah, S.Pd, M.Pd. Mahasiswa harus selalu produktif khususnya mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Dimana kampus ini terletak didekat area laut dan jika terjadi hujan otomatis airnya banjir, tepatnya di area depan RSI Sultan Agung Semarang. Lebih parah lagi, area kost mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung kebanyakan di area Genuk yang datarannya juga rendah. Hingga tak asing lagi jika terjadi hujan pasti di area tersebut selalu banjir. Tak hanya banjir, jika musim kemarau juga sangat terik dan sangat gerah. 

Dalam kasus tersebut, mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung tentu dituntut untuk menjadi pribadi yang lebih produktif dan tahan terhadap rintangan alam. Akibat penugasan yang menumpuk, tanggung jawab organisasi, serta rintangan banjir dan panas terik, menyebabkan mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung khususnya jurusan pendidikan matematika selalu dilanda capek, banyak kesibukan dan terkurasnya pikiran. Dari segi fisik yang sudah lelah itulah menyebabkan banyak dari mereka yang tidak shalat subuh karena bangun kesiangan. Apalagi mata kuliah pertama mereka khususnya yang angkatan 2021 adalah Pembelajaran Matematika Kontemporer yang di ampu oleh Ibu Nila Ubaidah S.Pd, M.Pd. 

Kami sendiri tahu kalau Ibu Nila Ubaidah S.Pd, M.Pd. merupakan dosen yang tegas dan disiplin waktu. Maka dari itu, banyak mahasiswa pendidikan matematika yang bangun kesiangan di mata kuliah pagi, lebih memilih sholat subuh qadha dari pada shalat subuh tepat waktu. Padahal mengenai shalat di qadha ini, banyak sekali simpang siur antara para ulama memutuskan hukumnya. Untuk berjaga-jaga alangkah lebih baiknya mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung Semarang khususnya jurusan pendidikan matematika shalat subuh dahulu sebelum memulai perkuliahan. Shalat pada dasarnya adalah berdo'a. Kita tahu sendiri bahwa ada pepatah "awali harimu dengan do'a" karena do'a itu penenang hati. Jika tidak diawali dengan berdo'a maka hati akan menjadi gelisah dan terburu-buru untuk sampai ke kampus. Jika sudah terburu-buru maka semua hal akan terlihat membosankan. Berbeda dengan mahasiswa yang diawali dengan sholat subuh pasti hati menjadi tenang dan tidak gelisah, hati akan senantiasa selalu bersyukur bahwa kehidupan di dunia ini sangatlah indah.

Dalam hadits riwayat Tirmidzi menjelaskan bahwa keutamaan shalat subuh seperti pahala haji dan umrah. Dalam hadits riwayat Muslim menjelaskan bahwa keutamaan shalat subuh seperti shalat sepanjang malam. Dalam Al-Qur'an surat Al-Isra' menjelaskan bahwa shalat subuh disaksikan oleh para malaikat. Disini sudah jelas bahwa shalat subuh memiliki keutamaan paling banyak diantara shalat wajib lainnya. Maka dari itu, sesibuk-sibuknya kita alangkah lebih baiknya meluangkan waktu minimal 5 menit untuk melakukan shalat terutama shalat subuh. Semoga dengan artikel ini bisa memberikan manfaat dan hidayah kepada para pembaca untuk melakukan kebaikan yang bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun