Mohon tunggu...
Muhamad Hanifudin Kinasih
Muhamad Hanifudin Kinasih Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa STIA Pembangunan Jember

Pecinta tulisan yang gemar membahas isu sosial, gaya hidup, dan bisnis. Berharap tulisan sederhana ini bisa menginspirasi dan memberikan manfaat untuk banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjaga Lidah dari Aib Orang Lain, Tuntunan Nabi Muhammad Saw

2 Desember 2024   11:12 Diperbarui: 2 Desember 2024   12:41 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nabi Muhammad SAW adalah contoh teladan terbaik dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam berbicara. Salah satu ajaran beliau yang sangat penting adalah bagaimana menjaga lidah agar tidak terjatuh dalam ghibah (membicarakan keburukan orang lain). Lidah yang tidak terjaga bisa menyebabkan kerusakan yang besar baik di dunia maupun di akhirat. Dalam Islam, menjaga lidah dari menyebarkan aib orang lain adalah salah satu kewajiban bagi setiap Muslim.

Mengapa Lidah Harus Dijaga?

Lidah adalah salah satu anugerah terbesar dari Allah SWT. Namun, jika digunakan dengan tidak bijaksana, bisa menjerumuskan kita ke dalam dosa. Rasulullah SAW bersabda:"Sesungguhnya seseorang itu akan berkata sesuatu yang dia sendiri tidak menyadari dampaknya, sehingga dia jatuh ke dalam api neraka lebih jauh dari jarak antara timur dan barat."
(HR. Bukhari)

Dari hadis ini, kita dapat memahami bahwa setiap perkataan kita memiliki dampak yang sangat besar, baik di dunia maupun di akhirat. Salah satu akibat buruk dari lidah yang tidak terjaga adalah menyebarkan aib orang lain.

Tuntunan Nabi Muhammad SAW dalam Menjaga Lidah

  1. Hindari Ghibah (Membicarakan Aib Orang Lain)
    Ghibah adalah salah satu bentuk dosa besar dalam Islam. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa ghibah adalah "menceritakan sesuatu tentang saudaramu yang tidak disukainya."
    Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:
    "Ghibah itu lebih buruk daripada zina."
    (HR. Abu Dawud)

    Perbuatan ini tidak hanya merusak hubungan, tetapi juga menghancurkan kehormatan orang lain. Nabi Muhammad SAW mengingatkan kita untuk menjaga lisan agar tidak terjatuh ke dalam ghibah, apalagi jika tujuannya hanya untuk merendahkan orang lain.

  2. Bicara yang Baik atau Diam
    Rasulullah SAW juga mengajarkan kita untuk berbicara hanya dengan kata-kata yang baik atau lebih baik diam. Beliau bersabda:
    "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam."
    (HR. Bukhari)

    Ini adalah prinsip yang sangat penting. Bila kita tidak dapat berbicara dengan kata-kata yang baik atau membicarakan sesuatu yang bermanfaat, lebih baik kita memilih untuk diam. Diam bukan berarti tidak peduli, tetapi menghindari kata-kata yang bisa merugikan orang lain.

  3. Berbicara dengan Tujuan yang Baik
    Setiap perkataan yang keluar dari mulut kita sebaiknya memiliki tujuan yang baik, yaitu untuk mendatangkan kebaikan. Rasulullah SAW menekankan bahwa berbicara dengan tujuan yang buruk, seperti menyebarkan aib orang lain, hanya akan mendatangkan dosa.
    "Sesungguhnya kata-kata itu adalah buah hati, maka lihatlah apa yang keluar dari mulutmu."
    (HR. Tirmidzi)

  4. Memberi Nasihat dengan Bijak
    Jika kita merasa perlu memberikan nasihat kepada seseorang yang berbuat salah, cara kita menyampaikan pesan harus dengan penuh kelembutan, bukan dengan cara yang menghinakan. Nabi Muhammad SAW bersabda:
    "Nasihat itu adalah agama."
    (HR. Muslim)
    Menasihati seseorang tidak berarti membuka aibnya, melainkan membantu mereka memperbaiki diri tanpa merendahkan martabat mereka.

Akibat Buruk dari Lidah yang Tidak Terjaga

  1. Menyebabkan Permusuhan
    Salah satu akibat terbesar dari membuka aib orang lain adalah terjadinya permusuhan dan perpecahan. Ketika seseorang mengetahui bahwa aibnya dibicarakan oleh orang lain, hubungan mereka akan terganggu. Ini bisa merusak hubungan di keluarga, pertemanan, atau bahkan di lingkungan kerja.

  2. Menambah Dosa
    Setiap kali kita membuka aib orang lain, kita mengumpulkan dosa. Nabi Muhammad SAW mengingatkan bahwa kita akan dimintai pertanggungjawaban atas setiap perkataan yang keluar dari mulut kita, baik itu untuk kebaikan maupun keburukan.

  3. Mengurangi Kepercayaan
    Orang yang suka membuka aib orang lain akan kehilangan kepercayaan dari orang di sekitarnya. Kepercayaan adalah hal yang sangat berharga dalam setiap hubungan, dan satu kata buruk bisa menghancurkan segalanya.

Cara Menghindari Membuka Aib Orang Lain

  1. Latih Diri untuk Berbicara yang Baik
    Setiap kali akan berbicara, pikirkan apakah kata-kata tersebut akan membawa kebaikan atau malah keburukan. Jika ada keraguan, lebih baik diam.

  2. Fokus pada Kebaikan Orang Lain
    Alihkan perhatian dari keburukan orang lain dan fokus pada kebaikan mereka. Dengan cara ini, kita akan belajar untuk lebih bersyukur dan menjaga lisan.

  3. Jaga Pergaulan
    Lingkungan yang baik dapat membantu kita untuk tetap menjaga lidah. Bergaullah dengan orang-orang yang juga menjaga lisan mereka, agar kita dapat saling mengingatkan.

Penutup

Menjaga lidah adalah bagian penting dari ketaatan kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Dengan mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW, kita dapat menjaga hubungan baik dengan sesama, serta mendapatkan perlindungan Allah di dunia dan akhirat. Lidah yang terjaga akan membawa kita kepada kebaikan, dan sebaliknya, lidah yang tidak terjaga hanya akan membawa penyesalan. Mari kita berusaha untuk menjadi pribadi yang bijak dalam berbicara, menghormati orang lain, dan menjaga kehormatan diri kita sendiri dan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun