James memulai kisahnya dengan mengajak kita mencoba membandingkan bagaimana layanan ketika berbelanja perangkat komputer ke Amerika secara mendadak untuk pesanan jumlah besar saat waktu jam kerja mereka sedang off, atau saat hari libur, apa kira-kira yang terjadi?.Â
Pertama; mesin otomatis akan mengarahkan kita agar bertransaksi keesokan harinya saat jam kerja normal!.Â
Kedua, order dalam jumlah besar akan ditangani dalam waktu yang mereka atur dalam jam kerja.
Tapi cobalah lakukan pemesanan yang sama ke China, apa respon mereka?. Pesanan kita akan langsung disetujui berapapun jumlahnya dan dengan cepat akan direspon dan di sediakan barang-barangnya.
Tantangan itu termuat dalam kisah di buku James Fallows yang menarik dengan banyak potongan kisah perjalanannya ke relung-relung sudut kota di China.
Industri barang elektronik, seperti halnya unit Personal komputer, atau tablet atau laptop dan sejenisnya di China, tak ada bedanya dengan produk mainan anak-anak. Produk itu tidak dikerjakan dalam satu bangunan pabrik, tapi merupakan bagian dari rangkaian jaringan pemasok komponen yang saling berkolaborasi.
Setiap produsen yang menjadi bagian dari kerjasama itu saling melengkapi.
Pabrik Canggih Itu Ternyata Cuma Apartemen Biasa
James Fallows sang penulis suatu hari mencaoba berkunjung ke sebuah perusahaan penyedia perangkat komputer. Setelah berbincang di telepon, tak lama mereka bersepakat untuk bertemu.Â
Sebuah alamat perkantoran dengan alamat yang bonafid, di lantai 7 diberikan si penelepon penghubung.
Taksi yang ditumpangi James berselancar menelusuri lekuk kota, diantara bangunan-bangunan bertingkat yang umum di jumpai di Sanghai dan kota-kota besar di China lainnya.Â