Mohon tunggu...
hanif sofyan
hanif sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - penulis tanpa buku

booklover, penulis the dark years-hans

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bunuh Ular Tanpa Merusak Ranting, Atasi Masalah Tanpa Masalah

5 Januari 2024   14:24 Diperbarui: 27 Januari 2024   16:15 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustri sosok pebisnis indonesia sumber gambar ukmindonesia.id

Mereka menghubungi kontak kita, menanyakan kabar bisnis, kemungkinan kelanjutannya dan harapan mereka untuk bisa tetap menjadi mitra. Dukungan itu membuat kita menjadi sangat termotivasi untuk bangkit kembali.

Pembelajaran Bisnis dan Hikmah

Pertama; Jangan Letakan Telur Dalam Satu Keranjang

Salah satu persoalan krusial dalam pengembangan bisnis adalah menggunakan prinsip jangan letakkan semua telur dalam satu keranjang. Jika bukan karena kegagalan atau terjatuh, setidaknya tidak pecah seluruhnya atau rugi kehilangan seluruh asset.

Kita membutuhkan diversifikasi. Memanfaatkan asset dalam banyak bentuk investasi atau pilihan jenis bisnis yang diperhitungkan dengan cermat.

Kedua; Pemisahan Bisnis dan Pribadi-Musuh Dalam Selimut

Meskipun sering terlihat sepele dan didasari asumsi bahwa seluruh bisnis milik kita adalah juga harta kita, merupakan sebuah prinsip yang jika diperlakukan dengan tanpa kehati-hatian akan menjadi blunder bagi sebuah bisnis.

Seorang teman pebisnis bahkan memperlakukan keluarganya saat menggunakan aset bisnis harus menggunakan prosedur bisnis. Membeli barang di toko sendiri dan membayar cash untuk keperluan tersebut atau mencatat sebagai hutang prive .

Catatan tersebut dicatat dengan rapi di dalam pembukuan. Meskipun terlihat aneh, jika kita masih berasumsi bisnis digabung keprluan pribadi, toh bisnis kita sendiri, yang mengambil juga keluarga sendiri. 

Model transaksi tersebut jika berlarut akan menjadi sebuah bahaya tersembunyi. Ibarat musuh dalam selimut yang bisa membunuh kita saat kita lelap atau lalai dan terlupa dengan inti sebenarnya bagaimana sebuah bisnis dijalankan atau dikelola.

Ketiga; mengatasi Masalah Bisnis dengan Pelanggan atau Kolega-membunuh ular tanpa merusak ranting

Dalam mitologi bisnis Cina atau populer disebut Tsun Zu dikenal istilah, Membunuh ular tanpa harus mematahkan ranting. Dalam menjalankan bisnis ada kalanya kita mendapat benturan masalah dengan pelanggan atau nasabah. 

Meskipun kita bisa merasa "jengkel" namun sebagai bentuk pertaruhan bisnis dan menjaga pelanggan dalam batas wajar, upaya menyelesaikan masalah tanpa harus menciptakan konflik adalah sebuah tantangan yang harus dilakukan. 

Keempat; Melayani Pelanggan, Konsumen adalah Raja

Meskipun jargon itu sudah sangat tua dan jadul, namun dalam praktek menjadi sebuah bentuk pendekatan mengikat konsumen yang cukup efektif. Seperti melakukan hal sederhana, membantu membuka pintu, mengangkat barang, mengantar pesanan by order dengan tepat waktu, termasuk hanya sekedar sebuah senyuman dan sapaan.

Begitu banyak catatan yang terlintas di benak dari berbagai kejadian dan pengalaman bisnis di tahun 2023. Tapi pada intnya kita memang harus terus berbenah mengikuti perubahan. 

Intensifikasi menjadi jalan yang harus dipilih, dengan meningkatkan layanan, sistem kerja , sistem merit terhadap karyawan. Tidak hanya melulu memikirkan bagaimana melakukan ekspansi besar-besaran untuk menghasilkan profit lebih besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun