Tentu kita paham dengan haqul yakin, bahwa dengan majunya Gibran dalam kontestasi bersanding dengan Prabowo, apalagi dengan melangkahi konstitusi, menjadi sinyal awal bahwa ada sesuatu dalam kekuasaan yang sedang bermain.
Bahkan ketika sebuah isu yang didorong menjadi core-nya Prabowo dan Gibran soal hilirisasi dalam berbagai aspek pembangunanpun sebenarnya juga telah dikritisi oleh banyak pengamat bahwa hal itu tidak sesederhana sekedar sebuah pencapaian pembangunan yang berhasil.
Persoalan hulu atau asal muasal darimana hilirisasi itu sendiri juga merupakan persolan krusial yang juga menyangkut banyak hal, termasuk kekuasaan, sehingga wajar jika banyak pengamat yang kritis, tidak hanya melihat hilirisasi berdiri sendiri sebagai sebuah jargon pembangunan yang diusung Prabowo dan Gibran, tapi juga menyangkut, keberlanjutan pemerintahan dan  warisan atau legacy yang harus dilanjutkan dan dipertahankan.
Tentu saja oleh mereka yang mendapat dukungan dari pemerintahan sekarang dan semua orang tahu karena tak lagi menjadi sebuah rahasia lagi.
Inilah barangkali persoalan-persoalan yang menjadi ganjalan secara politik, yang membuat Prof Mahfud, harus menjawab begitu berat untuk sebuah pertanyaan soal seberapa besar kans Prof Mahfud untuk menang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H