Mohon tunggu...
hanif sofyan jr
hanif sofyan jr Mohon Tunggu... Freelancer - pegiat literasi

penyuka fotografi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Invicible Hand

27 Januari 2024   15:06 Diperbarui: 20 Juli 2024   00:02 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi politik indonesia sumber gambar media indonesia

Ketika Prof Mahfud Enggan Jujur Soal "Kekuatan Besar "Dalam Pilpres 2024

Ada hal menarik dalam bincang santai dalam Woy Curhat bang Denny Sumargo dengan Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD, S.H., S.U., M.I.P., atau biasa di kenal dengan nama Mahfud MD seorang akademis, hakim, politisi, dan juga ketua Kemenko Polhukam.

Ketika pak Prof mengungkap proses dirinya diputuskan menjadi bakal calon wakil presiden di Pilpres 2024 sekaligus perjalanan dia selama menjabat di kementrian RI.

Dalam sebuah kesempatan Denny bertanya, soal peluang menang dalam Pilpres, "mungkin rezekinya bukan waktu itu ya Pak, mungkin tahun ini, mungkin ya Pak ya" kata Denny dalam bincang santai itu.

"Iiiiiyaaaa, mungkin juga, tapi mungkin juga tidak, semuanya tergantung pada perkembangan", jawaban Prof Mahfud terlihat ragu, kemungkinan bisa menang atau tidak, tapi justru menyiratkan ada sesuatu yang lain di balik jawaban itu.

Mengapa?, saya meyakini berkaitan dengan "kekuasaan besar" yang sedang bermain dalam Pilpres 2024. 

Seperti kita tahu alasan yang melatarbelakangi Prof Mahfud maju sebagai calon wakil presiden diawali dengan sebuah kisah, dimana Prof Mahfud berkeinginan agar capres bisa terhubung dengan Kemenko Polhukam, dalam kerangka untuk pengawasan dan konsolidasi demi kelancaran proses pemilu.

Namun kemudian berbuah lain karena Prof Mahfud justru "dilamar" jadi cawapres tak lama setelah PDIP mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebgai calon presiden dari koalisi yang dipimpin PDIP.

Bahkan alasannya mengapa sejak dilantik menjadi cawapres masih berkelana di pemerintahan sebagai Kemenko Polhukam, juga berkaitan dengan harapannya untuk menjaga gawang konstitusi dan mengawal capres dari koalisi lain yaitu Prabowo Subianto agar tetap dalam koridor hukum didalam pengawasannya secara tidak langsung dalam kapasitas sebagai Kemenko Polhukam.

Menurutnya jika Prabowo keluar, tidak lagi dalam status cuti untuk kampanye, ia juga akan melakukan hal serupa.

Ilustrasi kekuasaan dalam politik sumber gambar kompas.id
Ilustrasi kekuasaan dalam politik sumber gambar kompas.id

Kekuatan Invicible

Apa yang begitu terlihat dari jawaban Prof Mahfud ketika ditanya oleh Denny adalah adanya kekuatan tersembunyi, semacam invicible hand atau hantu yang membelit kekuasaan begitu kuat, menyebabkan orang setingkat Prof Mahfud yang notabene masih berada di lingkaran begitu merasa kesulitan memberikan jawaban yang melegakan soal transisi kekuasaan melalui pilpres 2024 mendatang.

Tentu kita juga penasaran, namun sedikit banyak clue-clue yang muncul dalam keseharian dinamika politik kita bisa memberikan sedikit gambaran.

Tentu kita paham dengan haqul yakin, bahwa dengan majunya Gibran dalam kontestasi bersanding dengan Prabowo, apalagi dengan melangkahi konstitusi, menjadi sinyal awal bahwa ada sesuatu dalam kekuasaan yang sedang bermain.

Bahkan ketika sebuah isu yang didorong menjadi core-nya Prabowo dan Gibran soal hilirisasi dalam berbagai aspek pembangunanpun sebenarnya juga telah dikritisi oleh banyak pengamat bahwa hal itu tidak sesederhana sekedar sebuah pencapaian pembangunan yang berhasil.

Persoalan hulu atau asal muasal darimana hilirisasi itu sendiri juga merupakan persolan krusial yang juga menyangkut banyak hal, termasuk kekuasaan, sehingga wajar jika banyak pengamat yang kritis, tidak hanya melihat hilirisasi berdiri sendiri sebagai sebuah jargon pembangunan yang diusung Prabowo dan Gibran, tapi juga menyangkut, keberlanjutan pemerintahan dan  warisan atau legacy yang harus dilanjutkan dan dipertahankan.

Tentu saja oleh mereka yang mendapat dukungan dari pemerintahan sekarang dan semua orang tahu karena tak lagi menjadi sebuah rahasia lagi.

Inilah barangkali persoalan-persoalan yang menjadi ganjalan secara politik, yang membuat Prof Mahfud, harus menjawab begitu berat untuk sebuah pertanyaan soal seberapa besar kans Prof Mahfud untuk menang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun