Munculnya wabah penyakit  yang diisebabkan oleh virus corona  (Covid-19), menyebabkan perubahanan kehidupan yang luar biasa. Semua bidang kehidupan mengalami dampaknya mulai dari kesehatan, perekonomian, kebudayaan dan tak terkecuali pendidikan turut serta terkena dampaknya.
Sejak 2019 sampai sekarang Covid 19 menjadikan  semua orang merasakan perubahan pola hidup, terutama dalam pendidikan. Perubahan ini dirasakan didalam pendidikan  mulai dari adanya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, yaitu salah satunya menggantikan  aktivitas belajar tatap muka(luring) dengan belajar via online(daring) untuk seluruh tingkat pendidikan mulai dari TK/PAUD, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMK ataupun bangku.
Kebijakan pemerintah dalam hal pendidikan tentu memiliki dampak positif dan negatif, dampak negatif dari pelaksanaan tersebut yaitu; pertama, kesulitan nya siswa memahami pelajaran, dikarenakan kurang nya interaksi antara guru dengan siswa. Kebanyakan siswa sulit memahami karena kurang penjelasan-penjelasan dari guru, dan lebih dituntut untuk mengerjakan soal-soal tugas sehingga siswa harus mencari cara agar memahami dan mengerjakan tugas tersebut.
Pembelajaran daring juga membutuhkan jaringan internet, apabila siswa daerah tempat tinggalnya tidak terdapat koneksi jaringan internet maka tidak dapat mengikuti pembelajaran secara maksimal. Terkadang siswa juga kesulitan mengumpulkan tugas serta mengisi daftar hadir dikarenakn daerah tempat tinggalnya sulit jaringan internet. Sehingga mengakibatkan  penurunan capaian belajar, dan terlihatlah adanya perbedaan akses dan kualitas selama pembelajaran jarak jauh. Dan anak berisiko kehilangan pembelajaran atau learning loss..
Tidak sedikit siswa khususnya yang masih dibangku SD atau TK di pedesaan belum dapat mengoperasikan Hp, tentu dibantu orang tua/saudaranya untuk pengoperasiannya  dan tidak sedikit pula orang tua tidak paham penggunaan hp. Hal ini tentu menjadi tantangan dan hambatan siswa dalam keaktifan belajar.
Karena pembelajaran daring menjadikan kurangnya interaksi antara guru dan siswa sehingga nilai-nilai moral  karakter yang diberikan guru berkurang. Sehingga orang tua harus ekstra membantu mengajarkan nilai-nilai tersebut seta memantau perkembangan anak-anaknya karena pemantauan guru berkurang. Sehingga ancaman putus sekolah bagi anak sangat berisiko putus sekolah lantaran terpaksa bekerja demi membantu perekonomian keluarga.
Pembelajaran daring juga meningkatkan kemandirian siswa dalam mencari informasi baru mengenai pembelajaran, mengajarkan sebagian siswa disiplin waktu, mengasah pola pikir siswa untuk mengembangkan dirinya, dan menumbuhkan rasa tanggu jawab yang tinggi pada siswa. Akan tetapi bagi anak yang pendiam atau introvert menjadikan dirinya semakin pendiam, dan kurang bersosialisasi bahkan akan takut dengan orang disekitar lingkungannya.
Dan berdampak negatif terhadap kurangnya akhlak siswa dikarenakan siswa wajib memiliki hp android/laptop/komputer yang dimana semua tugas yang diberikan oleh guru biasanya melalui aplikasi whatsapp yang sekilas memudahkan bagi siswa, karena cukup membuka grup WA mereka sudah bisa mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya. Akan tetapi dibalik kemudahan itu juga ada dampak negatifnya yaitu dimana ketidaktahuan siswa dengan jawaban dari tugas yang diberikan guru mengakibatkan ketergantungan searching jawaban di google dan tidak membaca buku pelajaran.
Adanya waktu yang begitu lama penggunaan hp/laptop menjadikan ketergantungan  porsi waktu antara mengerjakan tugas dengan bermain game, maka porsi siswa akan menjadikan porsi waktu bermain game jauh lebih lama daripada porsi waktu mengerjakan tugas, sehingga pada akhirnya siswa lebih banyak bermain gamenya daripada mengerjakan tugas.
Dalam hal sikap guru terhadap siswa dalam pembelajaran jarak jauh, ini tedalam beberapa indikator di antaranya;
menyikapi atau mempersepsi karakter atau watak seorang guru terhadap proses pembelajaran,
menyikapi watak seorang siswa terhadap proses pembelajaran,
membantu rasa percaya diri siswa dalam proses pembelajaran, dan
melakukan pembinaan kepada siswa dalam proses pembelajaran yang memiliki kendala dalam pembelajaran jarak jauh. Maka dari itu, seorang guru perlu mengetahui dan dapat menerapkan beberapa prinsip mengajar agar dapat melaksanakan tugasnya secara profesional. Diantaranya, (1) guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi; (2) guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berpikir serta mencari dan menemukan sendiri pemecahan permasalahan yang dihadapi; (3) guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial, baik itu sesama teman maupun terhadap lingkungan masyarakat.
Sehingga dalam kondisi pandemi saat ini guru merasa kesulitan dalam memberikan motivasi dalam proses pembelajaran karena siswa juga merasa tidak diawasi, apalagi kedua orang tuanya bekerja, sehingga tidak ada yang membimbingnya untuk belajar, sedangkan proses pembelajaran berlangsung di pagi sampai siang hari. Untuk mengukur hasil belajar siswa, ini problematika yang dialami guru karena sulitnya siswa dalam menangkap atau memahami setiap indikator yang berlangsung, meskipun indikator-indikator pembelajaran telah berulang disampaikan oleh guru melalui media pembelajaran seperti google classroom.Siswa malah terkadang tidak membuka sama sekali google classroom, padahal semua materi dan penjelasan sudah disampaikan. Hal ini membuat guru merasa kesulitan untukmengetahui apakah siswa tersebut sudah memahami apa yang disampaikan untuk mencapai Kriteria Kentuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan sebelumnya.
Profesionalisme seorang guru sangatlah diperlukan dalam bidang pendidikan di masa pandemi karena di tangan merekalah pembelajaran dan hasil belajar siswa dipertaruhkan demi mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk menjadi guru profesional pada era pandemi ini, mau tidak mau harus mampu bisa menggunakan perangkat elektronik yang terhubung dengan internet. Sehingga bisa tetap melakukan kegiatan belajar mengajar kapanpun dan di manapun. Dan juga memiliki tanggung jawab dalam memastikan keselamatan peserta didik secara fisik dan psikis serta harus dapat melakukan komunikasi dan mengembangkan kerja sama yang baik dengan kepala sekolah dan orang tua/keluarga siswa untuk membangun kepercayaan dalam mendukung proses pendidikan.
Dalam paksanaan pembelajaran online guru merasa bingung dan merasa respon yang diharapkan tidak pasti, sehingga apakah guru melakukan pembatasan peran atau harus melakukan perluasan peran secara online. Dalam pelaksanaan pembelajaran secara daring, banyak yang mengungkapkan bahwa pembelajaran ini lebih efiesien dalam biaya dan tenaga. Karena menurut sebagian orang bahwa tidak semua murid berasal dari keluarga yang berada, apalagi pandemik ini membuat keluarganya susah mencari nafkah. Perlu adanya kreativitas dari guru dalam merencanakan instruksi daring secara efektif. Gaya pengajaran dalam pembelajaran aring pun perlu diperluas, karena cukup berbeda dengan pembelajaran yang berada dalam ruangan. Dalam pembelajaran dalam ruangan, bahasa tubuh guru, ekspresi wajah dan suara adalah hal yang utama. Namun, ketika beralih ke platform, mereka menyediakan terdapat berbagai menu yang dapat dibagikan, seperti teks, video, gambar, suara dan lainnya. Sehingga dalam pembelajaran daring guru harus memilih strategi yang tepat dalam menyampaikan materi.
Pandemi Covid-19 memang menjadi efek tantangan hidup untuk kita semua. Dunia semakin melambat dan bahkan terhenti diberbagai sektor. Negara-negara besar dan modern terpukul dengan sebaran Virus Corona yang cepat, mengakibatkan ribuan korban meninggal yang tersebar di berbagai negara. Indonesia mendapatkan banyak tantangan dari Covid-19 ini, yang membuat kita semua harus bersama-sama saling menjaga.
Pandemi Covid-19 membuat kita sadar bahwa semua butuh kesabaran dalam mendidik murid. Orang tua harus lebih memahami begitu besarnya perjuangan guru untuk mendidik anaknya. Nilai-nilai dalam diri guru harus menjadi penyemangat untuk bangsa Indonesia agar senantiasa ikhlas dan sabar dalam menjalankan keseharian
guru sebagai garda terdepan dunia pendidikan harus dapat menyesuaikan diri untuk memenuhi kompetensi dengan melakukan inovasi-inovasi pembelajaran yang kekinian. Di masa pandemi Covid-19 mengajarkan kita para guru untuk selalu berkolaborasi mencari alternatif pembelajaran yang relevan dengan situasi. Semoga wabah ini segera berakhir dan semua bidang segera kembali normal seperti dahulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H