Penulis : Hani Irawati, Adhi Krisna Maria Agustin
Mengatasi Perbedaan Karakter Siswa Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi Setiap orang mempunyai karakteristik unik yang mempengaruhi cara mereka belajar. Di dalam kelas, keberagaman karakteristik ini menjadi sebuah keniscayaan. Perbedaan modalitas belajar, minat, dan kemampuan siswa menimbulkan tantangan bagi guru untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Di sinilah pembelajaran berdiferensiasi hadir sebagai solusi untuk mengoptimalkan potensi setiap siswa. Pendekatan pembelajaran ini mengakui dan menyikapi keberagaman karakteristik siswa dengan memberikan beragam pilihan dan fleksibilitas dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan hasil need assessment di SD di daerah Kabupaten Semarang, diketahui bahwa setiap siswa mempunyai kebutuhan belajar yang unik dan berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran terpadu belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan belajar siswa secara optimal. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memahami secara mendalam karakteristik pribadi setiap siswa. Pemahaman ini akan menjadi dasar bagi guru untuk merancang dan menerapkan metode pembelajaran yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan belajar setiap siswa.
Dalam penilitian yang dilakukan oleh Meiliana Dwi Cahya, Yuri Pamungkas, dan Elok Nur (2023) dimana dalam penelitian ini menunjukan bahwa penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang disesuaikan dengan karakteristik belajar siswa terurama gaya belajar merupakan strategi yang efektif untuk meningkatkan keterampilan kolaborasi siswa dalam belajar biologi. Gaya belajar yang dimiliki siswa adalah sebanyak 55% auditory, 29% kinestetik, dan 16% visual. Gaya belajar yang dimiliki siswa menjadi dasar implementasi pembelajaran berdiferensiasi proses untuk meningkatkan kolaborasi siswa dengan terbukti bahwa keterampilan kolaborasi siswa meningkat. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ita Puspitasari, Putri Hasanah Kusumaningrum, Septiana Ardiningsih, Sulissetias Dinarti, dan Teni Wahyuningsih (2024) dimana dalam penelitian ini ditemukan bahwa sebanyak 63% siswa menyatakan mudah paham pada materi yang diberikan guru melalui pembelajaran berdiferensiasi yang disesuaikan dengan gaya belajar siswa.
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan perbedaan karakteristik siswa yang pertama modalitas belajar yaitu siswa memiliki perbedaan mengenai cara mereka belajar. Dimana ada orang yang suka belajar visual, kinestetik atau auditori. Kedua minat dan bakat dapat diartikan setiap siswa memiliki minat dan bakat yang berbeda-beda. Hal ini dapat mempengaruhi motivasi dan keterlibatan mereka dalam belajar. Ketiga kesehatan fisik dan mental dapat diartikan siswa dapat mempengaruhi kemampuan anak dalam belajar dan berkonsentrasi. Sedangkan faktor eksternal yang dapat menimulkan perbedaan karakter yaitu riwayat keluarga seperti tingkat Pendidikan orang tua dan status sosial, lingkungan budaya seperti budaya tempat tinggal siswa itu dapat mempengaruhi nilai-nilai kepercayaan dan gaya komunikasi mereka. pengaruh teman sebaya dapat mempengaruhi perilaku, sikap dan nilai-nilai siswa, pengalaman hidup seperti peristiwa traumatis atau situasi sulit dapat mempengaruhi pandangan kita terhadap dunia dan interaksi kita dengan orang lain.
Salah satu cara untuk mengoptimalkan potensi siswa melalui pembelajaran berdiferensiasi adalah dengan mengidentifikasi perbedaan karakter siswa. Setiap siswa mempunyai karakteristik yang unik dan kebutuhan yang berbeda-beda dalam hal kemampuan akademik. Oleh karena itu, guru perlu memahami secara jelas karakteristik siswa untuk memberikan metode pembelajaran yang tepat. Melalui pembelajaran berdiferensiasi, siswa dengan kemampuan akademik yang lebih tinggi dapat memperoleh manfaat dari  materi yang lebih kompleks dan sulit, sedangkan siswa yang kesulitan memahami materi dapat memperoleh manfaat dari bantuan tambahan atau metode pembelajaran yang lebih mudah diakses. Hal ini akan membantu setiap siswa mencapai potensi tertingginya tanpa meninggalkan siswa lainnya. Selain itu, pembelajaran yang berdiferensiasi juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Dengan memberikan latihan dan materi yang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa, maka mereka akan lebih termotivasi untuk belajar dan mengembangkan potensi yang dimilikinya. Hal ini juga akan membantu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan siswa secara keseluruhan.
Bagaimana pembelajaran berdiferensiasi mengatasi perbedaan kepribadian siswa? Pembelajaran yang dibedakan terutama berfokus pada tiga aspek, yaitu pertama diferensiasi konten dimana guru menyajikan materi pelajaran dalam berbagai format dan tingkat kesulitan berdasarkan kemampuan dan minat siswa. Bisa dalam bentuk teks bacaan, video pendidikan, gambar, simulasi, eksperimen, dan lain-lain. Kedua diferensiasi proses itu guru menyediakan berbagai metode pembelajaran untuk mengakomodasi gaya belajar yang berbeda. Siswa dapat memilih metode pembelajaran yang paling cocok untuk mereka seperti belajar mandiri, belajar kelompok kecil, diskusi, pertunjukan atau bermain peran. Ketiga diferensiasi produk guru menyediakan beragam pilihan tugas dan penilaian untuk membantu siswa menunjukkan pemahaman mereka dengan cara yang kreatif dan sesuai dengan bakat mereka.
Oleh karena itu, mengoptimalkan potensi siswa dengan mengatasi perbedaan karakter siswa melalui pembelajaran yang berdiferensiasi merupakan langkah yang tepat untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan keterwakilan siswa secara keseluruhan. Melalui metode ini, setiap siswa dapat memaksimalkan potensinya berdasarkan karakteristik individunya.
DAFTAR PUSTAKA
Meiliana Dwi Cahya, Yuri Pamungkas, Elok Nur Faiqoh (2023). Analisis Karakteristik Siswa sebagai Dasar Pembelajaran Berdiferensiasi terhadap Peningkatan Kolaborasi Siswa. Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi, 31 – 45. Diakses pada tanggal 30 Juni 2024
Ita Puspitasari, Putri Hasanah Kusumaningrum, Septiana Ardiningsih, Sulissetias Dinarti, Teni Wahyuningsih (2024). Implementasi Pembelejaran Diferensiasi dalam Mengatasi Keberagaman Gaya Belajar Siswa di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora, 82 – 93. Diakses pada tanggal 30 Juni 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H