Mohon tunggu...
hanif sofyan jr
hanif sofyan jr Mohon Tunggu... Freelancer - pegiat literasi

penyuka fotografi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Seandainya Indigo Bisa dijadikan Saksi Kasus Pelik Vina Cirebon

21 Juli 2024   19:03 Diperbarui: 11 September 2024   13:17 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kasus hukum pelik/ sumber gambar kompas.com

Ada dua acara yang tidak sengaja saya ikuti, pertama Podcast milik  Uya Kuya yang menghadirkan seorang perempuan indigo, dan acara yang satunya lagi adalah talkshow disebuah stasiun televisi swasta yang menghadirkan mantan kabareskrim Drs. H. Susno Duadji, S.H., M.Sc. 

Pernyataannya terkait kasus Vina, bahwa dengan perkembangan terbaru mestinya kasusnya harus dimulai lagi penyidikannya dari awal. Misalnya, apakah kasusnya kecelakaan atau pembunuhan, jika ada unsur kekerasan seksual fokuskan pada penyeledikian bukti-bukti dan seterus.

Menurutnya dengan cara sederhana itu sebenarnya kasusnya akan dengan segera bisa terdeteksi segala sesuatunya. Hanya saja sebagai seorang polisi yang lama malang melintang di insitusi kepolisian, sebenarnya Pak Susno sangat memahami apa sebenarnya yang sedang terjadi dalam kasus yang tak kunjung tuntas sejak 8 tahun silam.

Padahal menurutnya semuanya sudah sangat jelas dan mudah diselesaikan, terutama karena korban, terduga pelaku, saksi-saksi dan bukti semuanya ada dan lengkap bisa ditelusuri jejaknya.

Berikutnya yang menarik adalah ketika Uya Kuya menghadirkan perempuan indigo yang begitu banyak membeberkan fakta-fakta berdasarkan terawangannya.

Dan jika kita mengikuti materi didalam talkshow itu, kita seolah diperlihatkan "bukti-bukti" berdasarkan sudut pandang seorng indigo. Bagaimana kasus ini terjadi dan bagaimana kronologisnya.

Bahkan berbagai adegan yang muncul dalam tayangan versi film juga dikomentari, yang pada intinya bahwa bermotif cinta segi empat. Unik dan menarik.

Jika kita mengikuti berbagai fakta dan petunjuk yang muncul di media berdasarkan saksi-saksi dari sahabat dan pihak keluarga korban Vina, saat dikonfirmasi berdasarkan "penghlihatan" mata dan pikiran seorang indigo ternyata banyak yang sama dengan kejadian, namun juga tidak sedikit yang "direkayasa".

Bahkan perempuan indigo itu berani memberikan pernyataan bahwa ada kebohongan-kebohongan dari para saksi dan bahkan pihak keluarga juga telah terkontaminasi.

Mungkin yang paling mengejutkan adalah pernyataan soal adanya pejabat dan pihak "berbintang" yang terlibat dalam kasus ini. Bahkan ia berani menyebutkan dimana posisi, dimana tokoh yang terlibat tinggal, termasuk dimana posisi pelaku yang disembunyikan oleh pihak keluarga.

Pernyataan yang sangat menarik juga berkaitan dengan alasan pihak orang tua mempertahankan anak agar kasusnya tidak terbongkar bukan karena "sayang anak", tapi akrena kuatir reputasi jabatannya akan rusak gara-gara kasus ini. Sehingga wajar jika hingga saat ini kasusnya terus saja mengambang meski telah berjalan bertahun-tahun silam.

Karena segala daya upaya, sumber daya dikerahkan untuk mengatasi masalah ini. Termasuk penggunaan para "orang pintar" untuk menutup jejak kejahatannya.

Sebagaimana pernyataan dari perempuan indigo itu bahwa ia sering diteror dan ia "tahu" darimana teror itu datang, karena kebiasaan para tokoh yang anaknya sedang terkena kasus menjadi tersangka dan sedagn disembunyikan juga terbiasa main ilmu hitam.

Apakah Keterangan Indigo Berguna Secara Hukum

Meskipun begitu jelas dan rinci informasi atau keterangan dari seorang indigo atau individu yang mengklaim memiliki kemampuan supranatural tetap saja tidak dianggap sebagai bukti yang sah dalam proses hukum. 

Karena sistem peradilan umumnya mengandalkan bukti fisik, saksi yang bisa diandalkan, dan fakta yang dapat diverifikasi untuk memutuskan kasus-kasus kriminal seperti pembunuhan. Intinya fakta dan bukti harus jelas.

Kadangkala publik merasa bahwa, mengapa pihak kepolisian atau hukum tidak menggunakan atau memanfaatkan dengan optimal "informasi" dari indigo. 

Memang alasannya yang paling mudah dipahami adalah bahwa keterangan indigo karena secara ilmiah sulit dibuktikan dan dapat diverifikasi membuat pihak pengadilan biasanya tidak menjadikanya sebagai bukti, bukti yang harus dihadirkan dalam persidangan atau jika terjadi kasus memerlukan bukti yang dapat diuji dan diverifikasi secara ilmiah.

Begitu juga halnya menyangkut kredibilitas saksi yang sangat penting dalam pengadilan. Saksi yang memiliki kemampuan supranatural mungkin dianggap tidak dapat diandalkan atau tidak kredibel oleh hakim dan juri. 

Seperti dalam acara podcast tersebut, berkali-kali Uya memastikan kebenaran keterangan dari si perempuan indigo yang menyatakan bahwa untuk memastikannya ia tidak hanya satu kali menggunakan kekuatannya, tapi berkali-kali agar jelas dan bukan hanya karena terbawa informasi awal yang pernah didengar, atau intuisi palsu.

Pengadilan juga mengikuti prinsip-prinsip pembuktian yang ketat, seperti "beyond a reasonable doubt" dalam kasus pidana. Bukti yang berasal dari kemampuan supranatural sulit untuk memenuhi standar ini.

Termasuk dalam kaitan dengan hukum dan etika, penggunaan bukti dari kemampuan supranatural dapat melanggar prinsip-prinsip hukum dan etika yang ada dalam sistem peradilan.

Tapi sebenarnya jika ada bukti fisik atau kesaksian yang relevan yang didukung oleh keterangan seorang indigo, keterangan tersebut mungkin bisa digunakan sebagai petunjuk awal untuk penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang. Melakukan penelusuran kasus untuk memastikan kebenaran dan kesesuaian dengan temuan bukti-bukti yang ada.

Meskipun keterangan ini tidak akan menjadi bukti utama dalam persidangan namun dapat memperjelas persoalan yang "seolah" rumit dan sangat sulit dibuktikan seperti dalam kasus Vina yang masih bergulir saat ini.

Seperti pernyataan tentang dua tokoh yang terduga pelakunya menjadi sentral, karena selama ini terindikasi terkait dengan kepemilikan power atau jabatan yang tinggi sehingga memungkin bisa "menyembunyikan" kasus dengan kekuatan yang mereka miliki.

Dan jika kita mau lebih terbuka, dengan keterangan seperti perempuan indigo dalam acara Uya Kuya tersebut, setidaknya kasus ini akan lebih mudah terkuak. Sayangnya lagi-lagi ada kuasa tinggai dan "bintang" yang mempermainkan kasus ini.

Karena jika tidak, seperti pernyataan mantan kabareskrim, Susno Dhuaji, kasus ini sebenarnya tidak pelik-pelik sekali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun