Belum lagi soal mafia sepak bola yang membuat kompetisi yang tidak fair dan sekali lagi akan menganggu mentalitas dan profesionalitas seorang pemain. Kecurangan yang terjadi dimulai dari menyuap wasit, pemain, serta mafia-mafia yang berperan dalam pengaturan skor.Â
Keempat: Mentalitas dan Iklim yang BaikÂ
Iklim sepak bola Indonesia yang kondusif harus dibangun kembali dengan dasar profesionalitas yang serius, jika tak ingin kita hanya jago kandang dan keder menghadapi lawan meski hanya setingkat ASEAN.
Kita juga mmebutuhkan dukungan perbaikan Infrastruktur sepak bola yang lebih baik dalam mendukung perbaikan kualitas pemain. JIka ditingkat itu saja sudah diabaikan bagaimana kita berharap lebih?.
Bola memang bundar, semoga nasib dan harapan baik bisa berputar menjadi lebih baik. Semoga harapan timnas kita di Piala Asia tidak menjadi sebuah utopia. Seperti sebuah iklan yang diparodikan, "Indonesia Pasti Bisa" (dengan menambahkan kata-kata "Kalah" diujungnya").
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H