Jepara, Agustus 2024 -- Sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap zero waste management di industri UMKM, kegiatan pengabdian masyarakat berhasil mengolah limbah minyak jelantah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti lilin aromaterapi. Pengabdian ini melibatkan Dewi Selvia Fardhyanti, Bayu Triwibowo, dan Haniif Prasetiawan dari program Teknik Kimia, yang bekerja sama dengan UMKM Catering Bu Suryanti di pesisir Pantai Jepara.
Limbah minyak jelantah, yang biasanya hanya menumpuk dan menunggu diambil oleh pemerintah pusat, kini dapat diolah menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi. Melalui pelatihan yang dilakukan, UMKM peserta diajarkan cara mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, sabun cuci, dan pupuk organik.
"Kami memberikan solusi praktis untuk masalah limbah minyak jelantah. Salah satunya dengan membuat produk lilin aromaterapi yang sederhana dan ekonomis," ungkap Dewi Selvia Fardhyanti, koordinator pengabdian.
Selain pelatihan pembuatan produk, UMKM juga dibekali keterampilan digital marketing guna membantu mempromosikan produk hasil olahan mereka secara online. "Dengan kemampuan digital marketing, kami berharap mitra UMKM bisa memaksimalkan penjualan produk secara digital," tambah Bayu Triwibowo.
Pengabdian ini tidak hanya bertujuan mengurangi limbah rumah tangga, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya minyak jelantah jika tidak dikelola dengan baik. Di masa depan, kegiatan seperti ini diharapkan dapat terus berlanjut dan mencakup lebih banyak pelaku UMKM di berbagai wilayah.
Produk Kreatif dan Ramah Lingkungan
Salah satu hasil produk dari pengabdian ini adalah lilin aromaterapi dari minyak jelantah. Proses pembuatan lilin dilakukan secara langsung oleh peserta, mulai dari pemanasan minyak hingga pembentukan lilin. Lilin ini diyakini mampu memberikan nilai tambah bagi UMKM, sekaligus mengurangi limbah berbahaya.
Peserta pengabdian juga mendapatkan panduan tertulis dan video tutorial yang bisa diakses secara online. Hal ini untuk memastikan bahwa pelatihan dapat diterapkan secara mandiri oleh para pelaku UMKM setelah kegiatan selesai.
Dengan antusiasme tinggi dari peserta, diharapkan inovasi ini mampu memberikan dampak signifikan dalam mengurangi limbah minyak jelantah dan sekaligus menjadi sumber pendapatan baru bagi UMKM setempat.